tag:blogger.com,1999:blog-6223870775952032152024-03-13T14:37:49.167-07:00Harry Benjamin's Syndrome Indonesia"The Most Reliable Resources about Harry Benjamin's Syndrome in Indonesia"Harry Benjamin's Syndrome Indonesiahttp://www.blogger.com/profile/17172351739758279396noreply@blogger.comBlogger19125tag:blogger.com,1999:blog-622387077595203215.post-47733618913989922852013-01-31T09:29:00.000-08:002013-01-31T09:29:14.810-08:00Gender: Dapatkah Dipilih ?<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-MN0H4r_XEKU/UQqpsqpgKOI/AAAAAAAAAIg/RKAmDJsiA9g/s1600/responsibility-the-ability-to-choose-your-response.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="151" src="http://1.bp.blogspot.com/-MN0H4r_XEKU/UQqpsqpgKOI/AAAAAAAAAIg/RKAmDJsiA9g/s200/responsibility-the-ability-to-choose-your-response.jpg" width="200" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam suatu diskusi pribadi tentang kasus Alter beberapa waktu yang lalu (Mei–Juni 2010), kawan saya –seorang tokoh sekaligus aktivis gerakan LGBT– melontarkan kalimat dengan buntut yang membuat saya sangat tertegun ngeri , yaitu, “… setiap orang berhak menentukan hidup dan <b>bebas memilih gender!</b>”</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bahwa setiap orang mempunyai hak menentukan arah kehidupannya, pasti kita semua sangat setuju karena setiap manusia memang memiliki hak-hak dasar (Hak Azasi Manusia) untuk hidup yang (semestinya juga) dilindungi hukum serta konstitusi Negara. Namun, frasa terakhir dalam kalimat kawan di atas –yang sengaja saya pertebal tulisannya– menimbulkan tanda-tanya besar dalam benak saya: Adakah gender dapat kita pilih dan dengan bebas kita pertukar-tukarkan sesuka-hati? Tidakkah kawan tadi sedang berkelakar? Atau, jangan-jangan dia mengartikan dan memahami makna gender dalam konsep yang salah-kaprah?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Frasa di atas menjadi amat berbahaya karena mengandung distorsi (pemelintiran) makna yang sedemikian esensial. Apalagi jika itu kemudian digunakan secara sembarangan di tengah-tengah khalayak ramai ataupun dalam wacana edukasi tentang gender yang diberikan kepada kaum muda/remaja yang cenderung menyerap informasi apa saja tanpa pikir panjang.</div>
<br />
<a name='more'></a><div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Dapat dibayangkan betapa akan kacau-balaunya suatu masyarakat yang seluruh warganya bertukar-tukar gender setiap hari sesuka-hati mereka: catatan administrasi kependudukan dan data KTP akan berganti setiap hari, perkawinan dalam konteks lelaki genetik dan perempuan genetik heteroseksual yang ingin membangun keluarga serta memiliki anak menjadi sulit dilaksanakan karena tak ada satu penduduk pun yang gender-nya konstan. Juga, implikasi terakhir bila yang terjadi seperti itu adalah grafik demografinya merupakan grafik dengan persentasi penduduk tua sangat banyak tanpa ada penambahan persentasi penduduk usia muda karena anak-anak atau generasi muda tidak ada yang dilahirkan. Dan dapat dipastikan, pada suatu masa masyarakat seperti itu (apalagi kalau semuanya berorientasi homoseks/lesbian) akan punah ketika seluruh penduduknya menua lalu mati. Tak ada keturunan karena mereka lebih memilih hubungan sejenis. Atau, kalaupun ada, kelahiran bayi merupakan hasil transaksi orang-orang dengan perangkat reproduksi seksual lelaki dan perempuan yang ingin punya anak tapi tidak ingin ada hubungan cinta atau ikatan emosional lain.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Kemerdekaan untuk Hidup Identik dengan Gender?</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Tak pelak lagi, belakangan gerakan LGBT marak dan merebak di mana-mana termasuk di Indonesia. Para aktivisnya gencar melakukan propaganda ke segala lapisan masyarakat serta sibuk dengan agenda politis untuk menekan pemerintah supaya meng-gol-kan cita-cita mereka, di antaranya yaitu perkawinan sesama-jenis, kebebasan memilih orientasi seksual ataupun diakuinya “gender ketiga”. Sampai pada titik ini, sebetulnya apa yang mereka perjuangkan sah sah saja karena itu merupakan hak dasar kelompok tersebut sebagai manusia untuk menentukan kehidupan ataupun memilih orientasi seksualnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Akan tetapi, mencampur-adukkan atau mengidentikkan hak dasar untuk hidup dengan kebebasan memilih gender tentulah merupakan kekacauan berpikir karena identitas gender seseorang sifatnya sangat pribadi dan tumbuh ketika orang tersebut berumur sekitar 3-4 tahun saat kesadaran gendernya pertama kali muncul tentang apakah dirinya lelaki atau perempuan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tidak seperti Orientasi Seksual yang berhubungan dengan urusan percintaan dan ihwal ranjang seseorang, Identitas Gender terutama berkaitan dengan kedirian dan eksistensi seseorang –baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat. Dengan kata lain, Identitas Gender tidak bisa dipilih atau dipertukar-tukarkan sesuka hati karena ini bukan perkara pilih-memilih. Sangatlah tidak mungkin dan tak masuk akal bagi seseorang untuk menyatakan diri hari ini laki-laki, kemudian esok harinya bilang bahwa dirinya memilih berubah menjadi perempuan, lalu hari berikutnya berganti jadi laki-laki lagi, dan begitu seterusnya. Ras manusia bukanlah binatang amphibi yang dapat bergonta-ganti kelamin setiap hari, bukan pula cacing yang hanya perlu membuka sebagian kulit tubuhnya untuk melakukan hubungan seksual (yang disebut sebagai konjugasi) karena cacing memang membawa sifat hermaphrodit.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Mengacu pada The Yogyakarta Principles, dapat dibaca dan dipahami dengan amat jelas bahwa Identitas Gender berbeda dengan Orientasi Seksual, sehingga berseru dengan lantang bahwa <b>“setiap orang bebas memilih gender!”</b> <b>adalah pernyataan keliru, memprihatinkan </b><b>sekaligus menyesatkan.</b> Tentu, setiap orang punya hak untuk hidup, dan di antara hak dasar itu tercakup hak dasar untuk memilih orientasi seksual karena orientasi ini mengacu pada ekspresi pribadi orang per orang untuk menjatuhkan ketertarikan seksualnya kepada lawan atau sesama jenisnya. Namun demikian, hal tersebut juga tidak bisa dipaksa-paksakan kepada orang lain agar semua orang punya orientasi, pilihan, pendapat atau selera yang sama; karena pada dasarnya penerapan Hak Azasi Manusia juga membawa konsekuensi logis dan tanggung-jawab moral bahwa setiap orang harus menghormati serta menjunjung tinggi hak azasi manusia lain yang juga sama-sama berdampingan hidup sebagai sesama manusia.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Kesimpulan</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Jadi, dapatkah Gender dipilih? Tentu saja tidak, karena setiap manusia sudah dianugerahi Identitas Gender masing-masing sesuai dengan yang dirasakannya sejak umur 3-4 tahun. Yang harus dipahami dengan benar adalah bahwa (Identitas) Gender berbeda dengan Oritentasi Seksual. Sehingga, dengan demikian, Identitas Gender tidak dapat dipilih karena sudah tertanam di dalam Brain Sex seseorang yang kemudian muncul berupa kesadaran gender dengan seluruh perwujudannya dalam ekspresi gender orang tersebut, misalnya: pakaian yang dikenakan, cara bertutur dan bersikap, model rambut, ataupun peran gender yang dijalani. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
Copyright<br />
©I/31/2012<br />
Domenico Emmanuel<br />
<br />
Harry Benjamin's Syndrome Indonesiahttp://www.blogger.com/profile/17172351739758279396noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-622387077595203215.post-23139963010882773552013-01-11T10:01:00.000-08:002013-01-11T16:13:13.917-08:00Operasi Penegasan Kelamin untuk FtM dan MtF<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-nSUVo3fagWw/UPBTSg7PCpI/AAAAAAAAAIQ/5s2XkAjqLhM/s1600/tanda+seru2.png" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="200" src="http://3.bp.blogspot.com/-nSUVo3fagWw/UPBTSg7PCpI/AAAAAAAAAIQ/5s2XkAjqLhM/s200/tanda+seru2.png" width="200" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Bagi
banyak transseksual dewasa, operasi penegasan kelamin mungkin
merupakan langkah penting untuk mencapai keberhasilan tujuan hidup utama mereka
dalam peran gender yang diinginkan. Walaupun operasi terhadap beberapa struktur
tubuh berbeda dipertimbangkan selama penegasan seks, hal yang paling penting
adalah operasi penegasan kelamin dan pembuangan organ reproduksi dalam. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Teknik-teknik operasi telah berkembang sangat pesat selama 10 tahun terakhir
ini. Operasi plastik dalam rangka penegasan kelamin dengan pemeliharaan sensasi
neurologis saat ini merupakan standard yang tak bisa ditawar. Tingkat
kepuasannya pun dewasa ini sangat tinggi (22). Tambahan pula, kesehatan mental
dari individu yang bersangkutan tampak meningkat dengan keterlibatannya di
dalam program perawatan yang menetapkan sebuah cara penanganan identitas gender
yang meliputi terapi hormon dan operasi (24). </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Namun demikian, pasiennya
haruslah <b>layak serta siap</b> menjalani prosedur yang dipersyaratkan (Tabel 17).
Operasi penegasan kelamin untuk transseksual MTF terdiri dari gonadectomy
(pembuangan organ reproduksi dalam), penectomy (pembuangan penis) dan pembuatan
vagina (145, 146). Kulit penis biasanya dimasukkan ke dalam untuk membentuk
dinding vagina. Kantong kemaluan akan dijadikan labia mayora (bibir luar). </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"></span><br />
<a name='more'></a><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Dahulu operasi plastik hanyalah menmbuat klitoris buatan dan kepalanya, dengan
mempertahankan ikatan pembuluh syaraf pada ujung penis sebagai pensuplai sensor
syaraf ke klitoris. Namun, dewasa ini para dokter bedah plastic telah
mengembangkan teknik-teknik yang ada untuk membentuk labia minora (bibir
dalam). Sementara itu, para dokter ahli endokrinologi harus mendorong pasien
transseksual yang bersangkutan untuk menggunakan “DILATOR” tamponnya untuk
menjaga kedalaman dan lebar vagina melalui periode pasca-operasi hingga vagina
baru yang dibentuk dapat sering dipakai untuk berhubungan seks. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Respon seksual alat
kelamin dan aspek-aspek fungsi seksual lainnya harus dipelihara setelah operasi
penegasan kelamin (147). Operasi-operasi pendukung bagi penampakan feminin atau
maskulin tidak termasuk di dalam cakupan panduan ini. Jika mungkin, malah
diinginkan sesedikit mungkin operasi. Contohnya, terapi suara oleh ahli wicara
lebih dipilih pada metode-metode operasi saat ini yang dirancang untuk mengubah
pola titi-nada suara (148). </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Ukuran payudara pada para perempuan genetik pun
menunjukkan spectrum yang sangat luas. Bagi orang-orang dengan kondisi
transseksual yang membuat keputusan berdasarkan informasi paling akurat,
operasi perbesaran payudara harus ditunda hingga –paling tidak– telah 2 tahun
menjalani terapi estrogen sehingga
payudaranya dapat terus tumbuh berbarengan dengan stimulasi estrogen yang
diberikan (90, 97). Upaya utama lainnya adalah pembuangan bulu-bulu tubuh dan
wajah yang memberikan penampakan maskulin dengan menggunakan baik perawatan
elektrolisis maupun sinar laser. Operasi yang lainnya, seperti operasi untuk
membuat wajah tampak feminin, sekarang ini menjadi lebih populer.<span style="color: red;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoNormalTable" style="border-collapse: collapse; border: none; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-insideh: .5pt solid black; mso-border-insidev: .5pt solid black; mso-padding-alt: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; mso-yfti-tbllook: 1184;">
<tbody>
<tr>
<td style="border: solid black 1.0pt; mso-border-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 6.65in;" valign="top" width="798"><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">TABLE
17.<span style="color: red;"> </span><span style="color: blue;">Kriteria
kelayakan dan kesiapan operasi penegasan kelamin</span><o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 6.65in;" valign="top" width="798"><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Individu-individu
yang menjalani perawatan hormon lintas-seks dipandang layak untuk melakukan
operasi penegasan kelamin apabila mereka:<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 6.65in;" valign="top" width="798"><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">1.
Cukup usia sesuai dengan yang ditentukan hukum di negaranya.<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 6.65in;" valign="top" width="798"><div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0.0001pt 13.5pt; text-align: justify; text-indent: -13.5pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">2.
Telah menjalani perawatan hormon lintas-seks secara terus-menerus dan
bertanggung-jawab selama 12 bulan (jika mereka tidak memiliki kontra-indikasi
medis).<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 6.65in;" valign="top" width="798"><div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0.0001pt 13.5pt; text-align: justify; text-indent: -13.5pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">3.
Telah berhasil terus-menerus menjalani Pengalaman Hidup Sungguh-sungguh di
dalam peran gender yang dituju (RLE = Real Life Experience) secara
penuh-waktu selama 12 bulan.<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 6.65in;" valign="top" width="798"><div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0.0001pt 13.5pt; text-align: justify; text-indent: -13.5pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">4.
Telah (jika dibutuhkan oleh Psikiaternya) berpartisipasi secara berkala di
dalam psikoterapi melalui RLE pada masa tertentu yang bersama-sama diputuskan
oleh pasien yang bersangkutan dan psikiaternya.<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 6.65in;" valign="top" width="798"><div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0.0001pt 13.5pt; text-align: justify; text-indent: -13.5pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">5.
Telah menunjukkan pengetahuan lengkap tentang seluruh aspek dari praktek
operasi yang akan dijalani (misalnya: biaya yang dibutuhkan, lamanya waktu
perawatan di rumah-sakit, komplikasi-komplikasi yang mungkin terjadi,
rehabilitasi, dll).<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 6.65in;" valign="top" width="798"><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 6.65in;" valign="top" width="798"><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Individu-individu,
yang dirawat dengan hormon lintas-seks, harus memenuhi kriteria kesiapan
berikut ini sebelum menjalani operasi penegasan kelamin:<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 6.65in;" valign="top" width="798"><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">1. Kemajuan yang tampak dalam menghayati
identitas gender-nya.<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 6.65in;" valign="top" width="798"><div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0.0001pt 13.5pt; text-align: justify; text-indent: -13.5pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">2.
Kemajuan yang tampak dalam menghadapi pekerjaan, keluarga, dan berbagai hal
antar-pribadi yang secara signifikan akan berdampak pada kondisi kesehatan
mental yang lebih baik.<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Operasi
penegasan kelamin bagi transseksual FTM tidaklah terlalu memuaskan. Penampakan
neopenis yang dibentuk saat ini sudah bagus namun operasinya sendiri harus
dilakukan dalam beberapa tahap dan sangat mahal (152, 153). </span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Ereksi penis baru
tersebut dapat dicapai hanya jika ada beberapa alat mekanis yang dipasangkan
pada penisnya, misalnya: sebatang silikon atau alat pemompa (154). Banyak
pasien yang memilih <i>metadoioplasty</i>
yang akan memperbesar atau membuat klitoris maju sehingga memungkinkannya untuk
kencing berdiri. Kantung kelaminnya dibuat dari labia mayora dengan efek
operasi plastic yang bagus, juga prosthesis testikel dapat dipasangkan
sekaligus di situ.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Prosedur-prosedur ini –sebagaimana oopharectomy (pembuangan
indung telur), vaginectomy (pembuangan vagina) dan hysterectomy (pembuangan
rahin)– dilakukan setelah beberapa tahun terapi hormon serta dapat dengan aman
dibuat secara vaginal dengan laparoskopi. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Operasi lain yang sangat penting bagi
seorang FTM yang menjalani transisi adalah mastectomy (pembuangan payudara).
Ukuran payudara hanya menyusut sedikit dengan terapi androgen. Di antara pasien
dewasa, diskusi tentang mastectomy biasanya terjadi setelah terapi hormon
androgen dimulai. Karena beberapa remaja transseksual FTM baru menyadari siapa
dirinya justru setelah mereka mengalami tumbuhnya payudara secara signifikan,
mastectomy mungkin dapat dipertimbangkan sebelum usia 18. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<i><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;"><b>Rekomendasi</b></span></i><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
</div>
<ol>
<li><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Kami
merekomendasikan agar individu transseksual mempertimbangkan operasi penegasan
kelamin hanya setelah dokter yang bertanggung-jawab terhadap terapi transisi
endokrin dan psikiater memberikan saran kepada pasien untuk melakukan operasi.</span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"> </span></li>
<li><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Kami
merekomendasikan agar operasi penegasan kelamin diberikan hanya setelah pasien
tunduk menjalani perawatan hormon secara konsisten selama minimal 1 tahun.</span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"> </span></li>
<li><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Kami
merekomendasikan agar dokter yang bertanggung-jawab memberikan perawatan
endokrin paham betul secara medis bahwa individu transseksual membutuhkan
operasi penegasan kelamin dan dokter tersebut bekerja-sama dengan dokter bedah
terkait penggunaan hormon selama dan setelah operasi.</span></li>
</ol>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<i><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Fakta <o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Ketika seorang individu transseksual
memutuskan untuk menjalani operasi
penegeasan kelamin, baik dokter ahli endokrin maupun psikiaternya harus
menyatakan bahwa pasien yang bersangkutan memenuhi kriteria kelayakan dan
kesiapan seusai dengan Standard Perawatan (SOC = Standards of Care) (28) (Tabel
17).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Terdapat sejumlah pertimbangan bahwa terapi estrogen mungkin menyebabkan
meningkatnya risiko timbulnya thrombosis vena selama atau setelah operasi (21).
Untuk alasan inilah, dokter bedah dan dokter ahli endokrin harus bekerja-sama
dalam membuat keputusan tentang penggunaan hormon selama sebulan sebelum
operasi. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Walaupun sebuah penelitian mengatakan bahwa faktor-faktor pra-operasi
seperti pemenuhan persyaratan tidak lebih penting bagi kepuasan pasien daripada
hasil pasca-operasi fisik (39), beberapa penelitian lain serta pengalaman
klinis membuktikan bahwa pasien-pasien yang tidak mengikuti instruksi medis dan
tidak mau bekerja-sama dengan dokter-dokter mereka untuk mencapai tujuannya
benar-benar tidak mencapai tujuan perawatan (155); mereka juga mengalami angka
infeksi pasca-operasi dan komplikasi lain yang lebih tinggi (156, 157). </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><b>Penting
pula dicatat</b> bahwa orang yang mengajukan operasi merasa nyaman dengan
perubahan-perubahan anatomis yang telah terjadi selama terapi hormon.
Ketidak-puasan terhadap akibat fisik dan sosial selama transisi dengan hormon
dapat merupakan kontra-indikasi bagi operasi yang diinginkan (78). Individu
transseksual harus dipantau oleh seorang dokter ahli endokrin setelah operasi.
Mereka yang menjalani gonadectomy (pembuangan organ reproduksi dalam) akan
membutuhkan terapi sulih hormon, pengawasan atau keduanya untuk mencegah
akibat-akibat yang merugikan karena kekurangan hormon secara kronis.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Diterjemahkan oleh: <b>Prabha
Mahojjwala</b></span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Hak Cipta Terjemahan: II/2012</span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Copyright ©II/23/2012</span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<b><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Sumber: </span></b><i><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Endocrin Treatment for Transsexual Persons: An Endrocrin Society Clinical
Practice Guideline.</span></i><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"> The Journal of Endocrinology and
Metabolism. <b><i>(J Clin Endocrinol Metab 94: 3132–3154, 2009)</i></b></span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<b><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Catatan: </span></b><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Daftar Kepustakaan yang tertulis berupa angka dalam kurung dapat
dibaca/ditemukan langsung dalam <i>The Journal of Clinical Endocrinology
and Metabolism, 94: 3132–3154, 2009 docrine</i> Sciety Clinical
Practice</span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div>
Harry Benjamin's Syndrome Indonesiahttp://www.blogger.com/profile/17172351739758279396noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-622387077595203215.post-9259990447653160342013-01-11T09:32:00.000-08:002013-01-11T16:13:51.147-08:00Pencegahan Hasil Yang Merugikan dan Perawatan Jangka Panjang bagi FtM dan MtF<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-JBBxsRcf-r0/UPBMSy_1RkI/AAAAAAAAAH4/b1uUIKRvyMk/s1600/hormon+drugs.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="176" src="http://2.bp.blogspot.com/-JBBxsRcf-r0/UPBMSy_1RkI/AAAAAAAAAH4/b1uUIKRvyMk/s200/hormon+drugs.jpg" width="200" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Terapi hormon lintas-seks risiko-risiko
yang sama dengan terapi sulih hormon seks terhadap lelaki dan perempuan
biologis/genetic. Risiko terapi hormon seks meningkat dan diperburuk oleh
penggunaan hormon seks secara gegabah dan disengaja dengan dosis
berlebihan ataupun kurang untuk menjaga fisiologi normal (81, 89)<i> </i></span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<b><i><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Rekomendasi</span></i></b><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Kami menyarankan pemantauan laboratorium
dan klinis secara reguler setiap 3 bulan selama tahun pertama dan kemudian
sekali atau dua kali setiap tahunnya.<i> </i></span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<i><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Bukti</span></i><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Pemeriksaan sebelum perawatan dan
pemantauan medis reguler yang tepat direkmomendasikan baik bagi FTM maupun bagi
MTF selama masa transisi endokrin dan secara berkala setelahnya (13, 97).
Pemantauan berat badan dan tekanan darah, uji fisik yang ditentukan,
pertanyaan-pertanyaan rutin seputar kesehatan sehubungan dengan faktor-faktor
risiko dan pengobatannya, pemeriksaan darah lengkap, fungsi ginjal dan hati,
metabolisme lemak dan gula darah sebaiknya dilakukan.</span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<b><i><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Individu Transseksual FTM</span></i></b><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Rancangan pemantauan standard bagi
individu yang menjalani terapi testosteron dapat dilihat pada Tabel 15. Hal-hal
terpenting untuk ini termasuk menjaga kadar testosteron dalam rentang normal
laki-laki dan menghindari akibat-akibat yang merugikan yang disebabkan oleh
terapi testosteron bertahun-tahun, erythrocytosis umum, disfungsi hati,
hipertensi, kegemukan, retensi garam, perubahan kadar lemak darah, tumbuhnya
jerawat yang eksesif, serta perubahan-perubahan psikologis yang merugikan (85).
Karena testosteron 17-yang teralkilasi tidak direkomendasikan, keracunan hati
serius juga tidak diantisipasi dengan penggunaan testosteron parenteral ataupun
transdermal (98, 99). Namun tetap saja pemantauan berkala harus dilakukan
karena sampai 15% FTM yang dirawat dengan testosteron mengalami kenaikan
sementara dalam enzym hati mereka (93).<i> </i></span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<b><i><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Individu Transseksual MTF</span></i></b><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Rencana pemantauan standard bagi individu
yang menggunakan esgtrogen, penekanan gonadotropin ataupun anti-androgen dapat
dilihat pada table 16. Pokok-pokoknya adalah menghindari dosis suprafisiologis
atau kadar estrogen darah yang bisa mengarah kepada penyakit thromboemboli,
gagalnya fungsi hati dan peningkatan hipertensi. </span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br />
<a name='more'></a><br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">
</span><br />
<hr align="center" noshade="" size="10" width="100%" />
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">
</span></div>
<table border="0" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoNormalTable" style="border-collapse: collapse; mso-padding-alt: 0in 0in 0in 0in; mso-yfti-tbllook: 1184;">
<tbody>
<tr>
<td style="border: solid black 1.0pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 6.65in;" valign="top" width="798"><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">TABLE 15.<span style="color: red;"> </span><span style="color: blue;">Pemantauan transseksual MTF yang menjalani terapi sulih
hormon</span></span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; mso-border-top-alt: solid black 1.0pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 6.65in;" valign="top" width="798"><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -13.5pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">1.<span style="color: red;"> </span>Mengevaluasi
pasien setiap 2–3 bulan pada tahun pertama, kemudian 1–2 kali per tahun untuk
memantau tanda- tanda feminisasi yang penting serta perkembangan reaksi yang
merugikan.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; mso-border-top-alt: solid black 1.0pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 6.65in;" valign="top" width="798"><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">2. Mengukur serum testosteron dan estradiol setiap 3
bulan:</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; mso-border-top-alt: solid black 1.0pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 6.65in;" valign="top" width="798"><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 4.5pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">a. Kadar serum testosteron harus
<55 ng/dl.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; mso-border-top-alt: solid black 1.0pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 6.65in;" valign="top" width="798"><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -9pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">b. Serum estradiol tidak boleh
melebihi rentang fisiologis puncak bagi perempuan muda yang sehat, dengan
kadar ideal 200 pg/ml.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; mso-border-top-alt: solid black 1.0pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 6.65in;" valign="top" width="798"><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 13.5pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">c. Dosis estrogen harus
disesuaikan dengan kadar serum estradiol.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; mso-border-top-alt: solid black 1.0pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 6.65in;" valign="top" width="798"><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -9pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">3. Bagi yang menggunakan
spironolactone, serum elektrolit khususnya potassium harus dipantau setiap
2–3 bulan yang diawali pada tahun pertama.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; mso-border-top-alt: solid black 1.0pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 6.65in;" valign="top" width="798"><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -9pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">4. Pemeriksaan kanker rutin
seperti yang dilakukan bagi individu-individu non-transseksual (misalnya:
payudara, usus besar, prostat).</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; mso-border-top-alt: solid black 1.0pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 6.65in;" valign="top" width="798"><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -9pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">5. Mempertimbangkan uji BMD sesuai
standar jika terdapat faktor risiko bagi timbulnya osteoporosis (misalnya:
patah tulang yang pernah timbul, sejarah keluarga, penggunaan glukokortikoid,
hypogonadal yang telah lama terjadi). Bagi yang memiliki risiko rendah,
pemeriksaan osteoprorosis harus dilakukan pada usia 60 atau bagi mereka yang
tidak cocok dengan terapi hormon.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<table border="0" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoNormalTable" style="border-collapse: collapse; mso-padding-alt: 0in 0in 0in 0in; mso-yfti-tbllook: 1184;">
<tbody>
<tr>
<td style="border: solid black 1.0pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 6.65in;" valign="top" width="798"><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">TABLE 16.<span style="color: red;"> </span><span style="color: blue;">Pemantauan transseksual FTM yang menjalani terapi sulih
hormon</span></span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; mso-border-top-alt: solid black 1.0pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 6.65in;" valign="top" width="798"><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -9pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">1. Mengevaluasi pasien setiap 2–3
bulan pada tahun pertama, kemudian 1–2 kali per tahun untuk memantau
tanda-tanda kejantanan yang penting serta perkembangan reaksi-reaksi yang
merugikan.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; mso-border-top-alt: solid black 1.0pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 6.65in;" valign="top" width="798"><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">2. Mengukur serum testosteron setiap 2–3 bulan
hingga kadarnya berada pada rentang fisiologis normal lelaki:*</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; mso-border-top-alt: solid black 1.0pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 6.65in;" valign="top" width="798"><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -13.5pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">a. Untuk injeksi testosteron
enanthate/cypionate, kadar testosteron harus diukur di tengah-tengah antara
dua injeksi. Jika kadarnya >700 ng/dl atau <350 ng/dl, dosis
pemakaiannya harus disesuaikan dengan kadar tersebut.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; mso-border-top-alt: solid black 1.0pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 6.65in;" valign="top" width="798"><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -13.5pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">b. Untuk pemakaian testosteron
undecanoate secara parenteral, kadar testosteron harus diukur tepat sebelum
injeksi berikutnya.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; mso-border-top-alt: solid black 1.0pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 6.65in;" valign="top" width="798"><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 9pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">c. Untuk pemakaian testosteron
secara transdermal, kadar testosteron dapat diukur kapan saja setelah 1
minggu.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; mso-border-top-alt: solid black 1.0pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 6.65in;" valign="top" width="798"><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -13.5pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">d. Untuk pemakaian testosteron
undecanoate secara oral, kadar testosteron harus diukur 3–5 jam setelah
asupan (setelah ditelan).</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; mso-border-top-alt: solid black 1.0pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 6.65in;" valign="top" width="798"><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -9pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">e. Catatan: Selama 3–9 bulan
pertama perawatan testosteron, kadar testosteron total mungkin tinggi
walaupun kadar testosteron bebasnya normal sesuai dengan kadar globulin yang
terikat dalam hormon seks yang tinggi pada beberapa perempuan genetik.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; mso-border-top-alt: solid black 1.0pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 6.65in;" valign="top" width="798"><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -9pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">3. Mengukur kadar estradiol
selama 6 bulan pertama dari perawatan testosteron hingga berhentinya
menstruasi. Kadar estradiol harus <50 pg/ml.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; mso-border-top-alt: solid black 1.0pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 6.65in;" valign="top" width="798"><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -9pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">4. Mengukur pemeriksaan CBC
dan fungsi hati sesuai standar serta setiap 3 bulan pada tahun pertama,
kemudian 1–2 kali setahun. Memantau berat badan, tekanan darah, profil lemak,
gula darah setelah puasa (jika terdapat sejarah diabetes dalam keluarga) dan hemoglobin
A1c (jika menderita diabetes) pada saat kunjungan berkala.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; mso-border-top-alt: solid black 1.0pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 6.65in;" valign="top" width="798"><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -9pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">5. Mempertimbangkan uji BMD sesuai
standar jika terdapat faktor-faktor risiko bagi timbulnya patahan
osteoporosis (misalnya: patah tulang yang pernah timbul, sejarah keluarga,
penggunaan glukokortikoid, hypogonadal yang telah lama terjadi). Bagi yang
memiliki risiko rendah, pemeriksaan osteoprorosis harus dilakukan pada usia
60 atau bagi mereka yang tidak cocok dengan terapi hormon.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; mso-border-top-alt: solid black 1.0pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 6.65in;" valign="top" width="798"><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -9pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">6. Jika terdapat jaringan serviks,
pemeriksaan pap smear tahunan sangat direkomendasikan pelaksanaannya oleh <i>American
College of Obstetricians and Gynecologists</i> (Akademi Ahli Kebidanan
dan Kandungan Amerika).</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; mso-border-top-alt: solid black 1.0pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 6.65in;" valign="top" width="798"><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -9pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">7.Jika mastektomi tidak dilakukan,
harus dipertimbangkan dilaksanakannya mammogram sebagaimana yang
direkomendasikan oleh <i>American Cancer Society</i> (Masyarakat
Kanker Amerika).</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; mso-border-top-alt: solid black 1.0pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 6.65in;" valign="top" width="798"><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 9pt;">
<i><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">* Diadaptasi dari Ref. 83, 85</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<b><i><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Rekomendasi</span></i></b><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Kami menyarankan dilakukannya pemantauan
kadar prolaktin terhadap individu transseksual MTF yang menjalani terapi
estrogen.<i> Bukti</i>Terapi estrogen dapat meningkatkan pertumbuhan
sel-sel “lactotroph” pituitary. Sudah ada beberapa laporan tentang kasus
prolactinoma yang terjadi setelah terapi estrogen dalam jangka panjang
(100–102). </span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Hingga 20% perempuan transseksual yang
menjalani perawatan estrogen mungkin memiliki peningkatan kadar prolactin yang
berhubungan dengan pembesaran kelenjar pituitary (103). Dalam kebanyakan kasus,
kadar serum prolactin akan kembali ke rentang normal dengan pengurangan dosis
atau penghentian terapi estrogen (104). Awal dan rangkaian waktu terjadinya
hyperprolactinemia selama perawatan estrogen belum diketahui. Kadar prolactin
sebaiknya diperoleh di saat awal dan kemudian setidaknya setiap tahun selama
masa transisi serta selanjutnya setiap dua tahun sekali. </span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Namun demikian, dengan adanya fakta bahwa
kasus prolactinoma yang dilaporkan hanya sedikit sekali dan tidak dilaporkan
dalam kelompok besar individu-individu yang menjalani perawatan estrogen,
risiko terjadinya prolactinoma kemungkinannya kecil sekali. Karena tidak banyak
ditemukannya kasus mikro-prolactinoma (berupa kasus hypogonadisme dan
kadang-kadang gynecomastia) pada transseksual MTF, uji radiologi untuk
pituitary mungkin hanya dilakukan kepada mereka yang kadar prolactinnya naik
terus-menerus walaupun kadar estrogennya stabil atau sudah dikurangi. </span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Dan oleh karena orang-orang dengan kondisi
transseksual ini didiagnosa serta dipantau secara menyeluruh hingga operasi
penegasan kelamin mereka oleh psikiater, bisa saja terjadi beberapa dari mereka
menerima pengobatan psikotropik yang dapat meningkatkan kadar prolactinnya.<i> </i></span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<b><i><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Rekomendasi.</span></i></b><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Kami menyarankan agar individu-individu
transseksual yang menjalani perawatan dengan hormon diberi evaluasi
kesehatannya<b> untuk melihat ada/tidaknya faktor risiko pembuluh darah
jantung.</b></span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<b><i><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Fakta Individu transseksual FTM</span></i></b><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Penggunaan testosterone bagi transseksual
FTM akan berakibat pada profil lemak “atherogenic” dengan kadar kolesterol HDL
menurun dan triglyceride meninggi (21, 105–107). Penelitian-penelitian tentang
efek testosteron terhadap sensitivitas insulin memberikan hasil
yang bercampur. </span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Penelitian terbaru terkait keamanan yang
dilakukan secara acak, terbuka dan tak terkontrol terhadap transseksual FTM
yang dirawat dengan testosteron undecanoate menunjukkan tak adanya resistensi
setelah 1 tahun (109). Banyak penelitian telah dilakukan dan menunjukkan efek
penggunaan hormone lintas-seks terhadap sistem pembuluh darah jantung (107,
110–112). Penelitian jangka panjang dari Belanda tidak menemukan peningkatan
risiko terhadap kematian akibat pembuluh darah jantung (93). </span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Demikian pula, meta-analisa dari 19
percobaan yang dilakukan secara acak terhadap laki-laki yang menjalani terapi
sulih hormon testosteron menunjukkan tidak adanya insiden peningkatan kasus
pembuluh darah jantung (113). Kajian literatur sistematis mendapati bahwa tidak
cukup data yang ada –terkait dengan sangat rendahnya kualitas fakta- untuk
melakukan penilaian yang berguna bagi pasien sehingga diperoleh
penemuan-penemuan penting seperti kematian, stroke, “MI”, ataupun
kasus thromboemboli pembuluh vena di antara individu-individu transseksual FTM
(21). </span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Di masa mendatang, dibutuhkan riset untuk
memastikan apakah ada bahaya yang ditimbulkan oleh terapi hormon (21).
Faktor-faktor risiko pembuluh jantung sebaiknya dikelola begitu timbul sesuai
dengan panduan yang telah dibuat (114).</span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<b><i><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Transseksual MTF</span></i></b><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Penelitian prospektif terhadap subjek MTF
menemukan perubahan-perubahan yang menguntungkan dalam parameter profil lemak
dengan konsentrasi peningkatan HDL dan penurunan LDL (106). Namun demikian,
perubahan profil lemak yang menguntungkan ini dilemahkan dengan naiknya berat
badan, tekanan darah, dan tanda-tanda resistensi insulin. </span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Kelompok terbesar subjek MTF (dengan usia
rata-rata 41 tahun) yang diteliti selama 10 tahun tidak menunjukkan adanya
peningkatan kematian yang disebabkan oleh pembuluh darah jantung walaupun 32%
dari mereka adalah perokok (93). Jadi, ada fakta terbatas untuk menentukan
apakah estrogen bersifat melindungi atau merusak di kalangan transseksual MTF
(21). </span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Dengan bertambahnya umur, biasanya
terdapat peningkatan berat badan sehingga –sebagaimana yang terjadi pada
individu-individu non-transseksual- metabolism glukosa dan lemak serta tekanan
darah harus dipantau secara reguler dan dikelola sesuai petunjuk yang dibuat
(114).<i> </i></span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<b><i><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Rekomendasi</span></i></b><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Kami meyarankan agar pengukuran kepadatan
mineral tulang dilakukan jika terdapat faktor-faktor risiko terjadinya
osteoporosis, khususnya di antara mereka yang menghentikan terapi hormon
setelah gonadectomy (operasi pengangkatan organ dalam).<i> </i></span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<b><i><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">FaktaTransseksual FTM</span></i></b><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Dosis testosteron yang cukup penting untuk
menjaga massa tulang pada individu-individu FTM (115, 116). Dalam sebuah
penelitian (116), kadar serum LH secara terbalik dihubungkan dengan kepadatan
mineral tulang, memberi kesan bahwa kadar hormon seks yang rendah berhubungan
dengan mengeroposnya tulang. </span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Jadi, kadar LH mungkin berfungsi sebagai
indicator asupan hormon seks steroid yang memadai untuk mempertahankan massa
tulang. Efek perlindungan testosteron mungkin diditengahi oleh konversi periferal
terhadap estradiol dalam tulang baik secara sistematik maupun secara lokal.<i> </i></span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<b><i><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Transseksual MTF</span></i></b><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Penelitian-penelitian terhadap
individu-individu lelaki genetik yang menua menunjukkan bahwa serum estradiol
secara lebih psoitif berkorelasi dengan BMD daripada dengan testosteron
(117–119) dan lebih penting bagi kepadatan massa tulang (120). Estrogen
melindungi BMD bagi transseksual MTF yang melanjutkan terapi estrogen dan
anti-androgen (116, 121, 122). Tidak terdapat data rusak di antara subjek
penelitian transseksual laki-laki dan perempuan. Individu-individu transseksual
yang telah menjalani gonadectomy mungkin tidak melanjutkan perawatan hormon
lintas-seks setelah operasi penegasan kelamin dan tahap terapi hormon sehingga
berada dalam risiko mengalami pengeroposan tulang. <i> </i></span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<b><i><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Rekomendasi</span></i></b><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Kami menyarankan agar individu-individu
transseksual MTF –yang belum mengetahui adanya peningkatan terkena risiko
kanker payudara- mengikuti petunjuk-petunjuk pemeriksaan payudara yang
direkomendasikan bagi para peerempuan genetik. Kami menyarankan kepada
individu-individu transseksual MTF yang menjalani perawatan dengan estrogen
untuk melakukan pemeriksaan laboratorium.<i> </i></span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<b><i><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Fakta</span></i></b><b><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Kanker payudara</span></b><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"> merupakan kepedulian utama di kalangan transseksual perempuan. Telah
dilaporkan dalam literatur adanya sedikit kasus kanker payudara di antara
transseksual MTF (123–125). Dalam kelompok 1800 transseksual perempuan Belanda
yang dipantau selama rata-rata 15 tahun (dengan kurun waktu antara 1–30 tahun),
hanya ditemukan 1 (satu) kasus kanker payudara. </span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Penelitian yang dilakukan oleh Women’s
Health Initiative (= Inisiatif Kesehatan Perempuan) melaporkan bahwa para
perempuan yang menjalani pengobatan dengan estrogen “equine” terkonjugasi tanpa
progesteron selama 7 tahun tidak memiliki peningkatan risiko kanker payudara
sebagaimana mereka yang menggunakan placebo (126). Para perempuan dengan
hypogonadisme primer (berkromosom XO) yang dirawat dengan terapi sulih estrogen
menunjukkan penurunan secara signifikan untuk tidak terkena kanker payudara
sebagaimana dibandingkan dengan ratio yang sudah distandardisasikan secara
nasional (127, 128). Penelitian-penelitian ini memperlihatkan bahwa terapi
estrogen dalam jangka pendek (kurang dari 20–30 tahun) tidak meningkatkan
risiko kanker payudara. Namun dibutuhkan penelitian jangka panjang untuk
menentukan risiko actual dan peran dari pemindaian mammogram. </span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Pemeriksaan berkala serta advis
ginekologis harus merekomendasikan pemantauan kanker payudara. Kanker prostat
sangat jarang ditemukan –khususnya dengan dilakukannya terapi pencabutan
androgen- sebelum umur 40 (129). Kastrasi (pengebirian) pada masa kecil atau
masa remaja mengakibatkan kemunduran fungsi prostat dan kastrasi pada masa
dewasa membalikkan hyperthrophy prostat lunak (BPH = Benign Prostate
Hyperthrophy) (130). </span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Walaupun van Kesteren (131) melaporkan
bahwa terapi estrogen tidak menyebabkan hyperthrophy atau perubahan-perubahan
awal yang membahayakan bagi prostat individu-individu transseksual MTF, telah
dilaporkan adanya kasus-kasus BPH di antara transsseksual MTF yang dirawat
dengan estrogen selama 20–25 tahun (132, 133). 3 (tiga) kasus kanker prostat di
antara transseksual MTF telah dilaporkan. Meski demikian, perlu dicatat bahwa
individu-individu ini baru memulai terapi hormon lintas-seks setelah umur 50,
juga tidak diketahui apakah kanker mereka timbul sebelum atau setelah awal
terapi. Dapat dimengerti jika individu-individu transseksual MTF merasa enggan
dan tak nyaman untuk melakukan pemeriksaan prostat secara berkala. </span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Dokter-dokter ginekologi tidak dilatih
untuk melakukan <i>screening</i> prostat ataupun memantau pertumbuhan
prostat. Jadi, mungkin akan lebih masuk akal bagi individu MTF yang menjalani
transisi setelah usia 20 untuk melakukan <i>screening</i> setahun
sekali untuk pemeriksaan rektum secara digital setelah umur 50 dan menjalani
pemeriksaan PSA yang konsisten dengan Petunjuk Satuan Tugas Pelayanan
Pencegahan Amerika Serikat (137).<i> </i></span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<b><i><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Rekomendasi</span></i></b><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Kami menyarankan agar individu-individu
transseksual FTM mengevaluasi risiko dan manfaatnya termasuk saat mengambil
keputusan untuk menjalani operasi hysterectomy (pengangkatan rahim) dan
oophorectomy (pengangkatan indung telur) sebagai bagian dari operasi penegasan
kelamin.<i> Fakta</i>Walaupun aromatisasi testosteron ke estradiol di
dalam kasus individu-individu transseksual FTM telah disampaikan sebagai faktor
risiko kanker endometrium (138), namun ternyata tak ada laporan sama sekali
tentang terjadinya hal ini. </span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Ketika seorang FTM menjalani operasi
pengangkatan rahim, rahimnya kecil dan terjadi pengerutan endometrial (atropi)
(139, 140). Reseptor androgen telah dilaporkan meningkat di dalam ovarium
setelah penggunaan testosteron dalam jangka waktu lama, di mana mungkin itu
merupakan indikasi peningkatan risiko kanker indung telur (141). Kasus-kasus
kanker indung telur telah dilaporkan (142, 143). Hysterectomy total
laparoskopik yang relative aman sangat dianjurkan untuk mencegah risiko-risiko
kanker leher rahim dan penyakit-penyakit lain yang dapat timbul melalui operasi
(144).</span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<b><i><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Nilai dan Pilihan</span></i></b><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Dengan ketidaknyamanan yang dialami
individu-individu transseksual FTM dalam menjalani perawatan ginekologi, kami
sangat merekomendasikan dilakukannya pengangkatan rahim dan indung telur secara
total demi menghilangkan risiko-risiko kanker dan penyakit-penyakit yang
berhubungan dengan saluran organ reproduksi perempuan; juga termasuk untuk
tidak menghindari risiko prosedur kedua operasi ini (yang berhubungan dengan
operasi serta potensi konsekuensi kesehatan yang tak diinginkan terkait operasi
pengangkatan indung telur) dan biaya operasi yang dibutuhkan.<i> </i></span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<b><i><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Peringatan</span></i></b><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Orientasi seksual dan jenis praktek seks
yang dilakukan pasien akan menentukan kebutuhan serta jenis perawatan
ginekologi yang diperlukan sejalan dengan transisinya. Sebagai tambahan,
disetujuinya perubahan status jenis kelamin dalam akte kelahiran dari individu
transseksual FTM mungkin juga bergantung pada operasi hysterectomy total yang
telah dijalani; setiap pasien harus didampingi mencari bantuan dan konsultasi
terkait criteria administrative non-medis. </span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Diterjemahkan oleh: <b>Prabha Mahojjwala</b></span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span lang="EN-US" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: 12pt;">Hak
Cipta Terjemahan: II/2012</span><span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span lang="EN-US" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: 12pt;">Copyright
©II/23/2012</span><span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<b><span lang="EN-US" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: 12pt;">Sumber: </span></b><i><span lang="EN-US" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: 12pt;">Endocrin Treatment for Transsexual
Persons: An Endrocrin Society Clinical Practice Guideline.</span></i><span lang="EN-US" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: 12pt;"> The Journal of Endocrinology and
Metabolism. <b><i>(J Clin Endocrinol Metab 94: 3132–3154, 2009)</i></b></span><span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<b><span lang="EN-US" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: 12pt;">Catatan: </span></b><span lang="EN-US" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: 12pt;">Daftar Kepustakaan yang tertulis berupa
angka dalam kurung dapat dibaca/ditemukan langsung dalam <i>The Journal of
Clinical Endocrinology and Metabolism, 94: 3132–3154, 2009 docrine</i> Sciety Clinical
Practice</span><span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div>
</div>
Harry Benjamin's Syndrome Indonesiahttp://www.blogger.com/profile/17172351739758279396noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-622387077595203215.post-7750725846667340832012-04-25T23:32:00.001-07:002013-01-11T09:33:45.626-08:00Informasi TERAPI HORMON bagi FtM dan MtF<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-UFBHtmkAjEI/T5jrrvXYb_I/AAAAAAAAAHM/sCuC4TPPMsI/s1600/hormon+drugs.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="176" src="http://3.bp.blogspot.com/-UFBHtmkAjEI/T5jrrvXYb_I/AAAAAAAAAHM/sCuC4TPPMsI/s200/hormon+drugs.jpg" width="200" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">2 (dua) tujuan utama terapi hormon
adalah </span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">1) untuk mengurangi kadar hormon endogen
sehingga dengan demikian akan mempengaruhi ciri-ciri seksual sekunder dari
kelamin biologis (genetis) dari individu yang bersangkutan, dan</span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"> 2) untuk menggantikan kadar hormon
endogen yang ada dengan hormon seks baru yang dimasukkan dengan menggunakan
prinsip-prinsip terapi sulih hormon dari pasien hypogonadal. </span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Penentuan waktu dua tujuan ini serta umur
pasien saat memulai terapi dengan hormon lintas-seks (<i>cross-sex</i>)
diputuskan bersama oleh pasien yang membutuhkan perubahan seks dan psikiater
yang membuat diagnosa, memberikan evaluasi psikologis serta merekomendasikan
operasi penegasan kelamin. Perubahan-perubahan fisik yang disebabkan oleh
transisi hormone seks biasanya disertai dengan peningkatan kesejahteraan
mental. </span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<b><i><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Rekomendasi </span></i></b><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div>
<ol start="1" type="1">
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Kami merekomendasikan bahwa dokter ahli
endokrinologi menegaskan atau memperkuat kriteria diagnosa <i>Gender
Indentity Disorder</i> (= GID) atau kondisi transseksual dan kriteria
kesiapan dari pasien tersebut untuk menjalani tahap endokrin dari masa
transisinya. </span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Kami merekomendasikan bahwa kondisi-kondisi medis
yang dapat memburuk karena habisnya hormon dan perawatan hormon lintas-seks
dievaluasi dan diberitahukan lebih dahulu pada awal perawatan (Tabel 11.
Kondisi-kondisi medis yang dapat memburuk karena terapi hormon
lintas-seks)</span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Kami menyarankan agar kadar hormon lintas-seks
dijaga dalam rentang fisiologis normal bagi gender yang dituju.</span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></li>
</ol>
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">
</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<b><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"></span></b><br />
<a name='more'></a><b><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">* </span></b><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Walaupun diagnosa GID
atau kondisi transseksual dibuat oleh psikiater, rujukan untuk perawatan
endokrin mengimplikasikan pemenuhan kriteria prasyarat dan kesiapan pasien
(Lihat Bagian 1). Hal ini merupakan tanggung-jawab dari dokter endokrin yang
telah dirujuk bagi pasien transseksual bersangkutan untuk menegaskan bahwa
pasien tersebut sungguh-sungguh memenuhi kriteria perawatan. Tugas ini dapat dilakukan
oleh dokter yang telah terbiasa dengan syarat-syarat dan kriteria yang tertera
dalam Tabel 1–5 (Tabel 1 di hal.7, Tabel 2 di hal. 9, Tabel 3 di hal. 10, Tabel
4 & Tabel 5 di hal. 11), yang kemudian secara menyeluruh menggunakan
catatan sejarah pasien yang direkomendasikan untuk menjalani perawatan dan
mendiskusikan kriteria tersebut dengan psikiaternya. Evaluasi lanjutan pasien
transseksual yang dilakukan oleh psikiater bersama dokter ahli endokrin yang
merawatnya akan memastikan bahwa keinginan untuk menjalani operasi penegasan
kelamin sudah tepat –bahwa seluruh konsekuensi, risiko serta manfaat
perawatannya sudah sangat dipahami dan keinginan menjalani operasi tersebut
menetap sejak kecil hingga dewasa.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<b><i><u><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Transseksual FtM (Laki-laki)</span></u></i></b><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Studi kllinis telah menunjukkan kemanjuran
beberapa preparat androgen yang berbeda untuk memberikan proses maskulinisasi
kepada para penderita transseksual FtM (80–84). Cara untuk mengubah ciri-ciri
seksual sekunder mengikuti prinsip umum terapi sulih hormon dalam kasus
hypogonadal laki-laki (85). Baik preparat <i>parenteral</i> atau <i>transdermal</i> (dimasukkan
di bawah permukaan kulit, susuk) dapat digunakan untuk mencapai kadar
testosteron dalam rentang normal laki-laki (32–1000 mg/dl) (Tabel 12). Kadar
testosteron suprafisiologis yang berkelanjutan menaikkan risiko reaksi-reaksi
yang merugikan (lihat Bagian 4.0.). </span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Sama dengan terapi androgen bagi laki-laki
yang kekurangan hormon, perawatan testosteron bagi individu FTM berakibat pada
meningkatnya massa otot dan menurunnya massa lemak, juga
meningkatnya jerawat dan bulu-bulu wajah, kebotakan yang biasa
terjadi pada laki-laki, serta naiknya libido (86). Hal-hal yang lebih spesifik
adalah bahwa testosteron akan berakibat pada membesarnya klitoris, menurunnya
kesuburan baik secara temporer maupun permanen, memberatnya warna suara, juga
biasanya berhentinya haid. Berhentinya haid dapat terjadi dalam kurun waktu
singkat hanya dengan perawatan testosteron saja walaupun bisa pula dibutuhkan
dosis tinggi bagi individu-individu tertentu. Jika pendarahan haid berlanjut,
harus dipertimbangkan pemberian tambahan obat progestational atau “ablasi”
endometrial (87, 88). Hormon pelepas gonadotropin yang sama atau depot
medroxyprogesterone mungkin juga dapat dipakai untuk menghentikan darah haid
sebelum dimulainya perawatan testosteron serta untuk mengurangi kadar estrogen
ke level yang dimiliki lelaki biologis.</span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<b><i><u><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Transseksual MtF (Perempuan)</span></u></i></b><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Takaran hormon untuk individu MTF lebih
kompleks daripada takaran hormon untuk FTM. Kebanyakan studi klinis yang
dipublikasikan melaporkan penggunaan anti-androgen bersamaan dengan estrogen
(80, 82–84, 89). Anti-androgen menunjukkan efektivitas untuk mengurangi kadar
testosteron endogen, idealnya ke tingkat yang ditemukan pada perempuan biologis
dewasa, untukk memungkinkan perawatan estrogen mencapai efek puncaknya. </span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Dua kategori dari pengobatan ini adalah
progestin dengan efek anti-androgen dan “agonist” hormon pelepas gonadotropin
(90). Spironolactone memiliki sifat anti-androgen dengan cara menghambat
keluarnya testosteron secara langsung dan dengan menghambat androgen yang
melekat pada reseptor androgen (83, 84). Cyproterone asetat, senyawa progestational
dengan sifat anti-androgen (80, 82), adalah senyawa yang paling banyak dipakai
di Eropa. </span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Sedangkan flutamide memblokir
ikatan-ikatan androgen terhadap reseptor androgen tetapi tidak
merendahkan kadar serum testosterone. Selain itu, flutamide juga memiliki sifat
meracuni hati (<i>liver</i>) dan kemanjurannya belum teruji. Ditrich (90), yang
melaporkan sejumlah 60 pasien transseksual MTF yang setiap bulannya memakai
GnRH agonis goserelin asetat dikombinasi dengan esgtrogen, menemukan bahwa
senyawa ini efektif dalam menurunkan kadar testosteron dengan risiko
kerugian kecil. </span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Estrogen dapat diberikan secara oral
sebagai estrogen-kulum yang diserap lidah, ataupun 17b-estradiol sebagai susuk
atau ester estrogen parenteral (Tabel 12). Pengukuran kadar serum estradiol
dapat digunakan untuk memantau estradiol oral, susuk, injeksi atau “ester”-nya.
Penggunaan estrogen kulum atau estrogen sintetis tidak dapat dipantau oleh tes
darah.</span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Serum estradiol harus dijaga pada kadar
rata-rata hariannya bagi perempuan usia pra-menopause (<200 pg/ml) dan kadar
serum testosterone sebaiknya di dalam rentang perempuan (<55 ng/dl).
Preparat transdermal mungkin memberi keuntungan terhadap para perempuan
transseksual berusia lanjut yang mungkin memiliki risiko lebih tinggi terhadap
penyakit thromboembolik (92). Thromboembolisme vena mungkin merupakan
komplikasi yang serius. Kenaikan 22-lipat di dalam penyakit thromboembolik vena
dilaporkan kelompok besar subjek transseksual Belanda (93). Kenaikan ini
mungkin dihubungkan dengan penggunaan ethinil estradiol (92). Dan insiden ini
menurun seiring dengan dihentikannya penggunaan ethinyl estradiol (93). </span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Jadi, penggunaan estrogen sintetis, terutama
ethinyl estradiol, tidak diinginkan karena ketidak-mampuannya untuk mengatur
dosis melalui pengukuran kadar serum serta risiko timbulnya penyakit
thromboembolik. Thrombosis vena dalam terjadi terhadap 1 di antara 60 orang
transseksual MTF yang dirawat dengan analog GnRH dan estradiol oral (90).
Pasien tersebut kedapatan memiliki mutasi homozygous C677. Pemberian hormon
lintas-seks kepada 162 MTF dan 89 FTM tidak diasosiasikan dengan penyakit
thromboemblolik vena walaupun terdapat 8.0% dan 5.6% kasus thrombophilia (94).
Pemeriksaan thrombophilia kepada para pasien transseksual yang sedang memulai
perawatan hormon sebaiknya dibatasi kepada mereka yang mempunyai sejarah
kesehatan pribadi atau sejarah kesehatan keluarga dengan thromboembolisme
vena(94). Memantau kadar dimer-D selama perawatan tidaklah direkomendasikan
(95).</span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div>
</div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-size: 12pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-size: 12pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-size: 12pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoNormalTable" style="border-collapse: collapse; border: none; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-insideh: .5pt solid black; mso-border-insidev: .5pt solid black; mso-padding-alt: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; mso-yfti-tbllook: 1184;">
<tbody>
<tr>
<td style="border: solid black 1.0pt; mso-border-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 6.65in;" valign="top" width="798"><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<b><span lang="EN-US" style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 10pt;">Tabel 11. <span style="color: #0033cc;">Kondisi
Medis yang dapat memburuk karena terapi hormon lintas-seks (<i>cross-sex</i>)<o:p></o:p></span></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 6.65in;" valign="top" width="798"><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<b><span lang="EN-US" style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 10pt;">TRANSSEKSUAL PEREMPUAN (MTF) – ESTROGEN<o:p></o:p></span></b></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 6.65in;" valign="top" width="798"><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 10pt;">Risiko
sangat tinggi dengan akibat sangat merugikan:<o:p></o:p></span></div>
<ul style="margin-top: 0in;" type="disc">
<li class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 10pt;">Penyakit
thromboemboli<o:p></o:p></span></li>
</ul>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 6.65in;" valign="top" width="798"><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 10pt;">Risiko
moderat sampai tinggi dengan akibat merugikan:<o:p></o:p></span></div>
<ul style="margin-top: 0in;" type="disc">
<li class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 10pt;">Prolactinoma
makro<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 10pt;">Disfungsi hati
berat (trans-aminase > 3x di atas batas normal)<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 10pt;">Kanker
payudara<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 10pt;">Penyakit
pembuluh nadi koroner<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 10pt;">Penyakit
pembuluh darah otak<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 10pt;">Migraine berat<o:p></o:p></span></li>
</ul>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 6.65in;" valign="top" width="798"><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<b><span lang="EN-US" style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 10pt;">TRANSSEKSUAL LAKI-LAKI (FTM) – TESTOSTERON<o:p></o:p></span></b></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 6.65in;" valign="top" width="798"><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 10pt;">Risiko
sangat tinggi dengan akibat sangat merugikan:<o:p></o:p></span></div>
<ul style="margin-top: 0in;" type="disc">
<li class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 10pt;">Kanker
payudara atau saluran kencing<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 10pt;">Erythrocytosis
(hematocrit >50%)<o:p></o:p></span></li>
</ul>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 6.65in;" valign="top" width="798"><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 10pt;">Risiko
moderat sampai tinggi dengan akibat merugikan:<o:p></o:p></span></div>
<ul style="margin-top: 0in;" type="disc">
<li class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 10pt;">Disfungsi hati
berat (trans-aminase > 3x di atas batas normal)<o:p></o:p></span></li>
</ul>
</td>
</tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoNormalTable" style="border-collapse: collapse; border: none; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-insideh: .5pt solid black; mso-border-insidev: .5pt solid black; mso-padding-alt: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; mso-yfti-tbllook: 1184;">
<tbody>
<tr>
<td style="border: solid black 1.0pt; mso-border-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 6.65in;" valign="top" width="798"><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<b><span lang="EN-US" style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 10pt;">Tabel 12. <span style="color: #0033cc;">Takaran
hormon untuk individu transseksual<o:p></o:p></span></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 6.65in;" valign="top" width="798"><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span lang="EN-US" style="color: red; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 10pt;">
</span><b><span lang="EN-US" style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 10pt;">Dosis<o:p></o:p></span></b></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 6.65in;" valign="top" width="798"><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<b><span lang="EN-US" style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 10pt;">TRANSSEKSUAL
MTF <o:p></o:p></span></b></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 6.65in;" valign="top" width="798"><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 10pt;">Estrogen <o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 6.65in;" valign="top" width="798"><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<b><span lang="EN-US" style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 10pt;"> </span></b><span lang="EN-US" style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 10pt;">Oral: Estradiol </span><span lang="EN-US" style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 10pt;">2.0–6.0
mg/d<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 6.65in;" valign="top" width="798"><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 10pt;"> Transdermal: “koyo” Estradiol 0.1–
0.4 mg dua kali seminggu<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 6.65in;" valign="top" width="798"><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 10pt;">Parenteral:
Estradiol 5–20
mg im tiap 2 minggu <b><o:p></o:p></b></span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 6.65in;" valign="top" width="798"><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 10pt;"> valerate or
cypionate 2–10
mg im seminggu sekali</span><b><span lang="EN-US" style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></b></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 6.65in;" valign="top" width="798"><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 10pt;">Antiandrogens</span><b><span lang="EN-US" style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></b></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 6.65in;" valign="top" width="798"><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 10pt;"> Spironolactone 100–200 mg/d</span><b><span lang="EN-US" style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></b></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 6.65in;" valign="top" width="798"><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 10pt;"> Cyproterone
acetate<sup>b</sup> 50–100 mg/d</span><b><span lang="EN-US" style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></b></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 6.65in;" valign="top" width="798"><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 10pt;">GnRH agonist 3.75 mg sc setiap bulan</span><b><span lang="EN-US" style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></b></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 6.65in;" valign="top" width="798"><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<b><span lang="EN-US" style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 10pt;">TRANSSEKSUAL FTM</span></b><b><span lang="EN-US" style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></b></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 6.65in;" valign="top" width="798"><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 10pt;">Testosterone</span><b><span lang="EN-US" style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></b></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 6.65in;" valign="top" width="798"><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 10pt;"> Oral:
testosterone 160–240 mg/d</span><b><span lang="EN-US" style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></b></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 6.65in;" valign="top" width="798"><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 10pt;">
undecanoate<sup>b</sup></span><b><span lang="EN-US" style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></b></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 6.65in;" valign="top" width="798"><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 10pt;">Parenteral</span><b><span lang="EN-US" style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></b></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 6.65in;" valign="top" width="798"><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 10pt;">
Testosterone enanthate 100–200 mg im setiap</span><b><span lang="EN-US" style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></b></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 6.65in;" valign="top" width="798"><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 10pt;"> atau
cypionate 2 minggu atau 50% tiap minggu</span><b><span lang="EN-US" style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></b></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 6.65in;" valign="top" width="798"><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 10pt;">Testosterone</span><b><span lang="EN-US" style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></b></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 6.65in;" valign="top" width="798"><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 10pt;">
Undecanoate<sup>b,c</sup></span><b><span lang="EN-US" style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></b></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 6.65in;" valign="top" width="798"><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 10pt;">Transdermal</span><b><span lang="EN-US" style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></b></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 6.65in;" valign="top" width="798"><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 10pt;">
Testosterone gel 1% 2.5–10
g/d</span><b><span lang="EN-US" style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></b></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 6.65in;" valign="top" width="798"><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 10pt;">
Testosterone patch 2.5–7.5
mg/d</span><b><span lang="EN-US" style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></b></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 6.65in;" valign="top" width="798"><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 6.65in;" valign="top" width="798"><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<i><span lang="EN-US" style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 10pt;">a.</span></i><i><span lang="EN-US" style="color: red; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 10pt;"> </span></i><i><span lang="EN-US" style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 10pt;">Estrogen
digunakan dengan atau tanpa anti-androgen atau GnRH agonist</span></i><span lang="EN-US" style="color: red; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 6.65in;" valign="top" width="798"><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<i><span lang="EN-US" style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 10pt;">b.</span></i><i><span lang="EN-US" style="color: red; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 10pt;"> </span></i><i><span lang="EN-US" style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 10pt;">Tidak
tersedia di Amerika Serikat</span></i><span lang="EN-US" style="color: red; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 6.65in;" valign="top" width="798"><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; margin-left: 13.5pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: -13.5pt;">
<i><span lang="EN-US" style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 10pt;">c</span></i><i><span lang="EN-US" style="color: red; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 10pt;">. </span></i><i><span lang="EN-US" style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 10pt;">Awalnya 1000 mg, kemudian diikuti dengan injeksi dalam interval
6 minggu, lalu dalam interval 12 minggu </span></i><i><span lang="EN-US" style="color: red; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></i></div>
</td>
</tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<br />
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-size: 12pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br />
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;">
<b><i><u><span lang="EN-US">Nilai dan Pilihan</span></u></i></b><o:p></o:p></div>
<u1:p></u1:p>
<br />
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;">
<span lang="EN-US">Rekomendasi kami untuk menjaga kadar hormon
lintas-seks dalam rentang normal orang dewasa menempatkan nilai yang tinggi
untuk menghindari komplikasi jangka panjang dari penggunaan dosis obat. Mereka
yang menjalani perawatan endokrin yang memiliki riwayat kontra-indikasi
terhadap hormon (misalnya mereka yang merupakan perokok, menderita diabetes,
penderita liver, dsb) sebaiknya melakukan diskusi mendalam dengan dokter-dokter
mereka untuk menyeimbangkan risiko dan manfaat terapi.</span><o:p></o:p></div>
<u1:p></u1:p>
<br />
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;">
<b><i><u><span lang="EN-US">Peringatan</span></u></i></b><o:p></o:p></div>
<u1:p></u1:p>
<br />
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;">
<span lang="EN-US">Semua individu yang menjalani perawatan hormon
sebaiknya diberitahu seluruh risiko dan manfaat dari hormon lintas-seks sebelum
mulai melakukan terapi. Penghentian rokok sangat disarankan bagi individu MTF
untuk menghindari meningkatnya risiko thromboembolisme dan komplikasi jantung.</span><o:p></o:p></div>
<u1:p></u1:p>
<br />
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;">
<b><i><u><span lang="EN-US">Rekomendasi</span></u></i></b><o:p></o:p></div>
<u1:p></u1:p>
<br />
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;">
<span lang="EN-US">Kami menyarankan agar dokter ahli endokrin bersama
dengan orang-orang yang dirawat meninjau permulaan dan jadwal perubahan fisik
yang diakibatkan oleh perawatan hormon lintas-seks.</span><o:p></o:p></div>
<u1:p></u1:p>
<br />
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;">
<span lang="EN-US">Diterjemahkan oleh:<span class="apple-converted-space"> </span><b>Prabha
Mahojjwala</b></span><o:p></o:p></div>
<u1:p></u1:p>
<br />
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;">
<span lang="EN-US">Hak Cipta Terjemahan: II/2012</span><o:p></o:p></div>
<u1:p></u1:p>
<br />
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;">
<span lang="EN-US">Copyright ©II/23/2012</span><o:p></o:p></div>
<u1:p></u1:p>
<br />
<div style="margin-bottom: 0.0001pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;">
<b><span lang="EN-US">Sumber:<span class="apple-converted-space"> </span></span></b><i><span lang="EN-US">Endocrin Treatment for Transsexual
Persons: An Endrocrin Society Clinical Practice Guideline.</span></i><span class="apple-converted-space"><span lang="EN-US"> </span></span><span lang="EN-US">The Journal of Endocrinology and Metabolism.<span class="apple-converted-space"> </span><b><i>(J Clin Endocrinol Metab 94:
3132–3154, 2009)</i></b></span><o:p></o:p></div>
<u1:p></u1:p>
<br />
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;">
<b><span lang="EN-US">Catatan:<span class="apple-converted-space"> </span></span></b><span lang="EN-US">Daftar Kepustakaan yang tertulis
berupa angka dalam kurung dapat dibaca/ditemukan langsung dalam<span class="apple-converted-space"> </span><i>The Journal of Clinical
Endocrinology and Metabolism, 94: 3132–3154, 2009<span class="apple-converted-space"> </span>docrine</i><span class="apple-converted-space"> </span>Sciety<span class="apple-converted-space"> </span>Clinical Practice</span><o:p></o:p></div>
<u1:p></u1:p><br />
<u1:p></u1:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span lang="EN-US" style="font-size: 12pt;"><br /></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-size: 12pt;"><br /></span></div>
<br />
<br />
<span lang="EN-US"></span><br />
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
</div>
Harry Benjamin's Syndrome Indonesiahttp://www.blogger.com/profile/17172351739758279396noreply@blogger.com16tag:blogger.com,1999:blog-622387077595203215.post-20609416337394171912012-04-22T23:59:00.000-07:002012-04-23T00:02:11.426-07:00Surat Keberatan atas Istilah “Priawan”<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/--_2KSsp9RcM/T5T9ikqVEsI/AAAAAAAAAHE/Qs4CwWpjV64/s1600/tanda+seru2.png" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="200" src="http://1.bp.blogspot.com/--_2KSsp9RcM/T5T9ikqVEsI/AAAAAAAAAHE/Qs4CwWpjV64/s200/tanda+seru2.png" width="200" /></a></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">Jakarta, 8 April 2012<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">Perihal: Surat
Keberatan atas Istilah “<i><u>Priawan</u></i>” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">Kepada yang Terhormat:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="line-height: 18px;"><b>Semua pihak yang terkait.</b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="line-height: 18px;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">Salam untuk Anda sebelumnya. Kami melayangkan surat ini kepada
Anda karena urgensi yang ada dan kepentingan kami yang sudah dilanggar secara
sangat tidak manusiawi dan sepihak.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">Setelah mengadakan perundingan dan konsolidasi dengan kawan-kawan
saya di dalam komunitas kami yaitu <b><i>komunitas laki-laki non-genetik</i></b>, <b><i>komunitas
muda yang membentuk support group FTM-Indonesia dan sebagian perempuan
non-genetik</i></b>, HBS-Indonesia diminta untuk menyuarakan dan mewakili
mereka sebagai kelompok yang selama ini mungkin Anda anggap tidak tampak di
dalam masyarakat, dan oleh karenanya lalu eksistensi kami Anda anggap tidak ada
dan/atau coba Anda acak-acak & tiadakan secara tidak bertanggung-jawab dengan
mengatas-namakan kami –yang otomatis secara sewenang-wenang Anda telah melanggar
hak azasi kami sebagai manusia merdeka untuk mengidentifikasi diri/menentukan identitas
kami sendiri sesuai dengan kondisi yang kami alami dan yang menurut kami
merupakan istilah yang paling tepat memotret diri kami.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">Surat ini kami buat dengan menimbang beberapa fakta lapangan yang
belakangan ini merebak di kalangan <i>SOCIAL MEDIA</i> seperti Facebook dan sepertinya
sengaja Anda ciptakan, juga termasuk fakta tambahan tentang penelitian terhadap “<i>kelompok FTM</i>”. Fakta-fakta
lapangan yang menjadi acuan kami tersebut adalah:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="text-indent: -0.25in;">
</div>
<ol>
<li style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 115%; text-indent: -0.25in;">Hasil
penelitian Anda di mana ada teman-teman FtM yang merupakan nara-sumber yang
Anda minta untuk bicara tetapi sama sekali tidak pernah Anda beritahu
kelanjutan dan/atau hasil dari penelitian tersebut; sehingga, kami tidak pernah
tahu validitas hasilnya seperti apa dan apakah hasil penelitian tersebut sudah
sesuai dengan judul/topik yang Anda angkat tentang <i>transseksual FTM</i> terkait motivasi dasar yang Anda sampaikan di awal
wawancara dengan mereka.</span></li>
<li style="text-align: justify;"><i style="text-indent: -0.25in;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">Track records</span></i><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 115%; text-indent: -0.25in;"> hasil diskusi
Anda di <i>Facebook</i> dan perdebatan
sengit Anda terkait pilihan peristilahan yang Anda paksakan kepada khalayak
untuk menyebut <i>transseksual FTM</i>
dengan kata “<i>priawan</i>” –di mana di dalam
diskusi dan perdebatan tersebut tampak jelas bahwa Anda beserta kawan-kawan
Anda dan para aktivis lesbian radikal-fundamentalis memaksakan kehendak
untuk menggunakan istilah tersebut tanpa pernah sedikit pun menghubungi untuk
melakukan diskusi dengan kami.</span></li>
</ol>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">Melalui surat resmi ini, kami semua (dengan HBS-Indonesia sebagai
wakil mereka) dari komunitas laki-laki non-genetik dan <i>FTM</i>-Indonesia serta sebagian kawan perempuan non-genetik menyatakan
<b>SANGAT KEBERATAN, TIDAK SETUJU dan
MENOLAK</b> istilah “priawan” yang Anda ciptakan untuk menyebut <i>transseksual FTM</i>.
<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"></span><br />
<a name='more'></a><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span lang="EN-US" style="color: blue; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Alasan-alasan KEBERATAN,
KETIDAK-SETUJUAN dan PENOLAKAN kami sudah jelas:<o:p></o:p></span></b></div>
<ol start="1" style="margin-top: 0in;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="mso-list: l1 level1 lfo2; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">Anda telah melanggar Hak
Asasi kami dengan memberikan label kepada kami. Hai ini berarti meniadakan/menegasikan
eksistensi kami sebagai manusia merdeka yang punya hak dasar dan kebebasan
azasi untuk memilih, menentukan serta mengidentifikasi diri sesuai dengan
sebutan yang paling tepat bagi kondisi kami. <o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="mso-list: l1 level1 lfo2; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">Berdasarkan<b><i> The Yogyakarta Principles</i></b>
yang dijadikan dasar hukum perjuangan gerakan LGBTIQ, yaitu: “… <b><i><span style="color: blue;"> Semua manusia
terlahir merdeka dan sejajar dalam martabat dan hak-haknya.</span></i></b><i><span style="color: blue;"> Semua manusia
memiliki sifat universal, saling bergantung, tak dapat dibagi dan saling
berhubungan.<b> Orientasi seksua<sup>l1</sup>
dan identitas gende<sup>r2</sup> bersifat menyatu dengan martabat dan
kemanusiaan setiap orang serta tak boleh menjadi dasar bagi adanya
diskriminasi ataupun kekerasan.</b></span></i> …” <o:p></o:p></span></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">Dalam catatan kakinya juga telah dipaparkan dengan sangat jelas tentang
SOGI (Orientasi Seksual dan Identitas Gender) bahwa: “…<b><span style="color: red;">1)</span></b> <b>Orientasi seksual</b> <span style="color: blue;">dipahami sebagai sesuatu
yang mengarah kepada kapasitas setiap orang akan ketertarikan emosi, rasa
sayang dan seksual (dan hubungan intim serta hubungan seks) terhadap individu
yang berbeda gender atau sejenis atau lebih dari satu gender.</span> <b><span style="color: red;">2)</span></b> <b>Identitas gender</b> <span style="color: blue;">dipahami sebagai sesuatu yang mengarah kepada pengalaman
pribadi dan internal yang sangat mendalam dirasakan oleh setiap orang tentang
gendernya –yang dapat saja atau tidak berhubungan dengan jenis kelamin yang
ditetapkan saat kelahiran, termasuk perasaan pribadi terhadap tubuh (yang
mungkin melibatkan –jika dipilih dengan bebas- perubahan penampakan fisik atau
fungsi secara medis atau cara lain), serta ekspresi lain gender termasuk cara
berpakaian, cara bertutur-kata dan lagak-lagu.</span> …”<b><o:p></o:p></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify;">
<b><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">Dengan ini kami
</span></b><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">adalah manusia merdeka yang berhak
menjalani kehidupan kami sesuai dengan identitas gender kami yang laki-laki. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">Istilah “priawan” yang anda ciptakan berdasarkan dari “waria”
(Wanita Pria) dimana adalah mereka yang disebut GIDNOS oleh WPATH (<i>the</i> <i>World’s
Psychiatric Association for Transpeople’s Health</i>) berdasarkan acuan
DSM-IV-TR/ICD-10, yaitu orang-orang yang identitas gendernya tidak (mau)
teridentifikasi dalam spektrum ekstrem laki-laki atau perempuan karena mereka
berada di tengah-tengah spektrum, lebih suka menggunakan identitas lain di luar
laki-laki atau perempuan serta memiliki kebutuhan sangat berbeda dengan “<i>transseksual murni</i>”/<i>pure transsexual</i> (baik <i>FTM</i>
maupun <i>MTF</i>) yang disebut secara
klinis sebagai GID.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<ol start="3" style="margin-top: 0in;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="mso-list: l1 level1 lfo2; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">Acuan-acuan yang anda sampaikan di <i>Facebook</i> adalah berdasarkan dari
hasil penelitian yang mengatakan bahwa “… <i>hanya 2 dari 28 nara-sumber yang yakin bahwa dirinya adalah
laki-laki sementara 26 lainnya tidak </i>…” Kami pertanyakan metode dan
sistem penelitian anda, karena:<o:p></o:p></span></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">a.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">Jumlah <i>sample</i>/nara-sumber yang <b>HANYA 28 TIDAK BISA MEWAKILI populasi <i>transseksual FTM</i></b> yang ada di dunia
(setidaknya di Indonesia atau –lebih sempit lagi- di wilayah Jakarta). <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">b.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">Jika
topik/fokus “penelitian” Anda adalah tentang <i>transseksual FTM</i>, tentunya <b>sebelum
penelitian dilakukan, Anda seharusnya mencari para nara-sumber yang memenuhi
kriteria berstandard internasional yang dikeluarkan oleh lembaga internasional
yang berwenang (yaitu APA ataupun WPATH) tentang apa/siapakah <i>transseksual FTM</i> itu</b> supaya hasilnya
valid sebagai sebuah penelitian ilmiah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">Penentuan terpenuhinya kriteria nara-sumber dengan topik
penelitian harusnya dilakukan dalam kerangka waktu pra-penelitian <i>(pre-research)</i> untuk menghindari
kekeliruan/kesalahan dalam memilih nara-sumber yang tepat karena ini juga akan
berhubungan dengan kelompok kontrolnya. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">c.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">Sehubungan
dengan item 3 b), <b>Anda TIDAK MENGGUNAKAN
KELOMPOK KONTROL,</b> yaitu nara-sumber non-<i>transseksual
FTM</i> yang digunakan sebagai pembanding –di mana mereka juga diteliti dengan
menggunakan perangkat & metode yang sama dan telah ditetapkan sebagai acuan
yang pada akhirnya akan digunakan untuk membuat kesimpulan (dari sini akan
terlihat valid/tidaknya kesimpulan yang dibuat).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">d.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">Karena Anda
melakukan “penelitian” kuantitatif, <b>seharusnya
Anda menggunakan perangkat dan metode penelitian yang tepat untuk penelitian
kuantitatif dan tidak mencampur-adukkannya dengan perangkat dan metode untuk
penelitian kualitatif.</b> Penggunaan 1 set pertanyaan yang Anda berikan kepada
teman FtM waktu itu dan hanya terdiri dari beberapa nomor saja tidaklah cukup.
Harusnya Anda menggunakan beberapa set pertanyaan untuk menggali informasi
lebih dalam sesuai dengan variabel-variabel yang telah ditentukan dalam
“penelitian” itu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">Mengacu pada penjelasan dalam item 3 a), b), c) dan d); maka dapat
disimpulkan bahwa <b>hanya ada 2
nara-sumber yang sesuai dengan topik Anda serta memenuhi kriteria topik <i>transseksual FTM</i>, akan tetapi sisanya
yang 26 sebenarnya adalah kelompok kontrol.<o:p></o:p></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"><b><br /></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">Dengan ini kami menegaskan bahwa <b>FtM Indonesia sudah memilih sebutan dan istilah yang paling tepat untuk
mengidentifikasi diri kami, yaitu: <span style="color: red;">LAKI-LAKI</span></b>.
Sebutan lain yang masih dapat digunakan untuk menggambarkan kami adalah <b>laki-laki non-genetik, laki-laki yang
terlahir dengan Harry Benjamin’s Syndrome (HBS), </b>atau<b> laki-laki dengan sejarah GID</b> (mengacu pada DSM-IV-TR/ICD-10).
Sebutan untuk MtF, yaitu <b><span style="color: red;">PEREMPUAN</span></b>.<b><o:p></o:p></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-size: 12pt;">Prabha
Mahojjwala dan Viena Tanjung<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="text-align: justify;">
<b><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt;">Founder of Harry Benjamin’s Syndrome
Indonesia<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">Tembusan: Semua pihak
terkait<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify;">
<b><u><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">Catatan:</span></u></b><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> <b>Sebutan <i>transseksual </i>tidak digunakan lagi</b>
karena sebutan itu sesungguhnya sudah <b>tidak
tepat sebab mengandung stigma yang tidak berkesudahan serta rawan dipakai
dengan sengaja oleh orang-orang tak bertanggung-jawab sebagai cara untuk
memberi stigma dan menindas kelompok ini.</b> Sebutan <i>transseksual</i> dalam lingkup terbatas masih bisa digunakan JIKA DAN
HANYA JIKA yang bersangkutan belum memulai masa transisi dan sebutan ini HANYA mengacu
pada penggunaan di dalam riset-riset ilmiah untuk membedakannya dengan <i>transgender</i> (GIDNOS) yang biasanya tidak
memiliki kebutuhan khusus untuk menjalani Terapi Sulih Hormon dan/atau Operasi
Penegasan Kelamin. <o:p></o:p></span></div>
<br />Harry Benjamin's Syndrome Indonesiahttp://www.blogger.com/profile/17172351739758279396noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-622387077595203215.post-13324094858679609742012-04-22T23:35:00.002-07:002012-06-03T22:36:53.450-07:00Pertanyaan-Pertanyaan Seputar Harry Benjamin's Syndrome (3)<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-xbMYPj0oAAA/T5T33iKXvwI/AAAAAAAAAG8/N-SlArgpePg/s1600/faq_questionmark.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="200" src="http://3.bp.blogspot.com/-xbMYPj0oAAA/T5T33iKXvwI/AAAAAAAAAG8/N-SlArgpePg/s200/faq_questionmark.jpg" width="160" /></a></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; margin-left: 40.5pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: -40.5pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Berlin Sans FB', sans-serif; font-size: 12pt;">10. Tanya: Salah seorang teman pernah bercerita bahwa ada psikiater dan tokoh gerakan LGBT yang bilang begini, “Kalau seseorang sudah bertubuh jantan, berkromosom 46 XY dan mencintai seorang perempuan, kenapa pula dia harus susah-payah “operasi kelamin” toh mereka bisa menikah dan memiliki anak tanpa operasi tersebut? Atau, kenapa dia “tidak jadi LESBIAN/ GAY” saja?”<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; margin-left: 40.5pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: -40.5pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Berlin Sans FB', sans-serif; font-size: 12pt;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; margin-left: 40.5pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: -22.5pt;"><i><span lang="EN-US" style="font-family: 'Berlin Sans FB', sans-serif; font-size: 12pt;">Jawab: </span></i><i><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Pernyataan dan pertanyaan mereka mengasumsikan bahwa individu bertubuh jantan dan berkromosom 46 XY adalah selalu seseorang yang Identitas Gendernya laki-laki dan/atau tidak mengalami Anomali Otak yang menyebabkan Harry Benjamin’s Syndrome. <b>Inilah dua kekeliruan terbesar yang dilakukan kebanyakan orang, yaitu: berasumsi/menduga-duga dan mencampur-adukkan hal-hal yang berbeda.</b> Jadi, <b>masalahnya tidak terletak pada si penyandang HBS melainkan pada pola pikir (paradigma) serta logika si psikiater dan si tokoh LGBT yang terbalik-balik.</b><o:p></o:p></span></i></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; margin-left: 40.5pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;"><b><i><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Sekali lagi perlu ditegaskan bahwa Identitas Gender berbeda dengan Orientasi Seksual </span></i></b><b><i><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">(</span></i></b><i><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">baca juga: <u>The Yogyakarta Principles</u>)</span></i><b><i><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">, dan perkara Anomali Otak juga bukan perkara Orientasi Seksual.</span></i></b><i><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"> Kasus yang Anda sampaikan adalah kasus kekeliruan persepsi dari psikiater dan tokoh LGBT tersebut, yang berasumsi dan mencampur-adukkan Identitas Gender dan/atau Anomali Otak para penderita HBS dengan Orientasi Seksual. Operasi penegasan kelamin dijalani BUKANLAH semata-mata agar penderita HBS bisa berhubungan seks ataupun mencintai orang yang ia taksir. BUKAN itu. <o:p></o:p></span></i></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; margin-left: 40.5pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; margin-left: 40.5pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;"><b><i><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Ia butuh operasi karena operasi merupakan PRASYARAT UTAMA untuk HIDUP agar ia dapat eksis sebagai dirinya, supaya jiwa-raganya utuh/sinkron sehingga ia sehat mental serta dapat melanjutkan hidup dengan peran gendernya –BUKAN untuk tujuan-tujuan lain di luar itu. </span></i></b><i><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Dengan kata lain<b>, bagi seorang penderita HBS, operasi menyangkut perkara HIDUP-MATI –bukan gaya hidup ataupun mode. <o:p></o:p></b></span></i></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; margin-left: 40.5pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; margin-left: 40.5pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;"><b><i><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Operasi Penegasan Kelamin bagi penderita HBS merupakan hal yang sangat penting karena menjadi jembatan yang mewadahi “nyawa” bagi keberadaan/eksistensinya, </span></i></b><i><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></i></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; margin-left: 40.5pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; margin-left: 40.5pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;"><i><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Terkait pertanyaan lanjutannya (“Kenapa dia “tidak jadi” LESBIAN/GAY saja?”), tentulah mustahil bagi seseorang yang Identitas Gendernya perempuan –meskipun tubuhnya jantan– diminta menjadi gay karena Identitas Gender gay adalah laki-laki, Dan mustahil pula bagi seorang perempuan non-genetik heteroseks untuk menikah dengan seorang perempuan lainnya karena dia bukan lesbian.</span></i><i><span lang="EN-US" style="font-family: 'Berlin Sans FB', sans-serif; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></i></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span style="background-color: white;"><span style="color: red;">F</span></span><span style="color: red;"><span style="background-color: white;">emale to Male dan Male to Female itu Identitas Gender. Dia bisa dan berhak untuk jatuh cinta pada siapapun. Seorang FtM dan MtF bisa dan berhak untuk jatuh cinta pada perempuan, pria, transgender, transeksual maupun pada seseorang yang tidak mau identifikasikan gendernya. </span></span></b></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b style="background-color: white;"><span style="color: red;"><br />
</span></b></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b style="background-color: white;"><span style="color: red;">Siapapun tidak berhak berkata "Ngapain melakukan proses transisi FtM, cukup jadi Lesbian saja!" terlebih jika ini terucap dari seorang tokoh aktifis gerakan LGBTIQ di Indonesia.</span></b></div><br />
<b style="background-color: white; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 13px; line-height: 24px; text-align: justify; text-indent: -36px;"><u><br />
</u></b><br />
<b style="background-color: white; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 13px; line-height: 24px; text-align: justify; text-indent: -36px;"><u><br />
</u></b><br />
<b style="background-color: white; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 13px; line-height: 24px; text-align: justify; text-indent: -36px;"><u>INGAT</u>: Hindari jalan pintas dalam berjalan dengan Harry Benjamin's Syndrome, sebuah proses yang memang tidak mudah. Hubungi kami jika ingin bergabung dengan Support Grup</b>Harry Benjamin's Syndrome Indonesiahttp://www.blogger.com/profile/17172351739758279396noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-622387077595203215.post-30556359524302207482012-04-22T20:38:00.000-07:002012-04-22T20:39:24.875-07:00Pernyataan Saksi Ahli mengenai Harry Benjamin's Syndrome<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-LRjQYsOSorA/T5TOUz6IJeI/AAAAAAAAAG0/RSH7rwO64Kw/s1600/Louis_Gooren.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="200" src="http://4.bp.blogspot.com/-LRjQYsOSorA/T5TOUz6IJeI/AAAAAAAAAG0/RSH7rwO64Kw/s200/Louis_Gooren.jpg" width="140" /></a><b><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">1.</span></b><span lang="EN-US" style="color: red; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Surat pernyataan hukum secara sah ini dibuat oleh Profesor
Louis Gooren dari Rumah Sakit Universitas Free, Amsterdam, Belanda.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">2. </span></b><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Dilahirkan pada tahun 1943, saya
adalah dokter spesialis bidang Endokrinologi. Dalam bidang ini, penyakit-penyakit
yang berhubungan dengan gangguan diferensiansi seksual serta proses menjadi
lelaki atau perempuan merupakan fokus kerja saya. Pada tahun 1988, saya
dikukuhkan sebagai Profesor dan ditugaskan untuk menangani para pasien yang
mengalami permasalahan identitas gender sebagaimana para pasien dengan gangguan
diferensiasi seksual (interseks) yang membutuhkan intervensi medis-operasi.
Lebih dari 24 tahun saya telah bekerja di Klinik Gender di Rumah Sakit
Universitas tempat kerja saya, yang menerina sekitar 150 pasien baru setiap
tahunnya. Kira-kira 80-90 dari mereka menerima terapi hormon aktual dan
operasi. Saya telah secara ektensif mempublikasikan hal ini serta memperoleh
pengakuan profesional secara internasional. Belakangan ini, Lembaga-lembaga dari
Dewan Eropa mengundang saya untuk memberikan keahlian saya di bidang
permasalahan gender. <span style="color: red;"> <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><span style="color: red;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">3. </span></b><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Gender Identity Disorder (= Gangguan
Identitas Gender atau transseksual) adalah kondisi medis dan dari ranah kerja
saya serta dari penelitian dalam bidang ini, sekarang saya yakin bahwa kondisi
transseksual merupakan gangguan diferensiasi seksual: proses menjadi lelaki
atau perempuan sebagaimana yang kita kenal secara konvensional selama ini.<span style="color: red;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">4. </span></b><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Secara tradisional, diasumsikan
bahwa diferensiasi seksual, yaitu proses menjadi lelaki atau perempuan, telah
komplit dengan terbentuknya alat kelamin luar (genitalia) –suatu kriteria yang
digunakan untuk menunjuk apakah jenis kelamin bayi yang baru saja lahir
laki-laki atau perempuan. Sejak awal abad ini, telah jelas di dalam penelitian
laboratorium terhadap binatang bahwa ini bukanlah titik akhir dari proses
diferensiasi seksual, melainkan otak juga mengalami diferensiasi seksual
menjadi lelaki dan perempuan, yang utamanya memprediksi atau berkorelasi dengan
perilaku seksual dan non-seksual di masa mendatang.<span style="color: red;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">5. </span></b><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Proses diferensiasi seksual terjadi
dalam langkah-langkah yang berbeda: pertama konfigurasi kromosom terbentuk,
kemudian diferensiasi gonadal, berikutnya diferensiasi alat kelamin luar dan
dalam, dan yang terakhir diferensiasi otak menjadi lelaki atau perempuan.<span style="color: red;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"></span></div>
<a name='more'></a><br />
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">6. </span></b><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Normalnya, semua langkah dalam
proses diferensiasi seksual bersesuaian (untuk laki-laki, pola kromosom XY,
testis, alat kelamin luar dan dalam jantan serta diferensiasi otak laki-laki
menjadi penentu perilaku jenis lelaki; untuk perempuan, pola kromosom XX,
indung telur, alat kelamin luar dan dalam betina serta diferensiasi otak
perempuan yang menjadi penentu perilaku jenis perempuan).<span style="color: red;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">7. </span></b><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Sesungguhnya, di dalam beberapa
species mamalia, proses diferensiasi seksual otak terjadi setelah kelahiran.
Swaab dan Hofman telah memperlihatkan bahwa bagian struktur otak tersebut –yang
berbeda antara lelaki dan perempuan– menjadi benar-benar dimorfik secara
seksual antara umur 2 (dua) sampai 4 (empat) tahun; tentu, setelah kelahiran dan jauh setelah
penentuan jenis kelamin lelaki atau perempuan dilakukan. Alam tidaklah luput
dari kekeliruan tak terkecuali proses diferensiasi seksual. Terdapat
manusia-manusia yang tidak semua kriteria seksualnya terpenuhi secara bersesuaian.
Mereka mungkin memiliki beberapa cirri biologis dari jenis kelamin yang satu
dan beberapa lagi yang lainnya, suatu kondisi yang kita kenal sebagai
interseks. <span style="color: red;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">8. </span></b><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Kondisi manusia mensyaratkan bahwa
bayi-bayi yang baru lahir ditentukan jenis kelaminnya sebagai ini atau itu.
Sistem kemasyarakatan dan hukum sama-sekali telah tak menyisakan ruang bagi
orang-orang dengan kondisi interseks ini. Jika seorang bayi yang baru saja
lahir terlihat mengalami kondisi interseks, keputusan medis kemudian harus diambil
untuk menentukan apakah bayi ini lelaki atau perempuan. Dewasa ini praktek
medis telah diterima secara umum untuk menentukan jenis kelaminnya –di mana
anak yang tak beruntung ini, dengan dasar keahlian medis serta harapan yang
realistis– akan berfungsi dengan baik. Dengan catatan, bahwa cirri-ciri
biologis tidak jelas saat proses keputusan diambil. Keputusan ini diambil
bedasarkan ramalan terhadap fungsi seksual dan non-seksual masa depannya.
Sistem hukum mencatat bayi-bayi yang baru lahir ini sesuai dengan keputusan
medis. Jadi, tak dapat dipertahankan lagi klaim bahwa kriteria gonadal atau
genetik menentukan status seseorang sebagai lelaki atau perempuan karena
sebetulnya penentuannya dilakukan setelah ada intervensi medis.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">9. </span></b><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Beberapa kondisi interseks merupakan
kondisi-kondisi yang bahkan sama-sekali tak bisa ditentukan pada saat
kelahirannya dan hanya ditemukan jauh hari setelah mereka berada di dalam masa
pubertas. Demikianlah sebagian dari sesama kita menjalani kehidupan (tak
diketahui oleh siapa pun kecuali oleh para dokter mereka) di mana mereka
merupakan perempuan tetapi dengan testis atau pola kromosom lelaki tipe XY dan
sebaliknya merupakan lelaki tetapi dengan ovarium atau pola kromosom XX. <span style="color: red;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">10. </span></b><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Dalam dunia binatang ataupun
manusia, saat ini diferensiasi otak seksual dan non-seksual diterima sebagai
bagian dari proses menjadi lelaki atau perempuan. Dalam eksperimen dengan
binatang, sangat mudah kemungkinannya untuk melakukan penentuan perilaku
seksual dan non-seksual jenis betina binatang-binatang yang mempunyai pola utuh
jantan –hingga mencapai tahap akhir diferensiasi seksual, dan begitu juga
sebaliknhya. Tergantung pada jenis manipulasi yang dipakai di dalam eksperimen
dengan hewan tersebut, perilaku jenis-antara juga dapat diamati. Pada dasar
penemuan penelitian ini, diambil hipotesa bahwa yang terjadi pada orang dengan
permasalahan identitas gender adalah bahwa diferensiasi otak mereka tidak
mengikuti pola yang biasanya diprediksi pada tahap-tahap sebelumnya dalam
proses diferensiasi seksual (seperti kromosom, gonad, dan alat kelamin) tetapi
di tahap terakhir proses diferensiasi seksual bagian otaknya tersebut justru
mengikuti pola tipikal dari jenis kelamin kebalikannya –sebagaimana
diindikasikan di atas– suatu situasi yang dapat diteliti dalam laboratorium
binatang dengan manipulasi eksperimental. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">11. </span></b><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Generalisasi prinsip biologis antara
anggota spesies mamalia yang berbeda harus dilakukan dengan peringatan keras,
tetapi hal itu tak dapat diabaikan sepenuhnya. Obat-obatan yang ditemukan lewat
penelitian dengan hewan telah sangat berkembang sehingga dapat digunakan untuk
manusia. Validitas ekstrapolasi proses diferensiasi seksual otak yang terjadi
pada hewan mamalia hingga manusia telah dikuatkan oleh penemuan-penemuan
perbedaan anatomis dan fungsional otak antara lelaki dan perempuan, termasuk
dalam spesies manusia. Koleksi data yang dikumpulkan dalam penelitian dengan
manusia telah dan masih sangat lambat terkait pembatasan etis yang ada dalam
pemgumpulan otak manusia sebagai bahan penelitian.<span style="color: red;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">12. </span></b><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Menariknya, Zhou, Swaab, Gooren
& Hofman mempublikasikan sebuah laporan ilmiah pada tahun 1995 yang mampu
memperlihatkan bahwa di dalam salah satu struktur otak manusia yang berbeda
antara lelaki dan perempuan –pola
perempuan sungguh-sungguh ditemukan di dalam otak transseksual <i>male-to-female</i>. Mereka mampu menunjukkan
bahwa hal ini terjadi bukan karena penanganan hormon seks-lawan yang diberikan
sebelumnya kepada transseksual itu. Penemuan-penemuan ini memperlihatakan bahwa
struktur biologis di dalam otaklah yang membedakan transseksual <i>male-to-female</i> dari laki-laki.
Penemuan-penemuan tersebut dipublikasikan di dalam jurnal ilmiah terkenal
(Nature) dengan proses kajian ilmiah sangat teliti yang tidak akan mentoleransi
bias ilmiah esensial yang mungkin terjadi di dalam rancangan dan interpretasi
eksperimen tersebut.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">13. </span></b><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Kesimpulan: Karena adanya fakta
bahwa diferensiasi seksual otak dalam manusia terjadi (juga) setelah kelahiran,
tak dapat dihindari bahwa orang-orang dengan kesalahan diferensiasi seksual
otak memiliki pembentukan seks yang terjadi setelah kelahiran, kadangkala jauh
setelah kehidupan mereka berjalan disebabkan oleh dibutuhkannya masa hidup dan
pengalaman yang panjang untuk bisa menemukan berbahayanya terlahir dalam
kelamin yang salah –dengan kata lain, memiliki pola otak seksual dan
non-seksual yang kontradiktif dengan cirri-ciri seks lainnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Sebagaimana
orang-orang lain yang juga menderita dalam proses diferensiasi seksual ini,
orang-oang yang terlahir transseksual membutuhkan rehabilitasi medis sehingga
mereka dapat menjalani hidup sebagai lelaki atau perempuan. Keputusan ini
tidaklah amat berbeda dengan yang dibuat dalam kasus-kasus anak-anak interseks
di mana penentuan seksnya ditentukan agar nantinya mereka dapat berfungsi
dengan baik di dalam masyarakat. Dalam kasus anak interseks, seringkali mungkin
dikatakan saat kelahiran bahwa proses diferensiasi seksualnya belum terjadi
secara konvensional sehingga dimungkinkan untuk membuat keputusan menjalani
penyesuaian kelamin melalui intervensi medis tepat setelah kelahiran… Keputusan
untuk merekomendasikan penanganan hormonal dan operasi bagi orang yang terlahir
transseksual dilakukan jauh setelah ia menjalani kehidupannya dan berdasarkan
pada kesimpulan proses diagnostik kejiwaan menyeluruh bahwa telah terjadi
gangguan dalam proses diferensiasi seksual serta bahwa orang tersebut akan
memperoleh manfaat dari terapi hormon dan operasi penyesuaian kelamin. Tak
pernah ada ketidak-setujuan bahwa biaya operasi tersebut akan ditanggung oleh
asuransi kesehatan yang relevan. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<span lang="EN-US" style="font-size: 12pt;">
</span><br />
<hr align="center" noshade="" size="1" style="color: #aca899;" width="100%" />
<span lang="EN-US" style="font-size: 12pt;">
</span></div>
<span lang="EN-US" style="font-size: 12pt;">Pernyataan saksi ahli ini telah diberikan kepada
Pengadilan Tinggi dalam Kasus Elizabeth Bellinger (lihat halaman 39, Lampiran 4
dari<span style="color: red;"> </span>"<i>Recognising the Identity and
Rights of Transsexual and Transgender People in the United Kingdom</i>" [=
<i>“Mengenali Identitas dan Hak-hak Kaum
Transseksual dan Transgender di Inggris”</i>]. Press For Change 1999).</span><br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt;"><br /></span></span></div>
<span style="font-size: x-small;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif;"><span lang="EN-US"><span lang="EN-US" style="font-family: Verdana, sans-serif; line-height: 115%;">Diperbarui terakhir: 28
Januari 2003</span></span></span><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif;"><span lang="EN-US"><span lang="EN-US" style="font-family: Verdana, sans-serif; line-height: 115%;">Diterjemahkan oleh <b>Prabha
Mahojjwala</b>: 23 Januari 2012</span></span></span></span><br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt;"><b><span lang="EN-US" style="color: #cccc99; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 7.5pt; line-height: 115%;"><br /></span></b></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt;">Hak
Cipta Terjemahan <span lang="EN-US" style="font-size: 14pt; line-height: 115%;">©</span>1/2012<o:p></o:p></span></span></div>Harry Benjamin's Syndrome Indonesiahttp://www.blogger.com/profile/17172351739758279396noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-622387077595203215.post-62045169098791978402012-02-28T05:10:00.000-08:002012-02-28T05:10:38.205-08:00Prosedur Medis untuk FtM (Female to Male)<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-WLGGRRXYCf4/T0zQ37QdoGI/AAAAAAAAAGk/rihYBuLRBAw/s1600/Zygote-3D-MaleFemale-Human-Anatomy-Collection.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="http://2.bp.blogspot.com/-WLGGRRXYCf4/T0zQ37QdoGI/AAAAAAAAAGk/rihYBuLRBAw/s200/Zygote-3D-MaleFemale-Human-Anatomy-Collection.jpg" width="69" /></a></div><br />
<br />
Untuk Artikel ini semua bahan diambil dari <span style="background-color: white; color: #333333; line-height: 20px; text-align: left;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Endocrin Treatment for Transsexual Persons: An Endrocrin Society Clinical Practice Guideline. The Journal of Endocrinology and Metabolism. (J Clin Endocrinol Metab 94: 3132–3154, 2009) and The Journal of Clinical Endocrinology and Metabolism, 94: 3132–3154, 2009 docrine Sciety Clinical Practice</span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;">.</span></span><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; line-height: 20px; text-align: left;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;"><br />
</span></span><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; line-height: 20px; text-align: left;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;"><b>Diterjemahkan oleh :</b> </span></span><span style="background-color: white; font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><b>Prabha Mahojjwala.</b></span><br />
<span style="background-color: white; font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><b><br />
</b></span><br />
<span style="background-color: white; font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><b><br />
</b></span><br />
<div style="text-align: center;"><span style="background-color: white; font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, Verdana, sans-serif; line-height: 18px;"><b><span style="font-size: large;">HORMON</span></b></span></div><div style="text-align: center;"><span style="background-color: white; font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, Verdana, sans-serif; line-height: 18px;"><b><span style="font-size: large;"><br />
</span></b></span></div><br />
<div style="margin-bottom: 0.0001pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: center;"><b><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";">Perempuan-ke-Lelaki (FtM)<o:p></o:p></span></b></div><div style="margin-bottom: 0.0001pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: center;"><br />
</div><div style="margin-bottom: 0.0001pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: center;"><b><span style="color: #38761d; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";">SYARAT-SYARAT YANG HARUS DIPENUHI</span></b><b><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";"><o:p></o:p></span></b></div><div style="margin-bottom: 0.0001pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: center;"><br />
</div><div style="line-height: 10.8pt; margin-bottom: 0.0001pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: center;"><b><span style="color: #38761d; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10.0pt;">· Umur sah secara hukum (21 tahun ke atas di Indonesia, 18 tahun ke atas di </span></b><b><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10.0pt;"><o:p></o:p></span></b></div><div style="margin-bottom: 0.0001pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: center;"><b><span style="color: #38761d; font-size: 10.0pt;">AS)</span></b><b><span style="font-size: 10.0pt;"><o:p></o:p></span></b></div><div style="line-height: 10.8pt; margin-bottom: 0.0001pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: center;"><b><span style="color: #38761d; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10.0pt;">· Memiliki pengetahuan tentang apa yang secara medis dapat dan tak-dapat </span></b><b><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10.0pt;"><o:p></o:p></span></b></div><div style="margin-bottom: 0.0001pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: center;"><b><span style="color: #38761d; font-size: 10.0pt;">dilakukan dengan hormone; juga memahami manfaat serta resiko </span></b><b><span style="font-size: 10.0pt;"><o:p></o:p></span></b></div><div style="margin-bottom: 0.0001pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: center;"><b><span style="color: #38761d; font-size: 10.0pt;">penggunaan hormon.</span></b><b><span style="font-size: 10.0pt;"><o:p></o:p></span></b></div><div style="line-height: 10.8pt; margin-bottom: 0.0001pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: center;"><b><span style="color: #38761d; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10.0pt;">· Harus sudah menjalani minimal 3 bulan pengalaman nyata hidup (Real-Life </span></b><b><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10.0pt;"><o:p></o:p></span></b></div><div style="margin-bottom: 0.0001pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: center;"><b><span style="color: #38761d; font-size: 10.0pt;">Experience) di tengah-tengah peran gender yang dituju atau menjalani </span></b><b><span style="font-size: 10.0pt;"><o:p></o:p></span></b></div><div style="margin-bottom: 0.0001pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: center;"><b><span style="color: #38761d; font-size: 10.0pt;">periode psikoterapi (biasanya minimal 3 bulan) yang ditentukan oleh </span></b><b><span style="font-size: 10.0pt;"><o:p></o:p></span></b></div><div style="margin-bottom: 0.0001pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: center;"><b><span style="color: #38761d; font-size: 10.0pt;">seorang psikiater.</span></b><b><span style="font-size: 10.0pt;"><o:p></o:p></span></b></div><div style="margin-bottom: 0.0001pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: center;"><br />
</div><div style="margin-bottom: 0.0001pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: center;"><b>BAGAIMANA TERAPI HORMON DIPEROLEH DAN <o:p></o:p></b></div><div style="margin-bottom: 0.0001pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: center;"><b>DILAKSANAKAN<o:p></o:p></b></div><br />
<div style="text-align: center;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, Verdana, sans-serif; font-size: large;"><span style="line-height: 18px;"><br />
</span></span></div><div style="text-align: center;"></div><div style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, Verdana, sans-serif;"><span style="line-height: 18px;"></span></div><br />
<div style="font-weight: bold;"></div><br />
<br />
<div style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, Verdana, sans-serif; font-weight: bold; line-height: 18px; text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: left;"></div><br />
<div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, Verdana, sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">Sebagian besar Praktisi Kedokteran, para profesional bidang Kesehatan Jiwa dan Terapis Gender yang menangani transseksual sungguh-sungguh mengikuti Standard Perawatan Harry Benjamin. Walaupun hanya berupa panduan, Standard Perawatan tersebut memberikan instruksi yang spesifik sehubungan dengan surat rekomendasi pelaksanaan terapi hormon maupun Operasi Penegasan Kelamin (SRS). <span lang="EN-US"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, Verdana, sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;"></div><div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, Verdana, sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">Beberapa dokter memang tidak sepenuhnya mengikuti panduan ini dalam konteks tata-cara pemberian hormon. Biasanya yang kedua ini dilakukan jika yang bersangkutan hanya menginginkan terapi hormon saja. Walaupun hal tersebut diperbolehkan, akan tetapi jika Anda berencana untuk menjalani tahap Operasi Penegasan Kelamin, operasi rekonstruksi dada ataupun semua operasi terkait; sangat disarankan bagi Anda untuk memohon surat rekomendasi dari psikiater dengan tujuan untuk menghemat waktu serta menghindari masalah di kemudian hari, sebab hampir semua dokter bedah kasus ini menuntut adanya surat rekomendasi tersebut dan mereka akan menolak melakukan operasi apabila Anda tidak memberikan surat rekomendasi psikiater yang dimaksud.<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, Verdana, sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, Verdana, sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">Hormon dibuat, dikendalikan dan diproduksi oleh sistem endokrin. Jadi, untuk penanganan hormon, seorang dokter ahli endokrin adalah dokter yang paling tepat untuk dimintai konsultasi. Tetapi jika tak ada atau sulit mengubungi dokter endokrin, seorang dokter ahli andrologi dan/atau dokter ahli ginekologi yang baik juga dapat melakukannya karena mereka dapat lebih memahami serta terbiasa memberikan resep testosteron, estrogen maupun progesteron.</div><div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, Verdana, sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, Verdana, sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">Sangatlah penting untuk melakukan pemeriksaan medis (general check-up) baik sebelum maupun sesudah pelaksanaan terapi hormon untuk memperkecil resiko yang ada (baca keterangan di bawah).<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, Verdana, sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, Verdana, sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">Terdapat resiko-resiko yang dikaitkan dengan terapi hormon baik kepada laki-laki ataupun perempuan sehingga tidak dianjurkan untuk mengkonsumsi produk hormon kecuali jika diresepkan secara medis.<span lang="EN-US"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, Verdana, sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><a name='more'></a><br />
<div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, Verdana, sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 13.5pt; mso-ansi-language: IN;">Testosteron [L. testis , testikel]</span></b><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 13.5pt;"><o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, Verdana, sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, Verdana, sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">Merupakan hormon seks steroid yang bertanggung-jawab terhadap pertumbuhan dan perkembangan ciri-ciri maskulin. Testosteron secara langsung mempengaruhi pematangan organ-organ seksual, perkembangan sperma di dalam testis, dorongan seksual, fungsi ereksi penis, dan ciri-ciri seksual sekunder laki-laki (bulu wajah seperti kumis, jenggot, jambang; penebalan pita suara serta pembentukan massa otot yang nyata). Testosteron juga diketahui berhubungan dengan perilaku agresif dan ganas.<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, Verdana, sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, Verdana, sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">Testosteron diproduksi oleh sel-sel Leydig di dalam testis; juga diberikan untuk terapi sulih hormon bagi laki-laki yang menderita kekurangan hormon, misalnya laki-laki dengan kondisi hypogonadal seperti Klinefelter’s syndrome.<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, Verdana, sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, Verdana, sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">Secara merugikan, testosteron mempengaruhi penyakit-penyakit kelenjar prostat dengan menyebabkan pertumbuhan hyperplasia lunak pada kelenjarnya dan kanker prostat. Kedua kondisi ini mungkin ditangani dengan terapi anti-androgen. Perilaku seksual ganas juga bergantung pada testosteron sehingga penanganannya adalah dengan menggunakan intervensi yang memblokir pengaruh-pengaruh testosteron.<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, Verdana, sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, Verdana, sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">Perawatan paling efektif yang selama ini dikenal untuk FtM adalah injeksi atau suntikan testosteron <i><span style="font-family: "Calibri\,Italic"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Calibri\,Italic";">intramuscular </span></i>(di dalam daging) dengan dosis 200 – 250 ml setiap 14 – 21 hari. Begitu seseorang sudah memulai terapi testosteron, dalam waktu singkat (kira-kira setahun atau malah kurang) akan berkembanglah sejumlah ciri-ciri tubuh yang tampak dan tak dapat dikembalikan lagi pada kondisi semula.</div><div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, Verdana, sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt;"><o:p></o:p></div><div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, Verdana, sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, Verdana, sans-serif; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 13.5pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">AndroGel</span></b><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 13.5pt; line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, Verdana, sans-serif; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 13.5pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br />
</span></b></div><div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, Verdana, sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">AndroGel berisi hormon testosteron. Gel ini diresepkan sebagai terapi sulih hormon bagi laki-laki yang secara abnormal memiliki kadar testosteron rendah. Bentuk-bentuk lain terapi testosteron termasuk tablet, susuk atau injeksi <i><span style="font-family: "Calibri\,Italic"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Calibri\,Italic";">intramuscular</span></i>. Gel memberikan kadar testosteron yang lebih konsisten dibandingkan dengan jenis suntik dan bisa lebih mengurangi iritasi kulit dibandingkan jenis susuk.<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, Verdana, sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, Verdana, sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">Testosteron dibutuhkan untuk perkembangan fisik normal pada laki-laki, juga bertanggung-jawab terhadap pemeliharaan ciri-ciri seksual sekunder yang temasuk jenggot, bulu dada, massa otot serta libido. Dalam banyak studi klinis, AndroGel berhasi memproduksi kadar testosteron normal pada lakilaki yang tidak mampu memproduksi testosteron secara alamiah. Gel ini juga berhasil mengurangi gejala-gejala rendahnya kadar testosteron seperti libido rendah maupun penyusutan massa otot.</div><div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, Verdana, sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt;"><o:p></o:p></div><div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, Verdana, sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, Verdana, sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">AndroGel adalah gel bening tak berwarna yang dikemas di dalam karton berisi 30 paket sekali-pakai. Kisaran dosis pemakaian yang umum adalah 25 – 100 mg per hari. Setiap pagi, oleskanlah gel ini ke kulit yang telah kering dan bersih di pundak, lengan atas atau perut. Basuhlah tangan Anda dengan sabun dan air segera setelah mengoleskan gel ini. Tunggu hingga gel-nya mengering sebelum memakai baju. Gel ini tidak akan mempengaruhi bagian kulit yang telah diolesi, sehingga tak aka nada bulu yang tumbuh di pundak ataupun membuat otot bisep membesar. Sebaliknya, cara kerja gel ini adalah mempenetrasi kulit dan diserap ke dalam aliran darah.</div><div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, Verdana, sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, Verdana, sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 13.5pt; mso-ansi-language: IN;">PERUBAHAN-PERUBAHAN yang TAK DAPAT DIKEMBALIKAN PADA<o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, Verdana, sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 13.5pt; mso-ansi-language: IN;">KONDISI SEMULA</span></b><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 13.5pt;"><o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, Verdana, sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, Verdana, sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Calibri\,Bold"; font-size: 10.5pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Calibri\,Bold";">Perubahan-perubahan permanen yang terjadi adalah:</span></b><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Calibri\,Bold"; font-size: 10.5pt; mso-bidi-font-family: "Calibri\,Bold";"><o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, Verdana, sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, Verdana, sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">1. Memperberat suara (6 – 12 minggu)<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, Verdana, sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">2. Perpanjangan klitoris dengan derajat yang bervariasi, pada sebagian orang bahkan ukurannya<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, Verdana, sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">cukup mampu untuk melakukan penetrasi terhadap pasangan<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, Verdana, sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">3. Sedikit penyusutan payudara<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, Verdana, sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">4. Berhentinya siklus haid dalam 3 (tiga) bulan –telah terbukti pada lebih dari 90% pasien<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, Verdana, sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">5. Meningkatnya bulu-bulu wajah yang sama dengan yang terjadi pada remaja laki-laki<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, Verdana, sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">6. Menyebabkan pola kebotakan laki-laki: biasanya akan mengikuti pola atau ciri kebotakan yang<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, Verdana, sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">terjadi pada anggota keluarga yang laki-laki dan secara akurat ini dapat diprediksi<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, Verdana, sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">7. Distribusi-ulang lemak tubuh yang kemudian berpindah ke bagian-bagian yang lazimnya dimiliki<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, Verdana, sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">laki-laki<span lang="EN-US"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, Verdana, sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, Verdana, sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 13.5pt; mso-ansi-language: IN;">PERUBAHAN-PERUBAHAN yang DAPAT DIKEMBALIKAN PADA<o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, Verdana, sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 13.5pt; mso-ansi-language: IN;">KONDISI SEMULA</span></b><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 13.5pt;"><o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, Verdana, sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, Verdana, sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">1. Kekuatan tubuh atas meningkat<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, Verdana, sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">2. Distribusi lemak dengan pola laki-laki ke seluruh tubuh<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, Verdana, sans-serif; text-align: justify;">3. Ini merupakan perawatan seumur hidup bagi FtM<span lang="EN-US" style="font-size: 10.5pt; line-height: 115%; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-hansi-font-family: Calibri;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, Verdana, sans-serif; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, Verdana, sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 13.5pt; mso-ansi-language: IN;">OPERASI-OPERASI bagi FtM</span></b><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 13.5pt;"><o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, Verdana, sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, Verdana, sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Calibri\,Bold"; font-size: 10.5pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Calibri\,Bold";">Mastectomy</span></b><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Calibri\,Bold"; font-size: 10.5pt; mso-bidi-font-family: "Calibri\,Bold";"><o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, Verdana, sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, Verdana, sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">Yang paling umum dilakukan dan dikejar setelah operasi adalah pembentukan kontur tubuh. Sama tapi tidak persis seperti operasi mastektomi umum.<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, Verdana, sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, Verdana, sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">Pembentukan kontur tubuh penting karena pembuangan jaringan payudara tidak lantas berarti juga memberikan bentuk dada yang maskulin. Operasi mastektomi mungkin akan mengakibatkan lekukan depan tanpa puting dan jaringan parut (<i><span style="font-family: "Calibri\,Italic"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Calibri\,Italic";">codet</span></i>) yang parah.</div><div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, Verdana, sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, Verdana, sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">Pada awalnya banyak sekali FTM yang menggunakan pembebat atau baju khusus untuk membuat dada rata. Banyak individu yang telah melakukan operasi rekonstruksi payudara atau operasi untuk mereduksi sebagian payudara sebelum Terapi Sulih Hormon. Ini dapat memudahkan transisi fisik juga memberikan penampakan yang lebih maskulin.<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, Verdana, sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, Verdana, sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">Setelah operasi rekonstruksi dada serta mulai memiliki ciri-ciri seksual sekunder yang diperoleh dari penggunaan testosteron, seorang laki-laki yang lahir dengan kondisi transseksual sudah tak dapat dibedakan lagi dari laki-laki lainnya.</div><div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, Verdana, sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, Verdana, sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 13.5pt; mso-ansi-language: IN;">OPERASI TUBUH BAGIAN BAWAH</span></b><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 13.5pt;"><o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, Verdana, sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, Verdana, sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Calibri\,Bold"; font-size: 10.5pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Calibri\,Bold";">Hysterectomy/Oophorectomy</span></b><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Calibri\,Bold"; font-size: 10.5pt; mso-bidi-font-family: "Calibri\,Bold";"><o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, Verdana, sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, Verdana, sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">Histerektomi adalah operasi pembuangan organ-organ reproduksi, yaitu rahim, indung telur dan leher rahim. Belakangan ditengarai bahwa mempertahankan organ-organ ini (indung telur) bersifat menguntungkan kesehatan individu FTM. Masih dipertahankannya organ-organ tersebut mungkin akan memberikan sedikit kadar estrogen yang akan menguntungkan kesehatan struktur tulang dan jantung.</div><div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, Verdana, sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt;"><o:p></o:p></div><div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, Verdana, sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, Verdana, sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">Sehingga kemudian disarankan agar operasi ini tidak dilakukan sampai individu yang bersangkutan mencapai usia pasca-menopause. Sebagian FTM menjalani histerektomi karena Testosteron dapat menyebabkan pengikisan leher rahim. Kebanyakan FTM memutuskan untuk menghindari resiko-resiko serius dari operasi berat ini karena siklus haid dan fertilitas pasti akan berhenti dalam kurun waktu 2 (dua) bulan sejak dimulainya terapi hormon.</div><div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, Verdana, sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt;"><o:p></o:p></div><div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, Verdana, sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, Verdana, sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Calibri\,Bold"; font-size: 10.5pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Calibri\,Bold";">Metoidioplasty/Scrotoplasty</span></b><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Calibri\,Bold"; font-size: 10.5pt; mso-bidi-font-family: "Calibri\,Bold";"><o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, Verdana, sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, Verdana, sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">Prosedur ini merupakan “pembebasan” dari klitoris yang membesar karena testosteron (metoidioplasty) dan pembentukan kantong skrotum dengan testis implan (scrotoplasty). Kepala klitoris dilepaskan agar memungkinkan klitoris untuk bergerak maju dan naik saat ereksi sehingga nantinya akan menyerupai penis mini. Ini adalah alternatif bagi operasi Phalloplasty yang berat. Namun operasi ini tidak berlaku bagi sebagian FTM karena mereka tidak mencapai perbesaran klitoris yang memadai.<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, Verdana, sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, Verdana, sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">Bagi sebagian dari mereka, saluran kencing mungkin dibuatkan rute baru melalui jaringan ereksi untuk memungkinkan kencing berdiri. Biasanya, hasilnya adalah skrotum dan penis mini yang sangat nyata. Para dokter bedah yang melakukan operasi ini dituntut untuk memiliki keahlian dan keterampilan dalam operasi bedah-mikro.<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, Verdana, sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, Verdana, sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">Metoidioplasty/scrotoplasty biasanya dilakukan dalam dua rangkaian sesi operasi karena jaringan kulit harus sembuh dulu sebelum melakukan operasi berikutnya. Komplikasi utama kebanyakan terjadi berkaitan dengan saluran kencing sebagaimana operasi kelamin yang lain.<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, Verdana, sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, Verdana, sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Calibri\,Bold"; font-size: 10.5pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Calibri\,Bold";">Phalloplasty</span></b><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Calibri\,Bold"; font-size: 10.5pt; mso-bidi-font-family: "Calibri\,Bold";"><o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, Verdana, sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, Verdana, sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">Kebanyakan FTM menginginkan prosedur operasi ini karena hasilnya adalah phallus atau penis yang tampak realistis di mana di situ akan terjadi kekosongan urine sehingga menimbulkan sensasi seksual. Dengan kata lain, hasil dari operasi ini sangat memungkinkan penis tersebut berfungsi dan berorgasme.</div><div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, Verdana, sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt;"><o:p></o:p></div><div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, Verdana, sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, Verdana, sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">Para lelaki non-genetik yang cukup beruntung karena kaya dan sehat secara fisik biasanya bersikukuh menjalani prosedur ini karena hasil yang menjanjikan sejauh mereka tidak mengalami komplikasi yang – sayangnya– umum terjadi di dalam jenis operasi ini. Sehubungan dengan komplikasi-komplikasi itu, tinggal berminggu-minggu di rumah-sakit.<span lang="EN-US"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, Verdana, sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, Verdana, sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">Walaupun makin hari operasi ini makin maju teknologinya serta memberikan hasil yang bagus, kalangan kedokteran menganjurkan pasien untuk tidak menjalani jenis operasi ini.<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, Verdana, sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, Verdana, sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 13.5pt; mso-ansi-language: IN;">Kesimpulan</span></b><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 13.5pt;"><o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, Verdana, sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, Verdana, sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Calibri\,Bold"; font-size: 10.5pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Calibri\,Bold";">Prosedur operasi bagian tubuh bawah:</span></b><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Calibri\,Bold"; font-size: 10.5pt; mso-bidi-font-family: "Calibri\,Bold";"><o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, Verdana, sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, Verdana, sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">1. Dapat merupakan prosedur yang menyita tenaga<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, Verdana, sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">2. Biasanya berakibat pada kegagalan parah pada phalloplasty yang menyebabkan banyaknya<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, Verdana, sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">jaringan parut di bagian tubuh yang digunakan<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, Verdana, sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">3. Dapat berakibat pada kewajiban untuk berpantang dan dapat menimbulkan sakit<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, Verdana, sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">berkepanjangan<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, Verdana, sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">4. Biaya sosial dan isolasi yang tinggi<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, Verdana, sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">5. Dapat menyebabkan pada kecacatan parah pada tubuh<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, Verdana, sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">6. Butuh 14 – 16 periode perawatan rumah-sakit hingga 4 (empat) minggu dan biayanya berkisar<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, Verdana, sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">antara 30.000 – 150.000 dollar AS<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, Verdana, sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">7. Sebagaimana disebutkan di atas, saat ini “phalloplasty” bukanlah operasi yang mudah<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, Verdana, sans-serif; text-align: justify;">direkomendasikan</div><br />
<div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, Verdana, sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div>Harry Benjamin's Syndrome Indonesiahttp://www.blogger.com/profile/17172351739758279396noreply@blogger.com87tag:blogger.com,1999:blog-622387077595203215.post-10505727449867947212012-02-03T23:24:00.000-08:002012-02-03T23:24:54.121-08:00Wawancara Norman Swan dengan Louis Gooren<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-wyYXXSDjI-8/Tyzcx44G6VI/AAAAAAAAAGY/NHaZEAnfHdo/s1600/norman+swan.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-wyYXXSDjI-8/Tyzcx44G6VI/AAAAAAAAAGY/NHaZEAnfHdo/s1600/norman+swan.jpg" /></a></div><b><span style="color: blue;"><br />
</span></b><br />
<b><span style="color: blue;">Wawancara Norman Swan dengan Louis Gooren </span></b><br />
<b><span style="color: blue;"><br />
</span></b><br />
<br />
<b><span style="color: blue;">Gender Dysphoria</span></b><br />
<span style="color: blue;">Senin, 4 September 2000</span><br />
<span style="color: blue;"><br />
</span><br />
<br />
<div style="text-align: justify;">Ringkasan: Profesor Louis Gooren menjalankan klinik nasional Belanda bagi orang-orang yang mengidap “gender dysphoria” (ketika orang merasa bahwa mereka terjebak di dalam tubuh yang salah dan ingin mengada sebagai kebalikannya). Klinik ini merupakan yang terbesar di dunia dan Profesor Gooren berada di Australia sebagai Profesor Tamu untuk Minggu Klinik di Rumah Sakit Concorde, Sydney.</div><div style="text-align: justify;">========================================================================</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Jika saya harus mengatakan kepada Anda bahwa ada klinik yang dipersiapkan untuk melihat anak-anak berumur 5 tahun yang memperlihatkan tanda-tanda gender dysphoria (perasaan beradadi tubuh yang salah dan ingin eksis sebagai jenis kelamin kebalikannya) bahwa klinik ini menyetujui pemberian hormon kepada anak-anak tersebut saat mereka agak besar, kemungkinan Anda akan terkejut, lalu berpikir hal itu merupakan kecenderungan perkara gila di California.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Hmm, mungkin Anda keliru. Itu sungguh terjadi di pusat endokrinologi paling bergengsi, di pusat studi hormon, dan direkturnya telah berada di Australia selama berlangsungnya Minggu Klinis di Rumah Sakit Concord, Sydney. Dialah Profesor Louis Gooren, dari Universitas Free, Amsterdam.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Louis Gooren: Saya telah tertarik sejak lama dalam bidang hormon seks, sehingga saya mulai bekerja dengan komunitas transseksual pada pertengahan tahun ’70-an, tepatnya pada tahun 1974. Bagi saya, itu juga merupakan eksperimen dan sungguh sangat berhasil –kedua belah pihak sama-sama suka. Dan sejak itu, saya telah menangani 2200 kasus transseksual. Pasien yang masuk setiap tahunnya sangat konstan. Kami menerima 150 orang baru setiap tahunnya, dan 90 orang di antaranya menjalani perawatan hormon dan operasi. Jumlah tersebut amat, sangat stabil selama bertahun-tahun.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Norman Swan: Jadi, apa definisi Anda tentang transseksualisme?</div><div style="text-align: justify;"><br />
<a name='more'></a><br />
</div><div style="text-align: justify;">Louis Gooren: Transseksualisme adalah perasaan yang tak dapat diperbaiki untuk berada di dalam jenis kelamin kebalikannya. Maksud saya, Anda punya tubuh jantan, secara intelektual Anda mengenalinya, tetapi Anda tidak merasa bahwa itu tubuh Anda. Anda merasa itu merupakan suatu kesalahan; perasaan Anda merupakan bagian dari jenis kelamin kebalikan tubuh Anda, dan dalam hal itu Anda tak dapat dikoreksi. Tak seorang pun dapat meyakinkan Anda bahwa Anda memang sebagaimana tubuh Anda. Tak ada jalan lain bagi seorang transseksual untuk menyesuaikan tubuh dengan pikirannya.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Norman Swan: Anda bicara tentang diagnose. Bagaimana Anda mendiagnosa? Apakah Anda sedang membicarakan tentang pendiagnosaan fisik terhadap transseksual di sini?</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Louis Gooren: Tidak, belum. Mungkin nanti di masa mendatang ketika kita mengerti lebih jauh lagi tentang fisiologi otak transseksual. Tapi sekarang kita harus mengandalkan pada laporan pribadi transseksual bersangkutan, dan hal itu merupakan alarm bagi kalangan medis, itu juga membangunkan banyak orang awam. Bagaimana Anda bisa mempercayai orang dalam hal ini? Saya beritahu Anda, dari pengalaman bekerja selama lebih dari 25 tahun dengan transseksual, tak ada seorang pun dari mereka yang melakukannya sebagai keisengan. Atau, siapa pun yang berpikir secara masuk akal tentang hal ini: siapa yang pergi ke dokter dan memintanya untuk merusak alat kelaminnya? Sungguh-sungguh tak ada atraksi apa pun dalam hal ini. Jadi, hanya mereka yang benar-benar asli transseksuallah yang mencari jenis pertolongan seperti itu.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Norman Swan: Tadi Anda mengatakan bahwa Anda melihat mereka sebagai subjek eksperimen. Maksud saya, itu sungguh-sungguh atas persetujuan mereka, pun mereka bersedia menjadi bagian dari eksperimen tersebut. Studi macam apa yang sebenarnya Anda lakukan?</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Louis Gooren: Kami berminat menemukan penyebab transseksualisme. Dan perlu Anda tahu, bahkan saya masih belum mengerti hingga setelah 25 tahun ini dan sudah bertemu dengan lebih 2000 transseksual. Namun, dalam pemahaman kami tentang fungsi seks binatang, kami sekarang mengerti bahwa tidaklah cukup hanya memiliki sel telur, sperma serta gonad yang tepat; Anda juga butuh otak yang memprogram untuk bertingkah seperti tikus, kuda atau babi jantan; ataukah seperti tikus, kuda atau babi betina. Itulah yang tampaknya juga terjadi pada ras manusia. Anda butuh otak yang memprogram untuk hidup dan bersikap sebagai laki-laki. Jadi, yang saya maksud adalah: punya penis dan sel sperma saja tidaklah cukup, Anda butuh program otak Anda untuk membawanya ke vagina perempuan sehingga bisa bertemu dengan sel telurnya – sebaliknya, itu pula yang terjadi dengan perempuan: vagina dan sel telur saja tidak cukup. Jadi, apa yang biasanya kita lakukan dalam kehidupan manusia adalah menentukan seseorang yang lahir dengan penis sebagai laki-laki dan yang lahir dengan vagina pastilah perempuan. Itu memang benar, tak perlu mengubah praktek itu. Akan tetapi, kami tahu dari penelitian ilmiah kami bahwa diferensiasi otak belum terjadi pada tahap tersebut. Justru terjadinya setelah kelahiran.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Norman Swan: Karena pengaruh lingkungan atau genetik? Masalahnya banyak sekali debat tentang hal itu.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Louis Gooren: Kami tidak tahu. Tapi saya pikir ini merupakan otomatisme biologis karena hal ini nyaris tak pernah salah. Jika itu terpengaruh oleh lingkungan saya akan setuju untuk percaya, dan sekali lagi saya tegaskan saya hanya bisa bilang “setuju” untuk percaya, yang berarti akan ada banyak sekali kecelakaan. Namun hampir mungkin semuanya seperti ini, jadi semuanya ini benar. Diferensiasi otak hampir selalu bersesuaian dengan kriteria genital, jadi jika Anda punya penis, hampir bisa dipastikan bahwa Anda mempunyai diferensiasi otak laki-laki. Katakanlah hanya dalam 60 sampai 70 laki-laki dari 16 juta orang di negara seperti Belanda yang begitu, bahwa itu terjadi sebaliknya.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Norman Swan: Berapa banyak perempuannya?</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Louis Gooren: Sekitar sepertiga dari total populasi transseksual, jadi kita lihat 150 pasien dengan permasalahan gender tiap tahunnya, dan dua-pertiganya adalah laki-laki lalu selebihnya adalah perempuan.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Norman Swan: Sebelum kita sampai pada ranah biologi, ada satu kebingungan yaitu antara pilihan seksual dan identitas seksual, juga derajat di mana keduanya bisa tumpang-tindih.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Louis Gooren: Tak ada tumpang-tindih sama-sekali. Identitas seksual mengacu pada pertanyaan: “Apakah Anda menidentifikasi diri sebagai lelaki atau perempuan?”, dan pilihan seksual adalah orang yang Anda sukai untuk berhubungan seks. Keduanya merupakan dua entitas berbeda dalam diri seseorang, keduanya merupakan hal yang terpisah satu-sama lain dalam diri seseorang untuk bisa sampai pada pemahaman tentang orientasi seksual. Homoseksual –baik lelaki atau perempuan– tidak punya masalah dalam penerimaan tubuh mereka sebagaimana adanya, tapi justru di situlah masalah utama yang membelit seorang transseksual. Mereka tidak mampu menerima tubuh biologis mereka apa adanya.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Norman Swan: Dengan kata lain, bisa terjadi ada seorang laki-laki yang mengidentifikasi diri sebagai perempuan dan lalu tertarik kepada perempuan juga?</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Louis Gooren: Oh ya, itu memang terjadi.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Norman Swan: Jadi, ketika operasi penyesuaian kelamin sudah dilakukan, mereka secara efektif adalah lesbian?</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Louis Gooren: Tepat sekali, dan itu sungguh terjadi. Tapi, apa yang kami lakukan berkaitan dengan transseksual adalah untuk merekonsiliasi citra diri mereka terhadap dunia luar. Itulah tugas utama kami.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Norman Swan: Sebelum kita membahas soal hormon, mari kita bicara soal otak. Seluruh ihwal tentang seks otak ini benar-benar sangat controversial. Dapatkah Anda memberitahu seseorang orientasi seksualnya dari hasil Anda melihat otak dan fungsi otaknya? Dapatkah Anda juga memberitahunya apa identitas seksualnya? Apa yang telah Anda temukan?</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Louis Gooren: Dalam penelitian post-mortem (subjek yang diteliti sudah mati), kami menemukan bahwa satu nucleus tertentu di dalam hipotalamus –yang merupakan salah satu bagian otak lebih tua terkait evolusi – memiliki perbedaan-perbedaan seksual tertentu. Perbedaan-perbedaan seksualnya minimal; mayoritas terbesar otak identik dalam diri laki-laki dan perempuan, tetapi ada bagian-bagian terttentu di dalam hipotalamus yang berbeda antara laki-laki dan perempuan. Salah satu bagian tersebut adalah nukleus stria terminalis otak, Itu istilah teknis yang mengacu pada bagian tertentu otak. Ukuran, jumlah sel, serta sifat kimianya berbeda antara milik laki-laki dan milik perempuan. Nah, yang kami temukan adalah bahwa di dalam otak seorang transseksual male-to-female (MtF) atau laki-laki yang memiliki peran perempuan, bagian tersebut identik dengan tipe nukleus yang kami temukan di dalam otak perempuan biasa. Sebaliknya hal itu juga terjadi pada female-to-male yang bagian otaknya tersebut identik dengan otak laki-laki walaupun jumlah penelitiannya masih relatif lebih sedikit. Bagian otak ini di dalam otak female-to-male terdiferensiasi dalam pola laki-laki.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Norman Swan: Jadi, Anda punya bukti tak langsung bahwa itu adalah sebab dan akibat, bahwa bagian otak itu mungkin amat –</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Louis Gooren: Paling tidak, kami melihat adanya korelasi namun kami tidak tahu mana yang lebih dulu: identitasnya baru kemudian nukleus otaknya, ataukah nukleus otak duluan baru kemudian identitasnya. Tapi paling tidak, kami melihatnya saling berkorelasi. Pada tataran tertentu, kami menemukan organisasi yang berbeda dalam otak transseksual dibandingkan dengan yang non-transseksual. </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Norman Swan: Sekarang hipotalamus membawa beberapa fungsi yang sangat mendasar di dalam tubuh, melakukan pengaturan: pengaturan suhu, nafsu makan dan hormon. Apa yang sebetulnya dilakukan oleh titik kecil otak ini?</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Louis Gooren: Tak seorang pun yang benar-benar tahu. Kebanyakan informasi kami tentang otak datang dari kecelakaan-kecelakaan dalam otak. Lebih mudah melakukan eksperimen dengan binatang, Anda tinggal mencabut nukleusnya dan melihat fungsi apanya yang gagal. Tapi Anda tidak bisa melakukan itu terhadap manusia. Saat ini seluruh informasi yang kami miliki atas subjek manusia berasal dari hal-hal medis yang tidak berjalan semestinya di dalam tubuh. Jika bagian tertentu itu disertang tumor dan tak berfungsi lagi, maka kami tahu fungsi apa yang hilang. Tapi kami betul-betul tidak punya banyak informasi yang berkaitan dengan diferensiasi seks di dalam otak.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Norman Swan: Sebagai seorang ahli endokrin, Anda juga telah melihat hormon di dalam tubuh transseksual. Apa yang Anda temukan?</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Louis Gooren: Kami menemukan banyak hal menarik. Mudah mengatakannya, tapi apa yang saya maksud? Mungkin menarik bagi audiens Anda untuk mengetahui bahwa penemuanpenemuan tentang apa yang terjadi dengan hormon di dalam tubuh transseksual sangatlah relevan untuk kalangan awam. Sekarang ini marak dibicarakan tentang apa kerja hormon bagi tulang laki-laki dan perempuan. Terkait dengan transseksual, Anda dapat dengan sangat tepat mempelajari bagaimana kerja hormon laki-laki di dalam tulang perempuan dan apa kerja hormon perempuan di dalam tulang laki-laki.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Norman Swan: Apakah ini dari terapi disbanding dari situasi sebelum perawatan?</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Louis Gooren: Benar sekali.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Norman Swan: Sebelum kita bahas terapi bagi para penderita transseksual, bagaimana dengan kondisi alamiahnya? Adakah perbedaan dalam hormon antara transseksual dan non-transseksual?</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Louis Gooren: Tidak ada. Sungguh-sungguh tidak ada perbedaan antara transseksual, homoseksual ataupun heteroseksual.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Norman Swan: Jadi, waktu Anda menangani seorang laki-laki yang yakin bahwa dirinya adalah perempuan dan kemudian Anda melakukan proses mengubahnya menjadi perempuan baik secara hormonal maupun secara fisik pada akhirnya, bisakah Anda jelaskan gagasan pemberian hormon tersebut? Apa yang diterima seorang perempuan yang ingin menjadi lelaki?</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Louis Gooren: Relatif sangat mudah. Bagi seorang laki-laki yang ingin jadi perempuan, beri saja hormon yang menekan testosteronnya lalu tambahkan dengan hormon untuk mem-femininkannya yaitu estrogen. Dan untuk female-to-male, Anda hanya memberinya androgen saja, itu untuk memaskulinkan tubuh.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Norman Swan: Jadi, seolah-olah Anda memperoleh situasi eksperimental untuk menguji hormon-hormon itu di sini dan tentu hormon-hormon tadi sudah ada di dalam tubuh laki-laki dan perempuan tapi dalam proporsi berbeda. Begitu?</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Louis Gooren: Ya, benar.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Norman Swan: Mohon jelaskan, apa yang terjadi saat testosteron dimasukkan ke dalam tubuh perempuan?</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Louis Gooren: Sangat banyak pengaruhnya. Kami sangat berhati-hati mempelajari pengaruhnya untuk tulang. Yang bisa kita lihat adalah metabolism tulang berubah, pergantian tulangnya jadi makin cepat. Mereka akan kehilangan tulang lebih cepat tapi juga sekaligus mendapat gantinya lebih cepat dengan hasil yang sama. Jadi, hormon tersebut memelihara tulang. Sebaliknya, estrogen bekerja jauh lebih baik di dalam tubuh laki-laki. Jauh lebih mudah menjaga massa tulang dalam tubuh laki-laki yang menerima asupan estrogen daripada tubuh perempuan yang menerima androgen. Ada pelajaran penting: sekarang kami tahu bahwa dalam populasi umum laki-laki, estrogen benar-benaar amat penting untuk menjaga massa tulang. Ambil contoh fungsi testis yang menurun sejalan bertambahnya usia, maka kami harus memperhatikan kecukupan estrogen yang ada untuk menjaga agar tulang laki-laki tetap sehat di usia tua. Inilah pesan kami yang sangat penting.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Norman Swan: Jadi, intinya adalah jika Anda ingin melindungi tulang, Anda juga harus memberikan estrogen karena testosteron saja tidak cukup.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Louis Gooren: Ya, begitulah.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Norman Swan: Lalu, bagaimana dengan penyakit jantung koroner? Karena Anda berbicara tentang orang-orang yang secara genetik laki-laki atau perempuan, apakah estrogen dalam tubuh laki-laki melindunginya dari penyakit jantung koroner?</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Louis Gooren: Tidak persis begitu. Maksud saya adalah kami sangat terkesan dengan hasil yangada khususnya untuk tubuh perempuan yang menerima asupan androgen, betapa kecilnya efek yang mereka miliki atas semua jenis faktor resiko terkait penyakit jantung koroner. Jadi,ceritacerita yang mengatakan bahwa androgen bertanggung-jawab terhadap tingginya tingkat penyakit jantung koroner di antara laki-laki sepertinya harus direvisi. Itu adalah faktor lain, boleh jadi soal gaya hidup.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Norman Swan: Dalam soal pengaruh, apa yang Anda katakan adalah bahwa di luar akibat ataupun berkurangnya akibat terhadap tulang, Anda tidak melihat sesuatu yang buruk dan pemaskulinan yang terjadi seperti tumbuhnya bulu-bulu wajah dan bertambahnya massa otot menurut Anda bukan merupakan akibat sampingan yang mengerikan?</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Louis Gooren: Tidak banyak.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Norman Swan: Bagaimana dengan kanker?</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Louis Gooren: TIdak, kami belum menemukan kanker yang berhubungan dengan hormon dalam tubuh transseksual. Kasus kanker terhadap transseksual memang ada, tapi –</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Norman Swan: Tak lebih dari populasi umum.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Louis Gooren: Betul.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Norman Swan: Pembicaraan menarik tentang itu adalah melakukannya dengan – kita sedang bicara persis sebelum Olimpiade di mana masyarakat sangat gusar terhadap gagasan penggunaan androgen, yaitu hormon dasar laik-laki, untuk menambah massa otot dan seluruh fenomena penggunaan steroid di gymnasium atau fitness center di mana orang berseru, “Lihat, ini obat-obatan berbahaya.” Implikasinya adalah ternyata bahwa itu tak seberbahaya yang orang katakan.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Louis Gooren: Anda sedang bicara tentang dosis hormon yang berbeda. Banyak atlet yangmembeli hormon dan menggunakannya atas inisiatif sendiri –katakanlah– sepuluh kali dari yangdirekomendasikan bagi perawatan laki-laki yang kekurangan testosteron. Ada hal lain yangmasuk ke dalam masalah tersebut. Maksud saya, jika Anda bertarung dalam olahraga, Anda harus bertarung secara fair, Anda tak perlu mengambil keuntungan yang tak adil atas orang lain. Harap diingat, ini adalah dua isyu yang sangat berbeda jika Anda ingin bicara soal ini.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Norman Swan: Jadi, apa yang telah Anda pelajari dari pekerjaan Anda di luar apa yang Anda katakana tadi: tentang perawatan osteoporosis, penyakit tulang?</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Louis Gooren: Apa yang telah kami pelajari adalah jika laki-laki kekurangan testosteron danAnda menyulihnya dengan hormon seperti androgen yang kami pakai, Anda harus melihatkondisi tulangnya dengan amat hati-hati. Apakah itu cukup, atau apakah mungkin Anda harus menambah estrogen untuk menjaga tulangnya tetap kuat dan sehat?</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Norman Swan: Dan untuk perempuan, beberapa ahli endokrin akan menggunakan hormon laki-laki untuk perempuan untuk membangun tulang ketika mereka mulai nekad.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Louis Gooren: Ya, itu merupakan tindakan yang berbeda dibandingkan dengan estrogen tapi tampaknya estrogen relatif mampu menjaga tulang tetap kuat.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Norman Swan: Akankah Anda bilang bahwa terjadi penggunaan berlebihan terkait peran hormon laki-laki di kalangan perempuan, khususnya perempuan tua, sebagai penanganan osteoporosis?</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Louis Gooren: Mungkin saja. Tapi juga mungkin merupakan cara lain penanganan di mana Anda mengatakan bahwa saya membatasi jumlah estrogen dan saya memberi androgen sebagai tambahan untuk menjagai kesehatan tulang. Namun ini sungguh-sungguh merupakan ihwal yang amat sulit dan sensitif. Sulit untuk langsung mengatakan “ya” atau “tidak”.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Norman Swan: Apakah transseksual yang telah dirawat memiliki usia harapan hidup yang lebih pendek?</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Louis Gooren: Tidak, sejauh yang kami tahu. Dibutuhkan tindak-lanjut yang jauh lebih lama dari transseksual bersangkutan. Tapi, sejauh lebih dari 25 tahun saya menangani transseksual, tak pernah ada laporan angka kematian yang meningkat, juga tak ada angka penyakit yang naik. </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Norman Swan: Sekarang, mari kita bahas secara utuh tentang mereka yang menderita gender dysphoria, Anda menangani orang-orang yang sedemikian muda: seberapa mudakah mereka?</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Louis Gooren: Kami harus mengamati mereka yang berumur lima, enam, tujuh.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Norman Swan: Lima, enam, tujuh?</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Louis Gooren: Ya. Pendengar Anda tak perlu panik, kami tidak memberi hormon kepada anakanak ini. Tetapi mereka kami tindak-lanjuti. Mereka mampu menceritakan kisah mereka, dan memiliki kepastian kapan masalah mereka berubah serius. Mereka akan menerima penanganan saat mereka beranjak besar. Apa yang kami sadari dari keterbatasan pengalaman kami adalah bahwa tidak semua anak menunjukkan perilaku berlawanan-gender ini –anak perempuan yang suka main sepakbola atau anak lelaki yang kemayu serta suka duduk merenda dan tak bermain dengan anak-anak lelaki yang lain– menjadi transseksual ketika mereka beranjak besar. Bukan itu kasusnya. Sebagian dari mereka kemudian jadi homoseks. Intinya lebih pada anak-anak itu memiliki kepastian apakah diri mereka transseksual ataukah kapan kiranya ketransseksualan mereka akan mencuat di masa mendatang di mana mereka akan menerima perawatan. Dibutuhkan bertahun-tahun untuk menindak-lanjuti . Dan seperti saya katakan tadi, Anda akan memahami sesuatu jika Anda menindak-lanjuti pengamatan sejak seorang anak berumur lima atau enam tahun. Hal yang sangat berani yang telah kami lakukan adalah memberi hormon pada anak-anak remaja. Itu bukan hormon dari lawan jenisnya melainkan hormon yang memblokir perkembangan mereka di masa remaja. Jadi, jika Anda pikir Anda adalah seorang gadis, melalui masa pubertas laki-laki, menjadi besar dan tinggi dengan tulang beserta rahang besar pun bulubulu tubuh; maka itu semua bisa kami hambat dengan perawatan hormon yang kami berikan. Kami tidak memasukkan cirri-ciri seks perempuan pada usia itu.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Norman Swan: Anda memblokir kelelakian mereka.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Louis Gooren: Ya.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Norman Swan: Seberapa sering Anda melakukannya?</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Louis Gooren: Tidak terlalu sering, paling-paling lima atau enam kasus setiap tahunnya.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Norman Swan: Tolong ceritakan kisah tipikal yang membuat Anda yakin diri melakukannya dan juga nasihat bagi para orangtua. Seberapa dysphoric seorang anak untuk bisa menjalani tahap tersebut?</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Louis Gooren: Harus sangat dysphoric. Maksud saya, anak-anak biasanya suka bertingkah seolah-olah mereka bukan seperti tubuh biologisnya yang tampak, dan mereka selalu bersikap seperti lawan jenisnya. Mereka menjadi sedemikian pemilih ketika mereka dimasukkan ke dalam kategori jenis kelamin bologis. Orangtua pasti melihat hal itu, dan sebagian besar orangtua adalah para pendukung terbesar dari intervensi ini. Mereka bilang, “Sulit sekali, kami tak dapat menyesuaikan anak kami ke dalam kategori jenis kelamin yang Anda kira.”</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Norman Swan: Jika Anda mengambil 2000 orang aneh yang Anda tangani, rata-rata di usia berapa pertamakali mereka akan memberitahu bahwa mereka merasa diri mereka adalah lawan jenisnya?</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Louis Gooren: Dengan amat beragam, mereka mengatakan bahwa mereka mulai merasakannya pada usia yang sangat muda. Mereka betul-betul menjadi orang yang bukan diri mereka. Yang saya maksud adalah jika Anda laki-laki yang merasa diri Anda perempuan tapi memiliki kerangka tulang dan rahang besar juga bulu lebat sebagaimana yang dimiliki ras Kaukasia, di sinilah Anda benar-benar bukan diri Anda sekaligus menjadi sangat mengerikan bagi orang lain. Untuk memperbaiki hal ini dalam kehidupan Anda di kemudian hari butuh biaya sangat mahal serta rasa sakit yang tak tertahankan sehingga akan menghambat seluruh kehidupan Anda. Tampak bahwa kita semua sebetulnya tunduk pada tirani mata kita; kita menghakimi orang lain berdasarkan pada apa yang kita lihat. Sesopan apapun Anda, jika Anda melihat seorang perempuan dengan rahang, tangan dan kaki besar-besar, Anda akan berasosiasi tertentu. Hal konyol tersebut tentu dapat dihindari jika Anda tahu sejak awal. Itulah hal yang saya sadari kenapa kami harus amat sangat berhati-hati. Namun, keputusan-keputusan yang mereka ambil tersebut tidaklah terjadi dalam waktu semalam; itu merupakan tindak lanjut yang bersangkutan setelah 5 atau 6 tahun menjalani prosesnya.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Norman Swan: Seandainya Anda membuat kesalahan, dapatkan Anda hentikan terapinya lalu kembali ke masa pubertas mereka bahkan ketika mereka sudah berumur 20 atau 21?</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Louis Gooren: Ya, memang bisa dikembalikan seperti itu, tapi kami belum pernah menemukan kasus demikian dalam kasus-kasus pubertas yang kami tangani. Seperti yang telah saya katakan, orangtua merupakan pendukung utama dari keputusan yang diambil untuk menangani anak-anak dengan kasus ini karena orangtualah yang sangat memahami anak-anak mereka. Norman Swan: Apakah kemudian anak-anak ini tumbuh menjadi sangat tinggi? Sebab salah satu yang terjadi selama masa puber adalah bahwa epifisanya –cakram pertumbuhan di lekukanlekukan tulang- menutup sehingga pertumbuhan terhenti; dan karena itu di bawah kendali hormone, saat pubertas terhenti, apakah lalu Anda mendapati pertumbuhan yang tak terbatas</div><div style="text-align: justify;">misalnya bahwa anak-anak ini kemudian menjadi sangat tinggi? </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Louis Gooren: Bukan pertumbuhan tak terbatas. Kami punya cara-cara penggunaan endokrin lain untuk menghentikannya yaitu dengan sedikit senyawa hormon yang tidak aktif. Idealnya, kami lebih suka melihat anak-anak lelaki-ke-perempuan tubuhnnya jadi lebih kecil dan anakanak perempuan-ke-lelaki jadi lebih tinggi. Jadi, perbedaan rata-ratanya antara laki-laki dan perempuan di Negara barat bukanlah ukuran sentimeter. </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Norman Swan: Itu merupakan bahan yang dimasukkan ke dalam tubuh kan?</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Louis Gooren: Ya, tentu. Sebagian orang menuduh bahwa kami mengambil peran Tuhan.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Norman Swan: Apakah mereka golongan Patriarkh?</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Louis Gooren: Betul. Tapi tuduhan mereka tidak benar. Tujuan kami hanyalah menolong orang.<br />
<br />
</div><div style="text-align: justify;">Norman Swan: Apakah di klinik Anda juga terdapat staf perempuan, misalnya: terapis perempuan, dokter perempuan, dan staf perempuan lainnya?<br />
<br />
</div><div style="text-align: justify;">Louis Gooren: Ya, tentu saja ada. Terapis yang merawat anak-anak yang lebih muda adalah seorang perempuan, dia sendiri juga memiliki anak-anak. Dia sungguh sangat berhati-hati dan bertanggung-jawab, siapapun boleh mengunjungi kliniknya untuk melihat betapa cara kerjanya sangat berhati-hati. Belanda sebetulnya adalah tempat yang menyenangkan tapi masyarakat sangat mengawasi Anda sebelah mata, begitupun pemerintahnya, penilik kesehatannya, dan media massanya juga sehingga mereka betul-betul memiliki hak untuk mengetahui apa yang terjadi. Tapi kami mampu menjelaskan tentang apa yang kami lakukan karena kami tidak membuat keputusan-keputusan secara instan, apalagi kami sendiri pun juga sangat konservatif. Anda tak akan percaya, tapi –<br />
<br />
</div><div style="text-align: justify;">Norman Swan: Oh, saya percaya kok.<br />
<br />
</div><div style="text-align: justify;">Louis Gooren: Terima kasih, baguslah kalau demikian.<br />
<br />
</div><div style="text-align: justify;">Norman Swan: Louis Gooren, Profesor Endokrinologi dari Universitas Free, Amsterdam, mengatakan kepada kami bahwa tindak-lanjut jangka panjang dari anak-anak yang mereka tangani secara dini dalam masa puber mereka menunjukkan tingkat adaptasi yang sangat baik karena ketika mereka menjelang dewasa, sesungguhnya mereka tidak lagi seperti tubuh laki-laki atau tubuh perempuan mereka yang lama. Jadi, dapat disimpulkan bahwa bantuan endokrin yang mereka butuhkan tidaklah banyak.<br />
<br />
Tamu:</div>Profesor Louis Gooren<br />
Profesor Endokrinologi,<br />
Universitas Free, Amsterdam<br />
Belanda<br />
<br />
<br />
<br />
Copyright ©1/2012 Diterjemahkan oleh: Prabha Mahojjwala<br />
Hak Cipta Terjemahan ©1/2012Harry Benjamin's Syndrome Indonesiahttp://www.blogger.com/profile/17172351739758279396noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-622387077595203215.post-28991077949982417122012-01-23T22:55:00.000-08:002012-01-23T23:24:43.449-08:00Pertanyaan-Pertanyaan Seputar Harry Benjamin's Syndrome (2)<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; margin-left: 40.5pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: -40.5pt;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/-zQv4dShg8Ds/Tx5b7yysJzI/AAAAAAAAAGI/T7iC5Kfe7DM/s1600/faq_questionmark.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="http://1.bp.blogspot.com/-zQv4dShg8Ds/Tx5b7yysJzI/AAAAAAAAAGI/T7iC5Kfe7DM/s200/faq_questionmark.jpg" width="160" /></a></div><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; text-indent: -40.5pt;"> 6. </span><b style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; text-indent: -40.5pt;">Tanya:</b><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; text-indent: -40.5pt;"> Sebetulnya, apakah kondisi Harry Benjamin’s Syndrome (HBS) itu? Saya merasa sangat tidak nyaman dan jengkel karena banyak orang selalu mengatai saya adalah seorang homoseks/lesbian padahal saya bukanlah apa yang mereka tuduhkan. Ini betul-betul membuat saya marah dan frustrasi.</span><br />
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; text-indent: -40.5pt;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; margin-left: 40.5pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><i><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><b> Jawab:</b> Dulu (dan bahkan hingga sekarang), kondisi Harry Benjamin’s Syndrome/HBS lebih banyak dikenal orang sebagai kondisi “Transseksual”.<span style="color: red;"> </span>Secara tidak tepat, kalangan medis-klinis-psikiatris menggunakan DSM 1V/ICD-10 (yang dikeluarkan oleh Asosiasi Psikolog Amerika [APA = the American Psychological Association] serta digunakan secara internasional) sebagai acuan dan menyebut kondisi transseksual dengan istilah “Gender Identity Disorder (GID).” Bahkan, di Indonesia, kebanyakan dokter jiwa dan psikolog masih menggunakan acuan DSM III yang menyebutnya dengan “Gender Dysphoria.” Sementara itu, lebih ironis lagi, Departemen Sosial dan sebagian dokter malah menyebut kondisi ini sebagai “penyakit mental.”<span style="color: red;"><o:p></o:p></span></span></i></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; margin-left: 40.5pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; margin-left: 40.5pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: -4.5pt;"><i><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"> Kembali kepada istilah Harry Benjamin’s Syndrome, nama Harry Benjamin diambil dari nama Dokter Harry Benjamin (1885–1986), dokter yang pertama kali memelopori, meneliti dan menangani kasus Transseksual, yang pertamakali memperkenalkan istilah Transseksual (1954) serta menerbitkan buku <u>The Transsexual Phenomenon</u> (1966). <o:p></o:p></span></i></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; margin-left: 40.5pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; margin-left: 40.5pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: -4.5pt;"><i><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"> Kondisi HBS sesungguhnya adalah kondisi <b>Anomali Otak</b> di mana terjadi ketidak-sinkronan antara volume sub-bagian tengah dari “the bed nucleus of the stria terminalis”/BSTc (bagian otak yang sangat penting dalam pembentukan perilaku seksual manusia) dengan ketubuhan/fisik seseorang. Ukuran BSTc tidak dipengaruhi oleh hormon seks ataupun kromosom seks, dan BSTc ini juga tidak terpengaruh oleh orientasi seks. Seorang perempuan yang terlahir dengan kondisi HBS (MtF = Male-to-Female) mempunyai ukuran BSTc yang sama atau hampir sama dengan ukuran BSTc perempuan berkromosom 46 XX. Sebaliknya, ukuran BSTc seorang laki-laki dengan HBS (FtM = Female-to-Male) sama atau hampir sama dengan ukuran BSTc lelaki berkromosom 46 XY. [J.N. Zhou, L.J.G. Gooren, M.A. Hofman, Dick F. Swaab. <u>A Sex Difference in the Human Brain and Its Relation to Transsexuality</u>.</span></i><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 10pt;"> </span><i><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">NATURE, 378: 68-70. 1995.]<o:p></o:p></span></i></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; margin-left: 40.5pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">7.<b> Tanya</b>: Lalu, apa bedanya HBS dengan homoseksual/lesbian?<o:p></o:p></span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"></span><br />
<a name='more'></a><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; margin-left: 40.5pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: -31.5pt;"><i><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><b>Jawab</b>: Jelas berbeda. <b>HBS adalah perkara Anomali Otak sedangkan homoseksual/lesbian adalah perkara Orientasi Seksual </b>(Lihat: <u>Diagram of Sex and Gender</u>. Gender Sanity).<b> Anomali Otak dan Orientasi Seksual adalah dua hal yang berbeda, jangan dicampur-adukkan.</b></span></i><i style="text-indent: -31.5pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><b> </b>Mencampur-adukkan kedua hal tersebut sama seperti mencampur-adukkan apel dan jeruk, bebek dan angsa, ular dan naga atau durian dan landak.</span></i></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; margin-left: 40.5pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: -4.5pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; margin-left: 40.5pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: -4.5pt;"><i><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"> Seorang perempuan dengan HBS memiliki Identitas Gender perempuan meskipun fisiknya jantan (berkromosom 46 XY dengan genital penis) sementara itu lelaki dengan HBS memiliki Identitas Gender laki-laki walaupun fisiknya betina (berkromosom 46 XX dengan genital vagina.) [Baca juga: <u>Laki-Laki dengan Kromosom XX: Toleransi terhadap Pluralitas di Taraf Molekuler</u>. Antonius Suwanto, Ph.D. (Guru Besar Rekayasa Genetika Institut Pertanian Bogor). Juni 2010.]<o:p></o:p></span></i></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; margin-left: 40.5pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: -31.5pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; margin-left: 40.5pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;"><i><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Jadi, dengan kata lain dan dengan bahasa sederhana, seorang perempuan dengan HBS dapat disebut sebagai <b>perempuan non-genetik</b> dan lelaki dengan HBS dapat disebut <b>laki-laki non-genetik</b>.<o:p></o:p></span></i></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; margin-left: 40.5pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">8. <b>Tanya:</b> Apa bedanya Identitas Gender dan Orientasi Seksual?<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; margin-left: 40.5pt; margin-right: 0in; margin-top: 12pt; text-align: justify; text-indent: -40.5pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"> <i><b>Jawab</b>: <b>Identitas Gender</b> adalah kesadaran diri seseorang akan siapa dirinya secara seksual: Apakah dirinya lelaki atau perempuan. Identitas Gender <b>mengacu serta</b> <b>merupakan</b> <b>hasil kerja Brain Sex</b> dan baru mulai tumbuh justru pada saat seorang anak berumur antara 3-4 tahun. Sehingga, dapat dikatakan bahwa kesadaran akan gender tidak beriringan tumbuhnya dengan alat kelamin/genital yg sudah dimulai ketika janin berumur 3 minggu. Di sinilah titik paling menentukan dalam kehidupan seseorang sebagai lelaki atau perempuan karena baru akan tampak apakah kesadaran gendernya adalah lelaki atau perempuan justru saat dia berumur 3-4 tahun, bukan ditentukan oleh alat kelamin luar (yang tampak oleh USG atau oleh dokter) ketika dia lahir.<o:p></o:p></i></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; margin-left: 40.5pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;"><b><i><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Orientasi Seksual</span></i></b><i><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"> adalah ketertarikan/orientasi seseorang terhadap lawan jenis atau sesama jenisnya, baik secara perasaan maupun secara seksual.<o:p></o:p></span></i></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; margin-left: 40.5pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: -40.5pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">9. <b>Tanya: </b>Kalau begitu; apa kaitan antara HBS, Identitas Gender dan Orientasi Seksual? Dapatkah terjadi seseorang yang lahir dengan kondisi HBS juga sekaligus seorang homoseks/lesbian?<o:p></o:p></span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; margin-left: 41.05pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: -27.35pt;"><i><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><b>Jawab:</b> Ya, dapat. Seperti yang telah dijelaskan di atas, seseorang dengan HBS mempunyai Identitas Gender yang berkebalikan dengan fisiknya. Kaitannya dengan Orientasi Seks adalah ia dapat memiliki Orientasi Seksual heteroseks (kebanyakan dari mereka adalah heteroseks), biseks, ataupun homoseks. Seorang perempuan penderita HBS (MtF) hetero akan selalu tertarik kepada lelaki hetero (bisa lelaki genetik, bisa pula non-genetik). Sebaliknya, seorang perempuan MtF lesbian akan selalu tertarik kepada perempuan lesbian (bisa perempuan genetik, bisa pula non-genetik). Sementara itu, seorang lelaki penderita HBS (FtM) hetero akan selalu tertarik kepada perempuan hetero (bisa perempuan genetik, bisa pula non-genetik); dan seorang lelaki FtM gay akan selalu tertarik kepada lelaki gay (bisa lelaki genetik, bisa pula non-genetik). <o:p></o:p></span></i></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; margin-left: 41.05pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: -27.35pt;"><i><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"> <o:p></o:p></span></i></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; margin-left: 41.05pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: -5.05pt;"><i><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"> Jadi, secara sederhana, seorang perempuan non-genetik (HBS) lesbian adalah individu bertubuh jantan, berkromosom 46 XY dengan genital penis jika belum menjalani operasi penegasan kelamin, ber-Identitas Gender perempuan dengan Orientasi Seks terhadap perempuan. Demikian pula sebaliknya jika ia adalah seorang lelaki non-genetik (HBS) gay: tubuhnya betina, kromosomnya 46 XX dengan genital vagina jika ia belum menjalani operasi penegasan kelamin, Identitas Gender-nya laki-laki, dan Orientasi Seks-nya terhadap lelaki.<o:p></o:p></span></i></div><br />
<b style="font-family: 'Times New Roman', serif; text-align: justify; text-indent: -36px;"><u><br />
</u></b><br />
<b style="font-family: 'Times New Roman', serif; text-align: justify; text-indent: -36px;"><u><br />
</u></b><br />
<b style="font-family: 'Times New Roman', serif; text-align: justify; text-indent: -36px;"><u>INGAT</u>: Hindari jalan pintas dalam berjalan dengan Harry Benjamin's Syndrome, sebuah proses yang memang tidak mudah. Hubungi kami jika ingin bergabung dengan Support Grup</b>Harry Benjamin's Syndrome Indonesiahttp://www.blogger.com/profile/17172351739758279396noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-622387077595203215.post-87634121871320032052012-01-13T02:49:00.000-08:002012-01-23T07:26:46.198-08:00Selamat datang<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://4.bp.blogspot.com/-U8PZW-Y1br4/TxALtOJB5zI/AAAAAAAAAEA/exNQcwe_R1s/s1600/welcome_sign.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="241" src="http://4.bp.blogspot.com/-U8PZW-Y1br4/TxALtOJB5zI/AAAAAAAAAEA/exNQcwe_R1s/s320/welcome_sign.jpg" width="320" /></a></div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 115%; text-align: justify;">Hingga saat ini orang dengan </span><i style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 115%; text-align: justify;">Harry Benjamin’s Syndrome</i><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 115%; text-align: justify;"> seakan-akan tertutupi, bahkan hampir 99% masyarakat awam, medis, gerakan-gerakan perempuan hingga gerakan LGBTIQ sendiri tidak mengetahui dan memahami tentang Harry Benjamin’s Syndrome.</span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 115%; text-align: justify;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Harry Benjamin’s Syndrome pada dasarnya adalah Anomali Otak dan masuk ke dalam bagian Intersex, bersama dengan Klinelfelter Syndrome dan Turner Syndrome. HBS ada pada 1 di antara 500 orang, lebih banyak 2x daripada Klinelfelter Syndrome, 5x lebih banyak daripada Turner Syndrome dan 25x lebih banyak daripada Androgen Insensitivity Syndrome (AIS). <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Blog Harry Benjamin’s Syndrome ini dibuat untuk menjawab dan meluruskan kesimpang-siuran fakta-fakta yang terpelintir di dalam masyarakat maupun di dalam gerakan LGBTIQ. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Blog ini merupakan sebuah ruang bagi orang dengan Harry Benjamin’s Syndrome untuk memperlihatkan “Visibility”-nya kepada masyarakat dan sebagai Media Kampanye dalam menjawab semua pertanyaan-pertanyaan maupun mengubah paradigma yang salah.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Blog ini menyediakan informasi tentang Harry Benjamin’s Syndrome dari sisi Female to Male (FtM) serta Male to Female (MtF) dari Informasi dasar tentang Definisi, Standar Medical Care (Perawatan Medis), Support Group, Rekomendasi Tenaga Medis professional, Informasi keterangan jenis-jenis obat hormon, hingga studi serta analisis Kasus-kasus Hukum di Indonesia yang berkaitan dengan Intersex, Harry Benjamin’s Syndrome dan sindroma lainnya.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Kami akui, untuk permulaan blog ini belum sempurna, tapi akan terus kami update informasi-informasi yang ada supaya lengkap. Silakan kirim saran dan pertanyaan Anda kepada kami lewat E-mail karena saran Anda adalah masukan yang berharga bagi kami.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Selamat membaca. <o:p></o:p></span></div>Harry Benjamin's Syndrome Indonesiahttp://www.blogger.com/profile/17172351739758279396noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-622387077595203215.post-15425608124209378202012-01-10T08:58:00.000-08:002012-01-10T09:00:21.833-08:00Harry Benjamin’s Syndrome (Sindroma Harry Benjamin)<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6.0pt; text-align: justify;"><b><span lang="EN-US" style="color: red; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 16pt; line-height: 115%;">Apakah Harry Benjamin’s Syndrome itu?<o:p></o:p></span></b></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://4.bp.blogspot.com/-koTunYHZFCw/Twxt6-VLVLI/AAAAAAAAABU/y54a3Sm2zeA/s1600/tanda+tanya.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://4.bp.blogspot.com/-koTunYHZFCw/Twxt6-VLVLI/AAAAAAAAABU/y54a3Sm2zeA/s320/tanda+tanya.jpg" width="240" /></a></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6.0pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Harry Benjamin’s Syndrome (HBS) adalah kondisi intersex bawaan yang berkembang sebelum kelahiran yang menyangkut pembedaan antara lelaki dan perempuan. Diyakini bahwa <span style="color: red;">1 di antara 500</span> bayi terlahir dengan kondisi ini. Artinya, seorang anak perempuan dengan Harry Benjamin’s Syndrome memiliki <span style="color: red;">“brain sex”</span> perempuan tetapi alat kelaminnya tampak sebagai alat kelamin laki-laki. Sebaliknya, anak lelaki yang terlahir dengan kondisi ini memiliki “brain sex” laki-laki meskipun genitalianya perempuan. Selama ini, masih belum dimungkinkan untuk mendiagnosa kondisi ini pada saat kelahiran sehingga hal ini menyebabkan bayi-bayi dengan kondisi ini dibesarkan dan dididik dengan peran gender yang keliru.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6.0pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Jelaslah sekarang bahwa <span style="color: red;">otaklah satu-satunya bagian tubuh yang dapat mendefinisikan jenis kelamin seseorang</span>; sehingga, jenis kelamin seseorang yang sesungguhnya ditentukan oleh struktur otaknya <span style="color: red;">dan bukan oleh alat kelaminnya</span>. Oleh karena itu, identitas gender sudah terikat kuat di dalam otak dan di dalam struktur CNS yang lebih dalam. Perbedaan utama antara Harry Benjamin’s Syndrome dan kondisi-kondisi intersex lainnya terletak pada tak adanya bukti fisik pada saat bayi dilahirkan sehingga hal ini menyulitkan para dokter untuk mendiagnosanya. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6.0pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Dibandingkan dengan kondisi-kondisi intersex lainnya, Harry Benjamin’s Syndrome 2 (dua) kali lebih sering muncul daripada Klinefelter Syndrome dan 5 (lima) kali lebih sering daripada Turner’s Syndrome. Juga diketahui bahwa kasus ini 25 kali lebih banyak daripada Androgen Insensitivity Syndrome (AIS = Sindroma Ketidaksensitivan Androgen).<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6.0pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;"></span></div><a name='more'></a>Kebanyakan orang yang menderita Harry Benjamin’s Syndrome didiagnosa pada usia sekitar 20 sampai 45 tahun. Namun hal ini tak menghentikan mereka dari upaya untuk menjalani operasi penegasan kelamin dan kemudian menjalani kehidupan mereka secara normal. Di sisi lain, ada pula para penderita yang lebih memilih untuk tidak melakukan operasi dan mampu hidup sama bahagianya dengan yang melakukan operasi. Akan tetapi, <span style="color: red;">sangat disarankan agar kondisi ini ditangani sedini mungkin</span>.<o:p></o:p><br />
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 7.5pt; margin-left: 0in; margin-right: 7.5pt; margin-top: 7.5pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Tingkat stress yang dialami oleh orang-orang yang terlahir dengan Harry Benjamin’s Syndrome bervariasi dari orang per orang. Tuntutan harapan terkait peran gender oleh masyarakat tak selalu bisa terpenuhi secara sempurna oleh semua orang, dan tak setiap orang mendapati perlakuan sebagai orang dengan gender yang berlawanan sedemikian parahnya. Tingkat kepedulian terhadap penampakan dan anatomi tubuh mereka pun juga beragam –sebagian dapat mengabaikan apa yang mereka miliki di antara selangkangan mereka atau bagaimana mereka merasakan gender mereka. Bagaimanapun juga, ini sangatlah wajar –juga mungkin jauh lebih umum- bagi orang untuk menempatkan kepentingan besarnya, baik terkait dengan fisik serta peran gender sosial yang mereka miliki maupun yang dimiliki oleh orang lain, sehingga mereka “terpaksa” menyesuaikan diri dengan kemauan masyarakat. Mungkin ini merupakan sesuatu yang mereka pikir memang sudah semestinya demikian dan hampir tak perlu memikirkannya lagi. Namun, inilah yang justru merupakan indikasi betapa sudah sangat dalam mengakarnya tuntutan masyarakat yang tak selalu bisa mereka penuhi. Orang-orang dengan Harry Benjamin’s Syndrome hampir selalu mengalami kekecewaan dan ketidak-bahagiaan yang menumpuk terhadap tubuh maupun peran sosial gender mereka hingga mereka mampu mengoreksinya, bahkan sampai pada titik mereka lebih memilih bunuh diri jika mereka rasa sudah tak ada solusi lagi bagi permasalahan mereka.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 7.5pt; margin-left: 0in; margin-right: 7.5pt; margin-top: 7.5pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Penderitaan hidup orang-orang yang terlahir dengan Harry Benjamin’s Syndrome diperparah oleh sikap masyarakat dalam menghadapi kondisi ini. Majikan atau tempat kerja, teman-teman, dan khususnya keluarga sering tidak percaya dan bersikap memusuhi mereka yang menyatakan diri bahwa mereka menderita Harry Benjamin’s Syndrome. Ditambah lagi, masyarakat secara umum tidak memperlakukan dengan baik mereka yang penampakan gendernya ambigu (tak jelas) dan malahan menjadikan mereka sasaran caci-maki, diskriminasi dan kekerasan fisik. Hal ini tentu saja berat untuk dihadapi di mana seringkali disertai dengan hilangnya dukungan keluarga dan mungkin juga hilangnya pekerjaan. Walaupun penyebab Harry Benjamin’s Syndrome belum bisa dipastikan, dan memang, mungkin terdapat lebih dari satu penyebab; penjelasan yang paling memungkinkan adalah adanya beberapa jenis ketidak-beresan hormonal selama masa kehamilan ibu. Bagaimanapun juga, apapun penyebabnya, kondisi ini adalah kondisi traumatik asli yang pantas memperoleh pemahaman serta perhatian.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 7.5pt; margin-left: 0in; margin-right: 7.5pt; margin-top: 7.5pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 7.5pt; margin-left: 0in; margin-right: 7.5pt; margin-top: 7.5pt;"><b><span lang="EN-US" style="color: red; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 16pt;">Bagaimana Harry Benjamin’s Syndrome ditangani secara medis?<o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 7.5pt; margin-left: 0in; margin-right: 7.5pt; margin-top: 7.5pt;"><b><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 10pt;"> </span></b><i><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Catatan: Situs ini hanya berisi penjelasan singkat tentang aspek lain terkait dengan penanganan yang ada bagi orang-orang yang terlahir dengan kondisi Harry Benjamin’s Syndrome. Jika Anda ingin mempelajari lebih lanjut tentang hal ini, laman berikut merupakan awal yang bagus:<span style="color: red;"> </span></span></i><span lang="EN-US" style="color: blue; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><a href="http://ai.eecs.umich.edu/people/conway/TS/TS-II.html#anchor70497" target="_blank"><i><span style="color: blue;">How is MtF transsexualism medically treated? </span></i></a></span><i><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">(Bagaimana Transseksual MtF ditangani secara medis?)</span></i><span lang="EN-US" style="color: red; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"> <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 7.5pt; margin-left: 0in; margin-right: 7.5pt; margin-top: 7.5pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Penanganan dini terhadap kondisi Harry Benjamin’s Syndrome sebetulnya dapat menghapuskan seluruh gejala kondisi ini.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 7.5pt; margin-left: 0in; margin-right: 7.5pt; margin-top: 7.5pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Untuk secara tepat menegaskan kembali tubuh orang yang menderita kondisi ini ke gendernya yang tepat, penanganan akan mencakup <span style="color: red;">Terapi Sulih Hormon (HRT = Hormonal Replacement Therapy) dan Operasi Rekonstruksi Kelamin (GRS = Genital Reconstructive Surgery)</span>. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 7.5pt; margin-left: 0in; margin-right: 7.5pt; margin-top: 7.5pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Sampai saat ini, Sindroma ini kebanyakan dikenal sebagai Transseksualisme. Peristilahan ini menimbulkan masalah dalam pendiagnosaan dan penanganan orang-orang yang hidup atau terlahir dengan kondisi ini. Kata “transseksualisme” biasanya dikaitkan dengan laki-laki yang ingin menjadi perempuan atau tampak sebagai kekacauan mental. Kita masih bisa menemukan dokter-dokter yang menunjuk Sindroma ini sebagai Transseksualisme. Nampak bahwa komunitas medis mengabaikan riset paling mutakhir tentang otak dan hubungannya dengan gender. Hal ini disebabkan oleh penggunaan istilah-istilah using yang tak hilang-hilang semacam “transseksualitas”, “transseksualisme” dan lain-lain.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 7.5pt; margin-left: 0in; margin-right: 7.5pt; margin-top: 7.5pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="color: red; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Komunitas kedokteran dewasa ini sudah sepenuhnya siap untuk menangani kondisi Harry Benjamin’s Syndrome secara sukses.</span><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"> Namun sebagian besar dari kelompok dokter ini masih kurang dalam pendiagnosaan yang berkualitas yang disebabkan oleh kurangnya informasi terbaru tentang kondisi ini, sehingga para dokter tersebut masih terjebak dalam mitos dan praduga lama.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 7.5pt; margin-left: 0in; margin-right: 7.5pt; margin-top: 7.5pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Saran pribadi terkait dengan para dokter ini adalah bahwa sebaiknya Anda jangan mempercayai atau menelan mentah-mentah segala sesuatu yang mereka katakan karena mungkin mereka tidak memiliki informasi terbaru. Kami merekomendasikan agar Anda tetap mendengarkan para dokter (karena mereka tahu bagaimana sistem kerja tubuh manusia) akan tetapi jangan berasumsi atau membuat dugaan bahwa para dokter tak dapat membuat kesalahan; karena, bagaimana pun juga, mereka tetap hanyalah manusia.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 7.5pt; margin-left: 0in; margin-right: 7.5pt; margin-top: 7.5pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Disarankan agar Anda mengunjungi ahli endokrin dan memberinya informasi terbaru tentang Harry Benjamin’s Syndrome. Dengan cara ini Anda akan membuka pintu untuk menerima penanganan objektif. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 7.5pt; margin-left: 0in; margin-right: 7.5pt; margin-top: 7.5pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Tindak lanjut psikologis sangatlah berguna untuk diagnosa yang tepat bagi kondisi ini, dan selanjutnya penanganan fisik dapat sepenuhnya mengoreksinya. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 7.5pt; margin-left: 0in; margin-right: 7.5pt; margin-top: 7.5pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Dalam banyak kasus, tak mungkin memberikan diagnosa sebelum masa akhir balita atau pra-remaja walaupun negara-negara seperti Belanda sudah sangat maju dalam pendiagnosaan dan penanganan sindroma ini. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 7.5pt; margin-left: 0in; margin-right: 7.5pt; margin-top: 7.5pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Kita patut berterima kasih kepada Prof. Cohen-Kettenis sehingga <span style="color: red;">orang-orang yang menderita kondisi ini di Belanda dapat memulai perawatan sebelum masa puber</span>. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 7.5pt; margin-left: 0in; margin-right: 7.5pt; margin-top: 7.5pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Di Spanyol, hanya Rumah Sakit Andalusia yang dapat memberikan penanganan lengkap untuk kondisi ini walaupun ada banyak dokter spesialis di banyak komunitas. Ada bagusnya juga untuk menghubungi atau meminta informasi kepada kelompok LGBTIQ setempat.<o:p></o:p></span></div><span lang="EN-US" style="color: red; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Penting sekali diingat bahwa Harry Benjamin’s Syndrome adalah kondisi fisiologis dan bukan psikiatris</span><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"> meskipun bantuan seorang psikiater atau psikolog dapat sangat berguna bagi pasien –khususnya bagi mereka yang masih muda. Penanganan kondisi ini mencakup HRT (Terapi Sulih Hormon) dan GRS (Operasi Penegasa Kelamin). Anda sebaiknya selalu memulainya dengan mengunjungi seorang dokter ahli endokrin dan seorang dokter bedah lebih dulu. </span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><br />
</span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"></span><br />
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 7.5pt; margin-left: 0in; margin-right: 7.5pt; margin-top: 7.5pt;"><b><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt;">Oleh: Charlotte T.GA. dan Melanie l'Heuremaudit</span></b><b><span style="font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 7.5pt; margin-left: 0in; margin-right: 7.5pt; margin-top: 7.5pt;"><b><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt;">Diterjemahkan oleh: Prabha Mahojjwala </span></b><b><span style="font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 7.5pt; margin-left: 0in; margin-right: 7.5pt; margin-top: 7.5pt;"><b><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt;">Hak Cipta Terjemahan © XI/2011 </span></b><b><span style="font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 7.5pt; margin-left: 0in; margin-right: 7.5pt; margin-top: 7.5pt;"><b><span lang="EN-US" style="font-family: Garamond, serif; font-size: 12pt;">Lihat Halaman Web Utama:</span></b><b><span lang="EN-US" style="font-family: Garamond, serif; font-size: 12pt;"> <a href="http://sindromebenjamin.tripod.com/id19.html"><span style="color: #0066cc; font-family: 'Times New Roman', serif; text-decoration: none;">http://sindromebenjamin.tripod.com/id19.html</span></a></span></b></div>Harry Benjamin's Syndrome Indonesiahttp://www.blogger.com/profile/17172351739758279396noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-622387077595203215.post-54590125663899495422012-01-10T08:37:00.000-08:002012-01-13T02:50:29.412-08:00Dari Transseksualisme ke Harry Benjamin’s Syndrome<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-anAQIPDMjFU/TwxpIPp3CrI/AAAAAAAAABM/DZhED9uTxaY/s1600/dr+harry+benjamin.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://2.bp.blogspot.com/-anAQIPDMjFU/TwxpIPp3CrI/AAAAAAAAABM/DZhED9uTxaY/s320/dr+harry+benjamin.jpg" width="240" /></a></div><br />
<div style="text-align: justify;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Istilah </span><i style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">transseksualisme</i><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;"> pertama kali diperkenalkan di kalangan kedokteran pada tahun 1950-an oleh Dokter Harry Benjamin, seorang pelopor dalam riset mengenai kondisi ini, yang mendukung penjelasan biologis walaupun terdapat kesulitan dalam menemukannya. Pada masa-masa itu, terdapat kebutuhan mendesak untuk membedakan kondisi ini dari transvestisme dan homoseksualisme. Istilah transseksualisme tampaknya cukup untuk memenuhi kebutuhan tersebut, diberikan dalam kegelapan ilmiah tak terusik di sekeliling kondisi ini, dan kemudian mereka mulai mempercakapkan trasseksual untuk pertama kalinya. </span></div><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif;"><div style="text-align: justify;"><span style="line-height: 18px;"><br />
</span></div><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">Di luar itu, Transseksualisme saat itu dipandang sebagai kondisi psikiatris di mana seseorang merasa bahwa dirinya memiliki jenis kelamin sebaliknya. Kondisi ini pada masa itu tampak sebagai kondisi psikologis belaka atau malahan “tak terjelaskan”. (Lihat contoh karya Caulwell: </span><u style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">Psychopatia Transexualis</u><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">, 1949)</span></div></span> <div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">Namun demikian. Setelah riset yang lebih mendalam dilakukan pada dua dekade terakhir ini tentang kondisi tadi, ditemukan bahwa ini bukanlah kondisi yang berbasis psikologis sehingga dewasa ini istilah transseksualisme bahkan telah jadi usang dan tak cukup lagi untuk menggambarkannya.</span></div></span> <div style="text-align: justify;"><br />
</div><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">Dewasa ini kita mengerti bahwa apa yang dahulu dikenal sebagai transseksualisme sebetulnya bukanlah kondisi psikologis melainkan hal tersebut berhubungan erat dengan pola neurologis atau syaraf. Kaum transseksual atau orang-orang yang terlahir dengan Harry Benjamin’s Syndrome sudah memiliki otak yang selalu menentukan bagaimana atau di mana seharusnya jenis kelamin mereka. Penelitian-penelitian mutakhir juga menunjukkan bahwa jenis kelamin otak adalah apa yang menentukan jenis kelamin seseorang yang sesungguhnya; sehingga seseorang yang dilahirkan dengan kondisi Harry Benjamin’s Syndrome memang sudah merupakan anggota dari “jenis kelamin kebalikan”-nya. Isitlah transseksualime kemudian menjadi usang karena tak ada perubahan kelamin akan tetapi yang dilakukan justru operasi korektif. Mereka yang terlahir dengan Harry Benjamin’s Syndrome secara biologis sudah merupakan bagian dari jenis kelamin yang mereka rasakan karena “brain sex” dan struktur syaraf neurologis mereka sudah cocok dengan identitas gender mereka. Apa yang terjadi adalah bahwa pola-pola neurologis otak mereka merupakan kebalikan dari alat kelamin mereka. (Lihat Dokumnetasi Medis terkait).</span></div></span> </span><br />
<a name='more'></a><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Kondisi “Transseksualisme” di masa lalu pada kenyataannya adalah kondisi intersex di mana “brain sex” tidak cocok dengan alat kelamin. Sifat dari kondisi ini adalah neurologis, bukan psikologis sebagaimana yang diyakini di masa lalu. Konsekuensinya, kita tak dapat membicarakan tentang Transseksualisme (atau yang di masa sekarang namanya adalah Harry Benjamin’s Syndrome) dengan menganggapnya sebagai orientasi atau ciri kepribadian pribadi, melainkan hanya sebagai kondisi fisiologis saja yang membutuhkan diagnosa serta penanganan dini.</div><br />
<div style="text-align: justify;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 13px; line-height: 14px;"><br />
</span></div><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif;"><div style="font-size: 12pt; line-height: 115%; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">Beberapa kekacauan “mental” yang telah sekian lamanya ditetapkan sebagai Schizophrenia atau Manic-depressive saat ini pun BUKAN lagi tampak sebagai kekacauan “mental” tetapi sebagai penyakit-penyakit otak, seperti halnya Parkinson atau pun Alzhemeir yang juga merupakan penyakit-penyakit otak. Dalam sudut pandang yang sama, Harry Benjamin’s Syndrome (yang dulu disebut Transseksualisme) saat ini pun tak dilihat lagi sebagai penyakit “mental”.Para ahli terkenal dunia di bidang ini sudah menetapkannya sebagai salah satu dari sekian banyak ragam biologis yang terjadi di dalam pembentukan seks manusia, yaitu kondisi intersex, di mana seks yang diindikasikan oleh fenotip dan genotip berbalikan dengan seks morfologis otak.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="line-height: 18px;"><br />
</span></div><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">Label lama “Transseksualisme” secara mendesak perlu segera diubah dengan istilah yang tepat dan label lama di masa lalu beserta takhyul yang menyertainya perlu segera ditanggalkan juga. Terdapat banyak sekali stigma, kenegatifan, takhyul, puluhan tahun caci-maki media dan kekeliruan penanganan kedokteran yang dilekatkan terhadap kata Transseksualisme, terlepas dari tak memadainya istilah tersebut dalam menjelaskan kondisi ini. Maka istilah ini sungguh-sungguh mendesak untuk segera diganti dengan istilah yang lebih tepat. Pengetahuan kontemporer tentang kondisi ini pun butuh segera diperbarui. Sensasi dan informasi menyesatkan yang berulang-ulang dari media-massa tentang subjek ini harus segera dihentikan.</span></div></span> <b style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </b></span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><b><br />
</b></span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;"></span><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 7.5pt; margin-left: 0in; margin-right: 7.5pt; margin-top: 7.5pt;"><b><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt;">Oleh: Charlotte T.GA. dan Melanie l'Heuremaudit</span></b><b><span style="font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 7.5pt; margin-left: 0in; margin-right: 7.5pt; margin-top: 7.5pt;"><b><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt;">Diterjemahkan oleh: Prabha Mahojjwala </span></b><b><span style="font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 7.5pt; margin-left: 0in; margin-right: 7.5pt; margin-top: 7.5pt;"><b><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt;">Hak Cipta Terjemahan © I/2012 </span></b><b><span style="font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></b></div><b> <br />
</b>Harry Benjamin's Syndrome Indonesiahttp://www.blogger.com/profile/17172351739758279396noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-622387077595203215.post-6559516622202343572012-01-10T08:34:00.000-08:002012-01-10T08:48:01.212-08:00Masalah Peristilahan (Kesalahan Pemahaman)<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 7.5pt; margin-left: 0in; margin-right: 7.5pt; margin-top: 7.5pt;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-NFD-CU3Tz9c/TwxoKBhO7TI/AAAAAAAAABE/Dy37J7l2bXs/s1600/Gender-Symbol_Intersex.png" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://3.bp.blogspot.com/-NFD-CU3Tz9c/TwxoKBhO7TI/AAAAAAAAABE/Dy37J7l2bXs/s320/Gender-Symbol_Intersex.png" width="320" /></a></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Peristilahan mungkin merupakan masalah terbesar yang perlu segera diatasi oleh orang-orang yang terlahir dengan kondisi Harry Benjamin’s Syndrome sebagai sebuah kelompok. Ini tentang identitas kelompok kita, tentang Siapa diri kita, Bagaimana kita menyebut diri kita, Bagaimana kita menganggap diri kita dan Bagaimana kita memperkenalkan diri kita kepada orang lain; sebab untuk mencapai asimilasi sosial sepenuhnya, pertama-tama kita perlu menegaskan identitas kita sebagai sebuah kelompok dan melakukannya. Dan peristilahan adalah faktor kunci yang menentukan. Dewasa ini terlalu banyak istilah yang tidak tepat digunakan untuk menunjuk kondisi ini maupun menunjuk orang-orang yang menderita karenanya. Meski tampaknya istilah-istilah tersebut benar di masa lampau, sebetulnya istilah-istilah tadi sudah using di masa kini. Sekarang ini orang hanya memilih sebuah istilah yang lebih mereka sukai untuk digunakan di saat yang diberikan, atau bahkan seluruh jenis media massa menggunakan beberapa istilah berbeda secara serentak sebagaimana yang kita lihat dalam beberapa artikel atau publikasi berbeda terkait dengan Harry Benjamin’s Syndrome. Ini bukanlah hal yang serius dan tak terfokus pada semua kondisi, juga tak terjadi terhadap kondisi medis lainnya. Namun demikian, istilah-istilah yang saat ini digunakan sungguh-sungguh tidak tepat dan berbahaya.</span></div><span lang="EN-US"></span><br />
<div style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-weight: bold;"></span></span><br />
<a name='more'></a><span lang="EN-US"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-weight: bold;"><br />
</span></span></div><span lang="EN-US"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Sehingga, kita perlu mempertimbangakan penggunaan istilah berikut ini:</span><br />
<span style="font-size: 12pt;"><br />
</span></div></span></span><b></b><br />
<div style="text-align: justify;"><b><b><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">a. "Harry Benjamin's Syndrome"</span></b></b></div><b><span lang="EN-US"><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;"><br />
</span></div></span></b><span lang="EN-US"><div style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Istilah Harry Benjamin’s Syndrome diambil dari nama Dr. Harry Benjamin, seorang pelopor dalam riset mengenai kondisi ini. Namanya juga digunakan oleh Asosiasi Gender Disforia Internasional Harry Benjamin (HBIGDA = Harry Benjamin International Gender Dysphoria Association yang sekarang bernama WPATH), yang membuat Standard Perawatan yang dipakai secara internasional bagi mereka yang terlahir dengan Harry Benjamin’s Syndrome. Di luar istilah-istilah lainnya, saat ini “Harry Benjamin’s Syndrome menjadi istilah pilihan yang meningkat popularitas penggunaannya dan menyebar ke mana-mana bagi mereka yang tahu kondisi ini. </span><i style="font-size: 12pt;">Harry Benjamin’s Syndrome</i><span style="font-size: 12pt;"> jauh lebih disukai daripada istilah-istilah lainnya yang telah ada karena istilah ini tidak memiliki konotasi yang menyesatkan maupun arti yang sekaligus tidak tepat</span><br />
<span style="font-size: 12pt;"><br />
</span></div><b><div style="text-align: justify;"></div><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><div style="text-align: justify;"><b><span style="font-size: 12pt;">b. "Transsexualism/ Transsexual(s)"</span></b></div></span> <div style="text-align: justify;"><br />
</div></b><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"> Istilah yang paling terkenal bagi Harry Benjamin’s Syndrome adalah Transseksualisme (diciptakan oleh Dr. Harry Benjamin pada tahun 1950-an). Sayangnya, terdapat banyak masalah dalam istilah ini. Secara sederhana memasukkan kata “sex” di dalam nama ini menarik perhatian yang justru tak diinginkan, pun kata ini dengan kuat menyiratkan adanya hubungan dengan orientasi seksual yang sebetulnya tak ada sama sekali dalam hal ini. Kata ini terlalu menyerupai kata “transvestisme”: fenomena yang sungguh sangat tidak ada kaitannya dengan kondisi Harry Benjamin’s Syndrome (lelaki yang merasa nikmat mengenakan baju perempuan sama sekali berbeda dengan lelaki yang dilahirkan dengan anatomi tubuh perempuan sehingga sangat tidak bahagia karenanya). Kata ini mengandung cukup persamaan di permukaan dengan transvestisme yang menyebabkan banyaknya kebingungan. Tambahan lagi, memberi label penderita Harry Benjamin’s Syndrome dengan istilah “transseksual” merupakan tindakan buruk. Menyebut bahwa seseorang </span><i style="font-size: 12pt;">adalah</i><span style="font-size: 12pt;"> transseksual merupakan tindakan dehumanisasi atau tidak memanusiakan manusia sehingga menyebabkan mudah tergelincirnya anggapan bahwa orang tersebut adalah “liyan” (orang yang berbeda). Mereka yang terlahir dengan Harry Benjamin’s Syndrome adalah </span><i style="font-size: 12pt;">orang-orang</i><span style="font-size: 12pt;"> yang memiliki masalah medis khusus; ini bukanlah identitas mereka, pun mereka bukanlah contoh dari kondisi ini. Digunakannya kata transseksual sebagai kata sifat juga tidak menjadikannya jauh lebih baik. Dengan menyebut “lelaki transseksual” atau “perempuan transseksual”, kata “transseksual” jadi terlalu mudah untuk diinterpretasikan sebagai “pura-pura”; dan atas beberapa alasan, banyak orang awam tampaknya jadi bingung apakah kata benda yang tepat bagi seorang individu tertentu adalah “lelaki” atau “perempuan”.</span></div></span></span><br />
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 7.5pt; margin-left: 0in; margin-right: 7.5pt; margin-top: 7.5pt;"></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Setelah dibesarkan dengan peran gender yang keliru serta melalui kebingungan emosi yang menumpuk di masa lalunya, hal yang paling dibutuhkan oleh seorang yang terlahir dengan Harry Benjamin’s Syndrome adalah meraih keseimbangan psiko-fisik dan memperbaikinya: Menegaskan kembali identitas gendernya, mengoreksi tubuhnya, dan meninggalkan seluruh ambiguitas atau ketidak-jelasan yang dimiliki di masa lalunya.</span><span style="color: #0070c0; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"> </span><span style="color: red; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Sungguh kejamlah jika kemudian orang ini tetap dipaksa untuk menyandang label “transseksual” hingga akhir hayatnya, memaksanya menyandang kata itu sebagai bagian dari identitas dirinya, sebab kenyataannya orang ini tidaklah mengubah alat kelaminnya secara terus-menerus atau berada di dalam masa transisi yang tak pernah selesai atau hidup dari waktu ke waktu serentak di antara kedua gendernya…</span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"> </span><b style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"> </b><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Jadi, inilah makna gamblang (dan yang tanpa disadari menyiratkan) istilah </span><i style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">transseksual</i><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">. Ketika kita menyebut seseorang “transseksual” atau “lelaki atau perempuan transseksual”, kita sedang memaksakan kehendak bahwa “kelaminnya sekarang” bukanlah “kelamin tulen yang asli”; tak peduli seganteng atau secantik apapun orang itu, atau sebahagia apapun ia dalam hidupnya setelah menjalani koreksi fisik Harry Benjamin’s Syndrome. Dengan selalu menyebut orang tersebut transseksual, ketidak-jelasan masa lalunya, “periode transisi”nya, kenangan-kenangannya, semua “tanda” psiko-fisik dari “kelamin asli”-nya serta seluruh kebingungannya dikuak dan dikorek-korek lagi sekarang –di mana tentu saja, dalam kebanyakan kasus, ini merupakan sumber perasaan tidak nyaman karena label tersebut dilekatkan lagi dan lagi kepada identitas dirinya. Dan itu dipaksakan menjadi identitas orang tersebut –yang kemudian menganggap dirinya adalah seorang “lelaki atau perempuan transseksual” dibanding memperlakukkan dirinya hanya sebagai seorang lelaki atau seorang perempuan saja, tak lebih – tak kurang, tanpa embel-embel.</span><b style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"> </b><span style="color: red; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Bagaimanapun juga, semuanya itu tidaklah memadai karena sifat dari kondisi ini bukanlah transseksual melainkan interseksual, dan sekarang, ini sangat mungkin untuk dikoreksi secara menyeluruh. </span></div><span lang="EN-US"></span><br />
<div style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-weight: bold;"><br />
</span></span></div><span lang="EN-US"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Harry Benjamin menulis:</span></div></span><b><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;"><br />
</span></div></b><b style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></b></span><br />
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; margin-left: 0in; margin-right: 7.5pt; margin-top: 0in; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">“… istilah <i>transseksualime</i> mungkin terbukti tidak tepat jika sudah bisa dibuktikan bahwa seorang transseksual lelaki yang normal secara anatomis boleh jadi sesungguhnya seorang perempuan genetic, atau setidaknya bukan seorang lelaki yang normal secara genetik. </span><span lang="EN-US" style="color: red; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Dalam konteks ini, kita akan berhubungan dengan hasrat transgenital yang bukan transseksual.</span><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">” - <b>Harry Benjamin 1966. <i>The Transsexual Phenomenon</i>.<span style="color: red;"> </span><i><o:p></o:p></i></b></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; margin-left: 0in; margin-right: 0.1in; margin-top: 0in; text-align: justify;"><b><span lang="EN-US" style="color: #002060; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">(Etiologi Transseksualisme)</span></b><b><span lang="EN-US" style="color: red; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; margin-left: 0in; margin-right: 0.1in; margin-top: 0in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; margin-left: 0in; margin-right: 0.1in; margin-top: 0in; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="color: red; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Pada kenyataannya, apa yang dimaksud dengan “transgenital” oleh Benjamin mengacu pada sebuah bentuk interseksualitas dan riset terbaru</span><b><span lang="EN-US" style="color: #002060; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"> </span></b><span lang="EN-US" style="color: #002060; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">(<u>Vilain, 2003</u>) </span><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">menunjuk perbedaan genetik yang dipaparkan oleh Benjamin bertahun-tahun yang lalu. (<span style="color: blue;"><a href="http://jcem.endojournals.org/cgi/content/full/85/5/2034" target="_blank"><span style="color: blue;">Kruijver et al., 2000</span></a></span>). Namun demikian,<b> </b><span style="color: red;">perbedaan seksual-neurologisnya sudah merupakan penanda biologis dalam diri orang yang terlahir dengan kondisi ini dan itu juga merupakan indikasi dari keinterseksualan sindroma tersebut.</span><b> </b>(<span style="color: blue;"><a href="http://jcem.endojournals.org/cgi/content/full/85/5/2034" target="_blank"><span style="color: blue;">Kruijver et al., 2000</span></a></span>)<b> </b>Tambahan pula,<b> </b><span style="color: red;">sejak pertama kali Transseksualisme dipandang sebagai kondisi intersex, kondisi ini (Transseksualisme) serta kata turunannya (transseksual, kelompok transseksual) sama sekali tidak valid lagi untuk menjelaskan kondisi sehingga butuh untuk segera diganti.</span><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; margin-left: 0in; margin-right: 0.1in; margin-top: 0in;"></div><div style="text-align: justify;"><b><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"> </span></b></div><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"></span><br />
<div style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt;">Jika kita melihat kata “transseksual” di dalam kamus, akan kita temukan definisi berikut ini sebagai artinya: “<i>seseorang yang telah menjalani operasi ganti kelamin</i>”, atau “<i>seseorang yang identifikasi seksualnya secara keseluruhan adalah lawan jenisnya</i>”, atau malahan didefinisikan “<i>amat sanagt menginginkan, atau mengidentitikasi diri sepenuhnya, sebagai lawan jenis</i>” apabila kita menggunakan kata tersebut sebagai kata sifat.</span><span lang="EN-US" style="color: #00b050; font-size: 12pt;"> </span><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt;"> Namun,<b> </b></span><span lang="EN-US" style="color: red; font-size: 12pt;">tak satupun dari definisi itu yang berlaku untuk kasus mereka yang terlahir dengan Harry Benjamin’s Syndrome</span><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt;">.<b> </b>Sehingga, </span><span lang="EN-US" style="color: red; font-size: 12pt;">dengan demikian, mereka yang terlahir dengan Harry Benjamin’s Syndrome BUKANLAH transsexual</span><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt;">. </span><span lang="EN-US" style="color: red; font-size: 12pt;">Setidak-tidaknya, tidak dalam definisi resmi yang kaku. Maka, orang-orang yang terlahir dengan Harry Benjamin's Syndrome hanyalah orang-orang dengan Harry Benjamin's Syndrome, titik.</span></span></div><b><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;"><br />
</span></div></b><span lang="EN-US"><div style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Kebanyakan mereka yang hidup dengan Harry Benjamin’s Syndrome mendapati bahwa istilah </span><i style="font-size: 12pt;">transseksual</i><span style="font-size: 12pt;"> justru terlalu aneh dan menimbulkan rasa tidak nyaman untuk digunakan sekarang ini. Demikian pula halnya bagi orang lain yang menggunakannya untuk menyebut mereka begitu, sehingga –sejalan dengan waktu– tampak bahwa istilah kuno dan lemah ini sungguh tidak mencerminkan masa depan, kecuali jika itu digunakan dalam ilmu hewan (zoologi). </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;"><br />
</span></div><b style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><div style="text-align: justify;"><b style="font-size: 12pt;">c. “Transseksualitas”</b></div></b> <div style="text-align: justify;"><br />
</div><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><div style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-size: 12pt;">Terdapat stigma berat yang dihubungkan dengan Transseksualitas: Ini dianggap sebuah “pilihan gaya hidup” bagi banyak orang atau bahkan semacam “ekspansi” dari kepribadian seseorang, dan istilah “transeksualitas” sendiri bahkan makin memperkuat stigma yang sudah mendarah-daging dalam penyebutan Harry Benjamin’s Syndrome. </span></span><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt;">Itulah mengapa penemuan penanda bilogis bagi sindroma ini –yang sejalan dengan peristilahan yang digunakan– menjadi sangat memerdekakan.<span style="color: red;"> <b> </b>Transseksualitas merupakan suatu gejala alamiah di dalam dunia binatang</span><span style="color: #00b050;"> </span>dan di ranah itulah tempat yang cocok untuk berbicara mengenai transseksualitas atau transseksual.<span style="color: #00b050;"> </span><span style="color: red;">Namun, penggunaan istilah yang sama tentulah sangat tidak pada tempatnya jika ditujukan bagi manusia</span>, bagi orang:<span style="color: #00b050;"> </span>Secara sederhana,<span style="color: #00b050;"> </span><span style="color: red;">karena manusia bukanlah hewan amfibi, yang berganti kelamin secara terus-menerus dalam cara yang “alamiah” dan oleh karenanya hal itu bukanlah sebuah pilihan</span><span style="color: #00b050;"> </span>yang diambil oleh penderitanya.<b><span style="color: #00b050;"> </span></b></span><b><span lang="EN-US" style="color: red; font-size: 14pt;">Orang-orang yang terlahir dengan Harry Benjamin’s Syndrome tidak mengganti kelaminnya</span></b><b><span lang="EN-US" style="color: red; font-size: 12pt;">;</span></b><b><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt;"> </span></b><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt;">mereka tidak mengubah diri menjadi lawan jenisnya.<b><span style="color: #00b050;"> </span></b></span><b><span lang="EN-US" style="color: red; font-size: 14pt;">Mereka adalah orang-orang yang seks-nya telah terbentuk oleh struktur otaknya</span></b><b><span lang="EN-US" style="color: red; font-size: 12pt;">, </span></b><span lang="EN-US" style="color: red; font-size: 12pt;">yang memang demikianlah seharusnya, dan itu bukanlah “diubah”.</span></div></span></span><br />
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 7.5pt; margin-left: 0in; margin-right: 7.5pt; margin-top: 7.5pt;"></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-weight: bold;"><br />
</span></div><b></b><br />
<div style="text-align: justify;"><b><b><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">d. </span></b><b><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">“Kekacauan Identitas Gender (GID = Gender Identity Disorder)” <span style="color: #00b050;"> </span></span></b></b></div><b><div style="text-align: justify;"><br />
</div></b><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Istilah-istilah umum lain yaitu</span><b style="font-size: 12pt;"><span style="color: #00b050;"> </span><span style="color: blue;">"<a href="http://www.hemingways.org/GIDinfo/conflict.htm" target="_blank"><span style="color: blue;">Gender Identity Disorder</span></a>"</span> (GID) atau<span style="color: #00b050;"> </span><span style="color: blue;">"<a href="http://www.hemingways.org/GIDinfo/research.htm" target="_blank"><span style="color: blue;">Gender Dysphoria</span></a>" </span></b><span style="font-size: 12pt;">mengidentifikasi Harry Benjamin’s Syndrome sebagai suatu kondisi sakit mental walaupun kedengarannya cocok secara klinis.</span><b style="font-size: 12pt;"> </b><span style="font-size: 12pt;">Ini sama sekali bukanlah inti permasalahannya.</span><span style="color: #00b050; font-size: 12pt;"> </span><span style="color: red; font-size: 12pt;">Harry Benjamin’s Syndrome semata-mata murni merupakan masalah fisik</span><span style="color: #00b050; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-size: 12pt;">(tentu saja dengan mengesampingkan masalah sosial serta efek kejiwaan yang diakibatkan oleh kecacatan fisik yang diderita),</span><span style="color: #00b050; font-size: 12pt;"> </span><span style="color: red; font-size: 12pt;">dan tentu saja hanya bisa ditangani dengan “mereparasi”/membetulkan tubuh yang ada.</span><span style="font-size: 12pt;"> </span><span style="font-size: 12pt;">Evaluasi psikiatri memang sangat membantu dalam </span><i style="font-size: 12pt;">mendiagnosa </i><span style="font-size: 12pt;">sindroma ini akan tetapi upaya-upaya untuk mengubah gender penderitanya supaya sesuai dengan tubuhnya telah selalu terbukti gagal total. Mengimplikasikan secara keliru bahwa orang-orang dengan Harry Benjamin’s Syndrome mengidap sakit mental atau mengalami delusi (waham) bukanlah cara yang benar untuk memahami dan menerima kondisi ini.</span></div></span><br />
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 7.5pt; margin-left: 0in; margin-right: 7.5pt; margin-top: 7.5pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 7.5pt; margin-left: 0in; margin-right: 7.5pt; margin-top: 7.5pt;"></div><div style="text-align: justify;"><b><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">e. "Transgender"</span></b></div><span lang="EN-US"></span><br />
<div style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><br />
</span></div><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><div style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt;">"Transgender" </span><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt;">belakangan ini telah menjadi sedemikian populer sebagai istilah yang mencoba memayungi semua kondisi bagi bermacam-ragam kelompok yang berbeda secara ekstrem, khususnya di antara komunitas <i>queer</i>. Ini bukanlah perkembangan yang positif karena istilah ini terlalu luas cakupannya sebagai sebuah kategori untuk mengatakan sesuatu hal yang berguna, dan mengimplikasikan adanya kesamaan yang sama sekali tidak ada. Ini hampir sama dengan menyebutkan: “Bermain Catur, Asia, atau mengidap Kanker” –menggunakan kata-kata seperti ini untuk menggambarkan seseorang tidaklah menjelaskan apa-apa tentang dirinya.</span></div></span><br />
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 7.5pt; margin-left: 0in; margin-right: 7.5pt; margin-top: 7.5pt; text-align: justify;"><b><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><br />
f. “</span></b><b><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Operasi Rekostruksi Kelamin” (Genital Reconstructive Surgery = GRS)</span></b><b><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><br />
<br />
</span></b><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Sama saja, istilah "Genital Reconstructive Surgery" (GRS) lebih disukai sebagai alternatif dari<span style="color: #00b050;"> </span>"Sex Reassignment Surgery" (SRS = Operasi Penyesuaian Kelamin) atau "Gender Reassignment Surgery" (Operasi Penyesuaian Gender) untuk menggambarkan operasi yang dilakukan untuk menolong mengoreksi anatomi orang-orang dengan Harry Benjamin’s Syndrome. Pastinya, tak ada penyesuaian gender yang terlibat; operasi tersebut hanyalah melibatkan aspek seks fisik, yang tidak bersifat memilih ini atau itu.<span style="color: #00b050;"> </span><span style="color: red;">Seks otak yang bersangkutan memang sudah sebagaimana adanya begitu dan HRT (Hormone Replacement Therapy = Terapi Sulih Hormon) akan mengoreksi karakteristik seksual lainnya.</span> Bagi yang laki-laki, HRT(=TSH) bahkan dapat sedikit lebih jauh mengoreksi genitalianya walaupun tentu saja tak dapat secara sempurna mendekati perkembangan seperti jika itu terjadi ketika di dalam kandungan ibu.<span style="color: #00b050;"> <o:p></o:p></span></span></div><span lang="EN-US"></span><br />
<div style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; line-height: 18px;"><br />
</span></span></div><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">Ada istilah-istilah lain untuk Harry Benjamin’s Syndrome yang juga digunakan tetapi kebanyakan bersifat peyoratif atau lemah sehingga tidak layak disebutkan di sini.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 7.5pt; margin-left: 0in; margin-right: 7.5pt; margin-top: 7.5pt;"><b><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt;">Oleh: Charlotte T.GA. dan Melanie l'Heuremaudit</span></b><b><span style="font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 7.5pt; margin-left: 0in; margin-right: 7.5pt; margin-top: 7.5pt;"><b><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt;">Diterjemahkan oleh: Prabha Mahojjwala </span></b><b><span style="font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></b></div><b><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">Hak Cipta Terjemahan © I/2012 </span></b></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"><br />
</span></div><br />
</span>Harry Benjamin's Syndrome Indonesiahttp://www.blogger.com/profile/17172351739758279396noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-622387077595203215.post-37849572707602238112012-01-10T08:22:00.000-08:002012-01-13T02:51:30.684-08:00Harry Benjamin Syndrome sebagai Kondisi Interseks<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://4.bp.blogspot.com/-nsUqBNhC-MM/TwxlfmXOMBI/AAAAAAAAAA8/_TEQcd7mIYQ/s1600/brains.gif" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="237" src="http://4.bp.blogspot.com/-nsUqBNhC-MM/TwxlfmXOMBI/AAAAAAAAAA8/_TEQcd7mIYQ/s320/brains.gif" width="320" /></a></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; margin-left: 0in; margin-right: 7.5pt; margin-top: 6pt;"><br />
<div style="text-align: justify;"><b><span lang="EN-US" style="color: red; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 14pt;">Harry Benjamin's Syndrome </span></b><span lang="EN-US" style="color: red; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">secara neurologis merupakan kondisi interseks.</span><span lang="EN-US" style="color: #00b050; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"> </span><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Perbedaannya dengan kondisi-kondisi interseks yang lain seperti Turner's Syndrome, Klinefelter's Syndrome, Kuster Hauser's Syndrome, dan lain-lain, adalah bahwa Harry Benjamin’s Syndrome dapat lolos tanpa ketahuan selama bertahun-tahun dan kemudian akan tampak tiba-tiba muncul pada masa dewasa. Kita patut berterima kasih kepada para ilmuwan yang telah mengadakan banyak penelitian tentang kondisi ini selama beberapa dasawarsa terakhir sehingga Harry Benjamin’s Syndrome mulai diletakkan pada tempatnya yang benar: yaitu sebagai suatu kondisi interseks di antara kondisi-kondisi interseks lainnya, dan bukan di antara sakit/kekacauan mental.</span></div><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold;"><br />
</span></div><span style="font-size: 12pt;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Dokter ahli endokrin Louis Gooren mengatakan tentang</span><b style="font-size: 12pt;"><span style="color: #00b050;"> </span><u><span style="color: blue;">penemuan-penemuan terakhir mengenai otak yang diselenggarakan di Institut Penelitian Otak Belanda</span></u><span style="color: #00b050;"> </span></b><span style="font-size: 12pt;">pada tahun 1995 (Zhou dkk) dan kemudian menegaskannya pada tahun 2000 dalam</span><b style="font-size: 12pt;"><span style="color: #00b050;"> </span><u><span style="color: blue;"><a href="http://jcem.endojournals.org/cgi/content/full/85/5/2034" target="_blank"><span style="color: blue;">penelitian</span></a> yang lain</span></u><span style="color: blue;"> </span></b><span style="font-size: 12pt;">(Kruijver dkk) sebagai berikut :</span></div></span><b><div style="text-align: justify;"><br />
</div></b><i style="font-size: 12pt;"><div style="text-align: justify;"><i style="font-size: 12pt;">“Penemuan-penemuan terakhir tentang proses pembedaan seksual dalam otak yang dialami oleh mereka yang terlahir sebagai transseksual dapat membuka wawasan untuk melihat kondisi ini dengan cara yang berbeda dari apa yang selama ini kita lakukan. Pertama, dari pandangan kedokteran, transseksual dapat dikembalikan/direhabilitasi kepada jenis kelamin mereka yang sesungguhnya dan tidak dipandang sebagai orang-orang dengan gangguan mental. Kedua, asuransi atau uang jaminan medis wajib diberikan kepada penderitanya untuk membayar seluruh biaya medis operasi penegasan kelamin sebagaimana yang terjadi pada kasus-kasus interseks lainnya. Sistem hukum dan peradilan wajib memperlakukan para penderita transseksual dengan cara yang sama sebagaimana mereka memperlakukan orang-orang dengan kondisi interseks lainnya. Dengan demikian, masyarakat diharapkan akan mengubah perilaku mereka terhadap mereka yang terlahir dengan kondisi transseksual bahkan lembaga-lembaga keagamaan akan berhenti memandangnya sebagai dosa. Akibat menakjubkan dari “pembiologian” kasus transseksual yang akan terjadi dalam seluruh ranah Kehidupan amatlah sangat sulit untuk dinilai dengan apapun.”</i></div><o:p></o:p></i></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; margin-left: 0in; margin-right: 7.5pt; margin-top: 6pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><i></i></span></div><a name='more'></a><div style="text-align: justify;"><i><br />
</i></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; margin-left: 0in; margin-right: 7.5pt; margin-top: 6pt;"><br />
<div style="text-align: justify;"><i><span lang="EN-US" style="color: #00b050; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"> </span></i><b><i><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Louis Gooren.</span></i></b><b><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"> </span></b><b><i><span lang="EN-US" style="color: blue; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><a href="http://www.figinternet.org/mod-subjects-viewpage-pageid-5.html" target="_blank"><span style="color: blue;">"Transsexualism, a form of intersexuality,"</span></a> </span></i></b><b><i><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Rumah Sakit Universitas Free, Amsterdam, Belanda.</span></i></b></div><b><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;"><br />
</span></div></b><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Penemuan-penemuan dalam penelitian-peneiltian medis tentang akar neurologis dari Harry Benjamin’s Syndrome (Schwaab dkk, 1985. Zhou dkk, 1995) meningkatkan pemahaman tentang seks fisiologis. Saat ini kita mengerti bahwa seks tidak hanya didefinisikan oleh alat kelamin, organ-organ reproduksi, sistem endokrin (hormon seksual), ataupun struktur genetis (kromosom seksual) saja melainkan juga didefinisikan oleh struktut otak (sistem neurologis atau disebut juga seks otak). Inilah yang menyebabkan variasi lebih banyak dari kondisi interseks.</span></div></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 7.5pt; margin-left: 0in; margin-right: 7.5pt; margin-top: 7.5pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Di samping sifat neurologis Harry Benjamin’s Syndrome, ada karakteristik-karakteristik lain seperti hipogonadisme atau variasi di dalam sistem endokrin yang di luar kebiasaan. Penelitian terakhir sangat menengarai adanya basis genetic yang juga terkait dengan kondisi ini. Orang-orang dengan Harry Benjamin’s Syndrome sangat sering menampakkan sifat-sifat lawan jenisnya bahkan sebelum mereka menjalani Terapi Sulih Hormon, misalnya: banyak perempuan dengan Harry Benjamin’s Syndrome yang antigen HY-nya rendah (Eicher dkk, 1981). Sifat-sifat morfologis lain juga banyak ditemui. Contoh lain adalah banyak gadis dengan Harry Benjamin’s Syndrome yang telah dengan sangat jelas memiliki bentuk fisik dan susunan tulang feminine sebelum mereka memulai Terapi Sulih Hormon. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 7.5pt; margin-left: 0in; margin-right: 7.5pt; margin-top: 7.5pt;"><br />
<div style="text-align: justify;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Sebuah laporan tentang Hak Azasi Manusia dari Australia menjelaskan sindroma ini sebagai berikut :</span></div><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif;"><div style="text-align: justify;"><br />
</div><span style="font-size: 12pt;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">”Transseksualisme saat ini dianggap oleh para pakar terkenal dunia dalam bidang ini sebagai salah satu dari banyak variasi biologis yang terjadi di dalam pembentukan seksual manusia –suatu kondisi intersex–</span><span style="color: #00b050; font-size: 12pt;"> </span><span style="color: red; font-size: 12pt;">di mana jenis kelamin yang diindikasikan oleh fenotip dan genotip ternyata berlawanan dengan morfologi seks otak</span><span style="font-size: 12pt;">. Orang-orang dengan kondisi transseksualisme oleh karenanya terlahir dengan karakteristik laki-laki dan perempuan; pun, sebagaimana orang-orang yang terlahir dengan perkembangan seks atipikal,</span><span style="color: #00b050; font-size: 12pt;"> </span><span style="color: red; font-size: 12pt;">mereka juga mencari rehabilitasi bagi fenotip (fisik) dan endokrinologi (hormone)-nya untuk menyelaraskan dengan identitas seksual mereka yang dominan –sebuah identitas yang ditentukan oleh struktur otak</span><span style="color: #00b050; font-size: 12pt;">.</span><span style="font-size: 12pt;">Transseksualisme adalah mengenai eksistensi sebagai jenis kelamin tertentu, bukan tentang melakukan perbuatan menjadi jenis kelamin yang diinginkan. Ini juga tentang mengenali norma-norma gender, bukan menantangnya." </span><b style="font-size: 12pt;"> -<i>Karen Gurney & Eithne Mills. 2005. </i></b><b style="font-size: 12pt;"><i><span style="color: blue;"><a href="http://www.murdoch.edu.au/elaw/issues/v12n1_2/Mills12_1.html#Transsexualism%20and%20the%20need%20for%20documented%20legal%20status%20following%20affirmation%20of%20sexual%20identity_T"><span style="color: blue; font-style: normal;">Murdoch University Electronic Journal of Law, Vol 12, No #1 & #2</span></a></span></i></b></div></span><b><div style="text-align: justify;"><br />
</div></b><span style="font-size: 12pt;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Kebanyakan interseks memiliki identitas gender yang jelas sebagai lelaki atau perempuan dan ini merupakan alasan kenapa orang-orang ini memiliki kebutuhan agar tubuhnya ditegaskan sesuai dengan gender mereka yang sejati. Dewasa ini mereka yang terlahir interseks sedang memperjuangkan hak-hak mereka untuk memilih kapan dan bagaimana mereka ingin menjalani penegasan tersebut. Masyarakat ingin mengakhiri praktek operasi korektif yang dilakukan para dokter terhadap bayi-bayi interseks dan menangguhkannya hingga yang bersangkutan cukup dewasa untuk memutuskan –persis sama dengan perlakuan terhadap para penderita Harry Benjamin’s Syndrome saat ini.</span></div></span><b><div style="text-align: justify;"><br />
</div></b><span style="font-size: 12pt;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Beberapa komunitas interseks menolak melihat Harry Benjamin’s Syndrome sebagai kondisi intreseks lain. Hal ini disebabkan oleh informasi keliru atau stereotip di masa lalu.</span><span style="color: #00b050; font-size: 12pt;"> </span><span style="color: red; font-size: 12pt;">Kita paham bahwa Harry Benjamin’s Syndrome bukanlah kondisi interseks konvvensional seperti yang dikenal orang selama ini.</span><span style="color: #00b050; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-size: 12pt;">Ini dapat digolongkan secara lebih baik dengan kondisi-kondisi lain yang jarang. Namun demikian, akan lebih baik lagi jika dibangun komunikasi antara kedua komunitas tersebut agar saling mengerti kebutuhan satu sama lain serta mengembangkan hubungan yang lebih baik di antara komunitas-komunitas interseks yang berbeda.</span></div></span> <b><div style="text-align: justify;"><br />
</div></b><span style="color: red; font-size: 12pt;"><div style="text-align: justify;"><span style="color: red; font-size: 12pt;">Harry Benjamin’s Syndrome bukanlah bagian dari identitas seseorang melainkan isyu fisiologis yang butuh diatasi.</span><span style="color: #00b050; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-size: 12pt;">Terkait hubungan lama antara transseksualisme dan homoseksualisme atau transvestisme, transseksualisme dulu dianggap sebagai bagian dari identitas seseorang. Orang terbiasa mengatakan bahwa kondisi ini adalah bagian dari identitas dirinya, hingga pada suatu titik di mana mereka menyadari adanya istilah Harry Benjamin’s Syndrome yang lalu menimbulkan pertanyaan apakah sekarang mereka harus menyebut dirinya “Benjamin”. Ini merupakan kesalahan besar. Harry Benjamin’s Syndrome adalah kondisi fisiologis, bukan bagian dari identitas seseorang. Para perempuan dengan Turner’s Syndrome tidak menyebut diri mereka “Perempuan Turner”, begitu pun, orang-orang dengan Harry Benjamin’s Syndrome tidak sepantasnya menyebut diri mereka “Perempuan HBS” atau “Laki-laki HBS”. Cukup “Perempuan” atau “Lelaki” sebab memang demikianlah adanya, sedangkan sindroma tersebut adalah hal yang terpisah dari diri atau pribadi yang bersangkutan.</span></div></span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 7.5pt; margin-left: 0in; margin-right: 7.5pt; margin-top: 7.5pt;"><br />
<div style="text-align: justify;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Lebih memadai untuk menyebut kondisi ini sebagai sebuah </span><i style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Penegasan</i><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"> dari gender daripada sebuah transisi gender. </span><span style="color: red; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Orang-orang dengan Harry Benjamin’s Syndrome yang menjalani Terapi Sulih Hormon (HRT) atau mereka yang sedang menjalani Operasi Penegasan Kelamin adalah orang-orang yang sedang menegaskan gender mereka, bukan melakukan transisi dari satu gender ke gender yang lain.</span></div><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold;"><br />
</span></div><span style="font-size: 12pt;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Pada akhirnya, Harry Benjamin’s Syndrome hanyalah merupakan suatu variasi biologis alamiah di dalam pembentukan seksualitas manusia, dan ini tidak perlu dilihat sebagai sebuah penyakit ataupun masalah.</span><span style="color: #00b050; font-size: 12pt;"> </span><span style="color: red; font-size: 12pt;">Meskipun demikian, perawatan medis tetap dibutuhkan dalam banyak kasus dan itu pula sebabnya kenapa definisi yang harus diperbaharui serta memadai menjadi sangat penting selain juga pentingnya penempatan kondisi ini ke dalam klasifikasi diagnostik berstandard internasional. </span></div></span></span></div><br />
<div style="text-align: justify;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-weight: bold; line-height: 18px;"><br />
</span></div><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">Terkait dengan kritik yang mungkin mencuat terhadap sifat interseks dari Harry Benjamin’s Syndrome sendiri, silakan membaca bagian khusus dari:</span><b style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"><span style="color: #00b050;"> </span><span style="color: blue;"><a href="http://sindromebenjamin.tripod.com/id22.html"><span style="color: blue;">Respondiendo algunas Críticas</span></a> </span></b><span style="color: blue; font-size: 12pt; line-height: 115%;">(Respon bagi Kritik)</span></div></span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><span style="color: blue;"><br />
</span></span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><span style="color: blue;"><br />
</span></span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><span style="color: blue;"><br />
</span></span><br />
<span lang="EN-US"></span><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 7.5pt; margin-left: 0in; margin-right: 7.5pt; margin-top: 7.5pt; text-align: left;"></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 7.5pt; margin-left: 0in; margin-right: 7.5pt; margin-top: 7.5pt;"><b><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Oleh: Charlotte T.GA. dan Melanie l'Heuremaudit</span></b><b><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 7.5pt; margin-left: 0in; margin-right: 7.5pt; margin-top: 7.5pt;"><b><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Diterjemahkan oleh: Prabha Mahojjwala </span></b><b><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 7.5pt; margin-left: 0in; margin-right: 7.5pt; margin-top: 7.5pt;"><b><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><u>Hak Cipta Terjemahan © I/2012 </u></span></b><b><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></b></div>Harry Benjamin's Syndrome Indonesiahttp://www.blogger.com/profile/17172351739758279396noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-622387077595203215.post-54775178710593399372012-01-10T07:55:00.000-08:002012-01-23T23:27:30.842-08:00Pertanyaan-Pertanyaan Seputar Harry Benjamin's Syndrome (1)<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/--DfVYduuROQ/Tx5c7JF7dxI/AAAAAAAAAGQ/WX16xilERbg/s1600/faq_questionmark.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="http://3.bp.blogspot.com/--DfVYduuROQ/Tx5c7JF7dxI/AAAAAAAAAGQ/WX16xilERbg/s200/faq_questionmark.jpg" width="160" /></a></div><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; text-indent: -45pt;"> 1. </span><b style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; text-indent: -45pt;">Tanya</b><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; text-indent: -45pt;">: Saya bingung dan sangat menderita, apakah saya laki-laki atau perempuan? Tubuh saya memiliki ciri-ciri tubuh lelaki/perempuan tetapi saya yakin sejak kecil bahwa saya adalah perempuan/laki-laki. Jadi, sebetulnya saya ini laki-laki atau perempuan?</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; margin-left: 45pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: -0.5in;"><br />
<i><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"> <b>Jawab</b>: Kemungkinan besar Anda adalah seseorang yang dilahirkan dengan kondisi transseksual atau yang saat ini disebut Harry Benjamin’s Syndrome.<o:p></o:p></span></i></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
<br />
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; text-indent: -45pt;"><br />
</span><br />
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; text-indent: -45pt;"><br />
</span><br />
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; text-indent: -45pt;">2. </span><b style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; text-indent: -45pt;">Tanya</b><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; text-indent: -45pt;">: Bagaimana caranya agar saya tahu bahwa saya mengidap Harry Benjamin’s Syndrome?</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; margin-left: 45pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: -45pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><br />
</span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"> <i><b>Jawab</b>: Pertama-tama, Anda harus datang dan berkonsultasi kepada seorang psikiater untuk memastikan apakah kondisi Anda adalah Harry Benjamin’s Syndrome atau bukan. Psikiater akan mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk menggali lebih dalam tentang apa yang Anda alami. <o:p></o:p></i></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; margin-left: 45pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: -45pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; margin-left: 45pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: -45pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">3. <b>Tanya</b>: Apakah saya gila sehingga harus datang dan berkonsultasi kepada psikiater? Setahu saya, psikiater adalah dokter ahli jiwa yang menangani pasien-pasien sakit jiwa.<o:p></o:p></span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; margin-left: 40.5pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><i><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><b>Jawab</b>: Jangan khawatir, Anda waras dan baik-baik saja. Konsultasi dengan psikiater dibutuhkan justru untuk melihat apakah Anda mengidap Schyzophrenia (kegilaan) dan/atau gangguan mental lain yang lebih ringan seperti psikosis dan neurosis; ataukah Anda sebetulnya mengalami kondisi Harry Benjamin’s Syndrome. <o:p></o:p></span></i><br />
<i><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"></span></i><br />
<a name='more'></a><i><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><br />
</span></i></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; margin-left: 40.5pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: -40.5pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; margin-left: 40.5pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: -40.5pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">4. <b>Tany</b>a: Berapa lama saya harus berkonsultasi dengan psikiater? Saya sudah tidak tahan menanggung penderitaan ini lebih lama lagi. Orang-orang di sekeliling saya selalu menghina, mengolok-olok, mencaci-maki dan mengucilkan saya karena diri saya dianggap tidak jelas, melawan takdir, dosa, dan lain-lain.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; margin-left: 40.5pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><b><br />
</b></span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><b>Jawab</b>: <i>Lamanya proses atau sesi konsultasi dengan psikiater berbeda-beda bagi setiap orang, tergantung pada cukup/tidaknya data yang dikumpulkan oleh psikiater untuk membuat diagnosa atau kesimpulan, juga tergantung pada kerjasama Anda dengan psikiater tersebut.</i><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; margin-left: 40.5pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: -40.5pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; margin-left: 40.5pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: -40.5pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">5. <b>Tanya</b>: Tapi mencari psikiater yang ramah dan mau menangani kasus saya sangat sulit. Beberapa kawan senasib yang pernah mencoba ke psikiater bercerita bahwa mereka dilempar ke sana-sini oleh beberapa psikiater. Jadi saya harus bagaimana?<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; margin-left: 40.5pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><i><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><b><br />
</b></span></i><br />
<i><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><b>Jawab</b>: Mencari psikiater yang ramah, memahami persoalannya serta bersedia menerima dan menangani kasus ini memang sulit, tapi bukan berarti tidak ada psikiater yang baik seperti itu. Anda harus tetap maju terus berupaya mencarinya, bisa lewat rujukan dokter/rumah-sakit, bisa lewat kawan-kawan yang pernah ke psikiater ramah tersebut, bisa juga lewat referensi yang benar, terpercaya dan akurat di situs-situs internet. <o:p></o:p></span></i></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; margin-left: 40.5pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><i><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><br />
</span></i></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; margin-left: 40.5pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><i><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><br />
</span></i></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; margin-left: 40.5pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;"><b><u>INGAT</u>: Hindari jalan pintas dalam berjalan dengan Harry Benjamin's Syndrome, sebuah proses yang memang tidak mudah. Hubungi kami jika ingin bergabung dengan Support Grup.</b></span></div>Harry Benjamin's Syndrome Indonesiahttp://www.blogger.com/profile/17172351739758279396noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-622387077595203215.post-61071752275716911082012-01-05T01:46:00.000-08:002012-01-23T07:28:36.017-08:00Posisi Harry Benjamin’s Syndrome di Dalam Gerakan LGBTIQ<div style="line-height: 150%; margin-right: 6.0pt; text-align: justify;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://4.bp.blogspot.com/-2DiNlq_gAZs/TwVw5NFz8NI/AAAAAAAAAA0/XCbLmGDR2I4/s1600/RainbowFlag-300x199.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-2DiNlq_gAZs/TwVw5NFz8NI/AAAAAAAAAA0/XCbLmGDR2I4/s1600/RainbowFlag-300x199.jpg" /></a></div><div style="line-height: 150%; margin-right: 6pt;"><div style="text-align: justify;"><br />
<div style="line-height: 150%; margin-right: 6pt;"><em><span style="font-style: normal;">Seperti kita ketahui, </span>Harry Benjamin’s Syndrome<span style="font-style: normal;"> (HBS) masuk ke dalam bagian/kategori Intersex dan Intersex masuk ke dalam bagian gerakan LGBTIQ. Namun ada kekhawatiran di kalangan teman-teman interseks terhadap fenomena gerakan LGBTIQ yang mengadopsi “I.” Jadi, sebenarnya, mau dibawa kemana posisi “I” di dalam gerakan LGBTIQ?<o:p></o:p></span></em></div><div style="line-height: 150%; margin-right: 6pt;"><em><span style="font-style: normal;"><br />
</span></em></div><div style="line-height: 150%; margin-right: 6pt;"><em><span style="font-style: normal;">Pertama, kekawatiran bahwa dengan menambahkan "I" akan memberikan kesan yang salah bahwa semua atau kebanyakan orang interseks adalah lesbian, gay, biseksual, dan/atau transgender. Dapat dibayangkan situasi ketika orang tua yang mempunyai anak dengan kondisi Intersex akan langsung berpandangan bahwa anaknya “terlahir HOMO” bukan “terlahir INTERSEX”. Maka ini akan menyebabkan sebuah persepsi salah yang mungkin mendorong orang tua untuk menuntut “menormalisasikan ke-homo-an” anaknya.<o:p></o:p></span></em></div><div style="line-height: 150%; margin-right: 6pt;"><em><span style="font-style: normal;"></span></em></div><a name='more'></a><em><br />
</em><br />
<div style="line-height: 150%; margin-right: 6pt;"><em><span style="font-style: normal;">Kedua, pengadopsian Intersex ke dalam gerakan LGBTIQ membuat visibility dari Harry Benjamin’s Syndrome tertutupi sehingga menciptakan kesalah-pahaman dalam masyarakat bahkan di dalam gerakan LGBTIQ sendiri. Misalnya, jika Anda memasukkan kata "LGBTIQ" di search engine internet, artikel yang akan keluar adalah tentang isu-isu LGBT seperti diskriminasi, hak seksual, orientasi seksual, kesehatan reproduksi hingga isu pernikahan sesama jenis. Di situ tidak disebutkan masalah yang benar-benar dihadapi oleh Interseks terutama oleh teman-teman dengan Harry Benjamin’s Syndrome.<o:p></o:p></span></em></div><div style="line-height: 150%; margin-right: 6pt;"><em><span style="font-style: normal;"><br />
</span></em></div><div style="line-height: 150%; margin-right: 6pt;"><em><span style="font-style: normal;">Ketiga, penambahan "I" akan tampak membuat seolah-olah apa yang dibutuhkan oleh teman-teman Interseks terutama Harry Benjamin’s Syndrome adalah hal yang sama dengan apa yang dibutuhkan oleh gerakan LGBT. Misalnya, menambahkan interseks untuk peraturan non-diskriminasi atau kejahatan berdasarkan orientasi seksual dan identitas gender memang benar merupakan pelanggaran Hak Asasi Manusia yang dihadapi juga oleh teman-teman Harry Benjamin’s Syndrome namun memberikan kesan palsu bahwa Hak-hak Interseks dilindungi.<o:p></o:p></span></em></div><div style="line-height: 150%; margin-right: 6pt;"><br />
</div><div style="line-height: 150%; margin-right: 6pt;"><em><span style="font-style: normal;">Dengan kata lain, menambahkan "I" tidak lantas membuat gerakan LGBT tampak lebih ramah kepada orang-orang interseks. Interseks adalah kondisi tubuh manusia, sedangkan Orientasi Seksual adalah ketertarikan terhadap sesama atau lawan jenis dan dengan Kesadaran Gender kita mengungkapkan Ekspresi dan Peran Gender dalam masyarakat kita.<o:p></o:p></span></em></div><div style="line-height: 150%; margin-right: 6pt;"><em><span style="font-style: normal;"><br />
</span></em></div><div style="line-height: 150%; margin-right: 6pt;"><em><span style="font-style: normal;">Menambahkan "Interseks" dalam gerakan LGBT harus berarti komitmen untuk mengambil tindakan yang konkret untuk mengatasi kebutuhan spesifik dari teman-teman interseks. Gerakan LGBT harus dapat bekerja pada isu-isu interseks persis seperti pada isu-isu keadilan sosial lainnya.<o:p></o:p></span></em></div><div style="line-height: 150%; margin-right: 6pt;"><em><span style="font-style: normal;"><br />
</span></em></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt;"><em><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; font-style: normal; line-height: 150%;">Dibutuhkan keterbukaan untuk mau saling memahami dan kerja sama yang solid dalam gerakan LGBTIQ sendiri serta bersama gerakan-gerakan lainnya dalam perjuangan: Sebuah gerakan yang tidak menjadi Fundamentalis hingga Perdagangan Isu tapi gerakan konsolidasi semua Isu. Dengan ini saya percaya akan sebuah keadilan untuk semua.. Dunia yang setara untuk semuanya! <o:p></o:p></span></em></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US">Vien Tanjung</span></div></div></div>Harry Benjamin's Syndrome Indonesiahttp://www.blogger.com/profile/17172351739758279396noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-622387077595203215.post-59765231656403245282012-01-04T10:45:00.000-08:002012-01-04T10:48:17.164-08:00Transseksual di Tengah Masyarakat: Potret Ketidak-adilan Gender<div style="text-align: center;"><i>The picture of me, the me that is seen is me.</i></div><div style="text-align: center;"><i>If I could not be, I would not be.</i></div><div style="text-align: center;"> - D.H. Lawrence</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"></div><b>PENDAHULUAN</b><br />
<b><br />
</b><br />
<div style="text-align: justify;">Menonton <i>Boys don’t Cry</i> (yang ramai dibicarakan orang lewat ulasan-ulasan media cetak pada masanya) membuat saya tercenung dan langsung teringat peristiwa tragis yang terjadi di Magelang, Jawa Tengah sekitar tiga bulan sebelum film tersebut diputar: Seorang “banci perempuan” (<i>Female-to-Male Transsexual</i>, sering disebut juga <i>FtM</i>) tewas akibat dikeroyok dan digebuki massa gara-gara menikahi seorang perempuan tulen (baca: heteroseksual, bukan lesbian). Beberapa koran daerah gencar memberitakan kejadian tersebut sampai berhari-hari. Bahkan, terkesan hal memilukan itu justru</div><div style="text-align: justify;">dijadikan komoditas murahan yang sensasional untuk mengkili-kili rasa penasaran pembaca, tanpa memperhatikan dampak psikologis yang akan ditanggung oleh keluarga korban.</div><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://4.bp.blogspot.com/-WKHzWGLVskQ/TwSd74Ju1rI/AAAAAAAAAAo/3Omu6-OtmhA/s1600/boys+dont+cry.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-WKHzWGLVskQ/TwSd74Ju1rI/AAAAAAAAAAo/3Omu6-OtmhA/s1600/boys+dont+cry.jpg" /></a></div><div style="text-align: justify;">Kedua hal di atas –film <i>Boys don’t Cry</i> dan tewasnya seorang FtM akibat pelampiasan kebencian berdalih “kenormalan”- memang sengaja saya angkat sebagai contoh konkrit untuk lebih membuka mata-hati kita terhadap masalah-masalah sosial laten yang sesungguhnya ada di sekitar kita. Di tengah maraknya diskusi-diskusi tentang perspektif gender dan tindakan pemberdayaan perempuan, yang notabene demi kesetaraan hak lelaki dan perempuan, sebetulnya sedang dan selalu terjadi bentuk penindasan lain yang tidak kalah dahsyatnya terhadap kaum “<i>sexually marginalized</i>.” Sadar atau tidak, masyarakat sering secara arogan menghakimi kelompok transseksual ini dengan tindakan-tindakan tidak manusiawi dan “menajiskan” mereka karena dianggap sampah atau “abnormal.” Mereka tersisih dan/atau sengaja dipinggirkan.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Dalam hiruk-pikuk wacana demokratisasi, pembelaan HAM, reformasi dan serangkaian “tujuan mulia” lainnya, kelompok ini luput –atau memang sengaja diluputkan- dari perhatian kita. Mereka tidak berani mengaktualisasikan diri dan pasrah terhadap nasib tanpa ada LSM yang secara khusus, ilmiah dan sistematis dalam pengorganisasian bersedia bersinergi dengan para profesional medik/ klinik/ psikiatrik/ psikologik mendampingi ataupun memperjuangkan hak-hak mereka. Hal ini jelas menunjukkan ironisme besar dalam tatanan sosial kita sebagai masyarakat manusia. Sesumbar yang diteriakkan oleh sebagian pejuang HAM dan aktivis kesetaraan gender jadi <i>melempem</i> dan <i>memble</i> sama sekali tak terdengar gaungnya menyangkut eksistensi kelompok transseksual yang lebih sering dilecehkan (dan kemudian juga terprovokasi untuk melecehkan diri-sendiri) dengan sebutan <i>bencong</i> atau <i>waria</i> ini.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><a name='more'></a><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>KONSEP GENDER DAN KESALAH-KAPRAHAN PENGERTIAN</b></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Sebagaimana banyak dijelaskan oleh para pakar dalam bidang-bidang psikiatri, psikologi, kedokteran, sosiologi ataupun ilmu-ilmu lain; pengertian gender selalu mengacu pada dikotomi antara perempuan dan lelaki, ke-feminin-an serta ke-maskulinan. Seseorang yang secara genetik-biologik (berkelamin) lelaki selalu diharapkan memiliki sifat-sifat maskulin serta melakukan peran gendernya sebagai lelaki, begitu pun sebaliknya dengan perempuan. Di sini terlihat bahwa gender adalah sebuah konsep kompleks yang tidak hanya berkenaan dengan perkelaminan saja, akan tetapi juga menyangkut peran sosial seorang individu seperti yang dikemukakan Bernice L. Hausman (1995).</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Meski pada awalnya istilah ini dimaksudkan para ilmuwan untuk mengacu pada atribut sosial identitas jenis kelamin, kemudian ada kecenderungan kata “gender” dipakai untuk menggantikan kata “sex” atau jenis kelamin. Dan wacana gender yang memang menjadi agenda utama kaum feminis untuk memperjuangkan kesetaraan hak antara lelaki dan perempuan, secara salah kaprah (terutama di Indonesia) kemudian diidentikkan dengan segala upaya untuk membebaskan perempuan dari penindasan laki-laki.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>KETIDAK-ADILAN YANG DITANGGUNG KELOMPOK TRANSSEKSUAL</b></div><div style="text-align: justify;"><b><br />
</b></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Penggunaan diskursus gender yang semata-mata mengacu pada masalah-masalah yang dihadapi perempuan jelas merupakan kesalah-kaprahan karena hanya berkutat pada salah satu bagian kecil dari wacana gender itu sendiri. “Peperangan” yang kian meruncing antara para feminis dan penganut setia nilai-nilai patriarkhi dapat dilihat dengan nyata melalui program-program LSM perempuan maupun lontaran kritik pedas kaum “patriarkhis” sebagai serangan balik. Alih-alih memperjuangkan, para aktivis perempuan (dan saat ini juga para aktivis “LGBT”) sama sekali tidak pernah menyentuh permasalahan pelik yang membelit kelompok transseksual karena terlalu sibuk dengan agenda politik mereka. Sebaliknya, para “patriarkhis” yang terdiri dari kebanyakan lelaki (tidak semua!) selalu menuding, melecehkan dan menghukum komunitas ini dengan cap “sampah yang harus disingkirkan.”</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Film <i>Boys don’t Cry</i> sebagai jabaran kisah nyata Brandon Teena yang diperkosa kemudian dibunuh oleh sahabat-sahabatnya sendiri setelah ketahuan berkelamin perempuan adalah gambaran konkrit “terengah-engah”nya sistem hukum dan keadilan manusia. Peristiwa pengeroyokan massal terhadap Rusmadi hingga tewas di desa Bandongan, Magelang, makin mengukuhkan kasus-kasus ketidak-adilan gender yang dialami kelompok transseksual. Deretan kasus ini kian panjang jika kita menengok kembali berita-berita tentang bagaimana seorang waria terpaksa menceburkan diri ke sungai dan akhirnya mati tenggelam karena tidak bisa berenang hanya untuk menghindari “garukan tibum,” waria yang menjadi pekerja seks untuk memenuhi kebutuhan mentalpsikologisnya beraktualisasi sebagai perempuan atau para pengamen waria yang berkeliaran di jalanan; termasuk kasus-kasus penggunaan silikon bekas dan praktikpraktik operasi ilegal yang dilakukan baik oleh oknum-oknum waria maupun dokter dokter yang tidak bertanggung-jawab terhadap korban tanpa mengikuti prosedur kesehatan yang benar serta keamanan bagi nyawa yang menjalaninya. Bukan hanya sekedar masalah ketidak-adilan gender, hal ini telah pula menjadi masalah sosial menahun yang harus dicarikan jalan keluar. Ironisnya; sebagian dokter, ahli kejiwaan maupun mereka yang berwenang (di Indonesia) juga berpandangan secara keliru dan tidak bijaksana. Banyak di antara mereka yang tidak memahami transseksual secara benar. Padahal, yang paling dibutuhkan kelompok transseksual adalah penerimaan masyarakat, pendampingan dan perlindungan hukum agar mereka dapat hidup normal serta berkarya di tengah-tengah masyarakat tanpa harus menjadi beban atau malah merugikan. Kelompok transseksual –sebagai sesama manusia ciptaan Tuhan- juga mempunyai hak hidup dengan tenang dalam masyarakat: di dalam keluarga, di bidang pendidikan, di tempat kerja, di ruang publik ataupun di mata hukum.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>KESIMPULAN</b></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Kiranya, sangat tepat ungkapan D.H. Lawrence di awal tulisan ini yang menunjukkan bahwa setiap individu memiliki keunikan sendiri-sendiri yang mewujud dalam eksistensi pribadinya, tidak peduli apakah ia seorang heteroseksual, transseksual atau homoseksual. Yang dapat kita lakukan untuk lebih memperbaiki kehidupan bersosial kita adalah memberdayakan kaum tersisih dan tertindas ini agar mereka dapat ikut berkiprah menyumbangkan dharma-bakti kepada masyarakat di mana mereka hidup tanpa membuat mereka diliputi ketakutan akan disingkirkan. Sudah saatnyalah kelompok transseksual diberi ruang untuk mengaktualisasikan diri sehingga mereka dapat menggali potensi yang mungkin selama ini tersembunyi.</div><br />
<br />
<b>DAFTAR PUSTAKA</b><br />
<br />
<ol><li>Hausman, Bernice L. <i>Changing Sex: Transsexualism, Technology and the Idea of Gender</i>. Duke University Press. Durham and London. 1995</li>
<li>Herdt, Gilbert (ed.). <i>Third Sex, Third Gender: beyond Sexual Dimorphism in Culture and History</i>. Zone Book. Cambridge, Massachusetts, and London. 1993</li>
<li>Rees, Mark. Dear Sir or Madam: <i>the Autobiography of a Female-to-Male Transsexual</i>. Cassell. London. 1996</li>
<li>Rothblatt, J.D., Martina A. and Sheila Kirk, M.D. <i>Medical, Legal and Workplace Issues for the Transsexual</i>. Together Lifeworks. Massachusetts. 1995</li>
</ol><br />
<br />
<br />
<b>SUMBER LAIN</b><br />
<br />
<ol><li>Harian Bernas 24 – 26 Januari 2000</li>
<li>Harian Jateng Pos 20 – 22 Januari 2000</li>
<li>Harian Kedaulatan Rakyat 20 – 21 Januari 2000</li>
<li>Jurnal Dwi-bulanan Polare terbitan The Gender Centre Inc., Petersham, New South Wales, Australia</li>
<li>Film Boys don’t Cry</li>
<li>Karya-karya D.H. Lawrence: The Rainbow, Lady Chatterley’s Lover, Sons and Lovers serta beberapa novel lain, otobiografi, kumpulan cerpen dan catatan perjalanannya.</li>
</ol><div><br />
</div><div><b style="text-align: center;">Oleh: Praha Mahojiwala </b><a href="mailto:prabha.mahojjwala@gmail.com" style="background-color: white; color: #0000cc; font-family: arial, sans-serif; font-size: 13px;" target="_blank">prabha.mahojjwala@gmail.com</a> </div>Harry Benjamin's Syndrome Indonesiahttp://www.blogger.com/profile/17172351739758279396noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-622387077595203215.post-42292222632899820812011-11-25T09:09:00.000-08:002012-01-04T10:47:32.748-08:00Kasus Alter: “Pekerjaan Rumah” tentang Hak Azasi Manusia di Indonesia yang Belum Tuntas<i><br />
</i><br />
<br />
<div style="text-align: center;"><b>“Pekerjaan Rumah” tentang Hak Azasi Manusia di Indonesia yang Belum Tuntas</b></div><div style="text-align: center;"><b><br />
</b></div><div style="text-align: center;"><b>Oleh: Praha Mahojiwala </b><a href="mailto:prabha.mahojjwala@gmail.com" style="background-color: white; color: #0000cc; font-family: arial, sans-serif; font-size: 13px; text-align: -webkit-auto;" target="_blank">prabha.mahojjwala@gmail.com</a></div><div style="text-align: justify;"><b><br />
</b></div><div style="text-align: justify;">Berita paling aktual yang menempati urutan tertinggi untuk tingkat frekuensi pemberitaan di berbagai media –baik cetak, televisi, on-line maupun (mungkin) radio- dalam 3 pekan antara akhir Mei hingga Juni 2010 adalah kasus Alter. Pasangan Alter dan Jane menjadi fokus utama karena kontroversi dan polemik yang ditimbulkannya. Dari kasus tersebut, tersimpan pertanyaan: pelajaran apa yang dapat dipetik dan langkah serta sikap apa yang sebaiknya kita ambil?</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-lffwoKwh28s/Ts_LY7qK3II/AAAAAAAAAAQ/iT70o7lpECw/s1600/foto+ALTER.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="211" src="http://2.bp.blogspot.com/-lffwoKwh28s/Ts_LY7qK3II/AAAAAAAAAAQ/iT70o7lpECw/s320/foto+ALTER.jpg" width="320" /></a></div><div style="text-align: justify;"><b>Arogansi Orang Berduit dan Berkuasa</b></div><div style="text-align: justify;"><b><br />
</b></div><div style="text-align: justify;">Jika kita mengamati dengan teliti, sangat jelas tampak adanya pemasungan kebebasan dan hak azasi manusia yang dilakukan dengan sengaja oleh “tangan-tangan yang memiliki kekuasaan amat besar” sehingga secara sewenang-wenang dan arogan menindas martabat manusia. Alter dijebloskan ke</div><div style="text-align: justify;">penjara oleh ibu mertuanya dengan tuduhan pemalsuan identitas, padahal yang sesungguhnya dilakukannya adalah mengada (eksis, to exist, to be) sebagai dirinya sendiri yang lelaki (secara gender,</div><div style="text-align: justify;">terlepas dari apakah kromosomnya XX, XXY, XY, XO, XYY atau apapun serta terlepas pula dari ketidaksempurnaan</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">fisik-biologisnya yang ditengarai sebagai perempuan). Pun, yang dilakukannya telah dikuatkan secara hukum oleh Pengadilan Negeri Papua –salah satu dari pengadilan negeri di wilayah hukum Indonesia, yang pada galibnya juga memiliki kewenangan hukum sah seperti pengadilan negeri-pengadilan negeri di wilayah lain di Indonesia. Namun demikian, toh pihak kepolisian tidak mengakui kekuatan hukum tersebut dan tetap tidak bergeming. Ironisnya, Alter dijebloskan ke penjara perempuan. Hal ini tentunya merupakan bentuk penyiksaan psikologis bagi dirinya yang ber-gender lelaki.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">“Tangan-tangan yang merupakan mesin penggilas kemanusiaan” tersebut di atas diwakili oleh uang dan jabatan puncak dari mertua Alter yang dengan mudah laporannya menjadi acuan tunggal pihak kepolisian. Tanpa memperhatikan hak hidup dan kebebasan seseorang untuk menentukan pilihan kehidupan (dalam hal ini, Alter dan istrinya, Jane), dengan arogan dan bengis uang serta jabatan seseorang yang bergandengan erat dengan kekuasaan dengan sengaja digunakan untuk meniadakan hak-hak azasi orang lain. Bukan hanya hak azasi Alter saja yang ditindas melainkan juga hak azasi Jane</div><div style="text-align: justify;">yang secara sadar dan terang-terangan memilih Alter sebagai suaminya. Sementara itu, hukum benarbenar melempem-mandul tak bergaung. Para dedengkot, ahli dan tokoh hukum di Indonesia tidak</div><div style="text-align: justify;">berbunyi sama sekali memberikan pembelaan mereka atas diinjak-injaknya martabat dua orang manusia. Mereka disibukkan dengan urusannya masing-masing, atau mungkin malah bingung karena</div><div style="text-align: justify;">tiadanya Undang-undang atau Peraturan Perundangan yang secara hukum melindungi orang-orang yang memiliki ketidak-sempurnaan fisik-seksualitas seperti kelamin ganda, kelamin tidak jelas, ketidaksinkronan tubuh dan gender, anomali neurologi otak, maupun anomali kromosom.</div><div style="text-align: justify;"></div><a name='more'></a><br />
<br />
<div style="text-align: justify;"><b>Pelanggaran Hak Azasi Manusia yang Dilakukan</b></div><div style="text-align: justify;"><b><br />
</b></div><div style="text-align: justify;">Dari kasus ini, terdapat beberapa pelanggaran hak azasi manusia yang dilakukan. Berikut adalah beberapa di antaranya:</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><u>1. Terhadap Alter:</u></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">a. Pihak mertua, kepolisian dan penjara (lembaga pemasyarakatan) memaksa Alter mengaku ber-gender perempuan padahal yang bersangkutan bersikukuh telah (menjalani) hidup sebagai lelaki sejak lama dan hal tersebut diperkuat dengan keputusan pengadilan Negeri Papua –di luar konteks apakah kromosomnya XX, XXY, XY, XO, XYY atau apapun,</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">b. Memasukkan Alter dengan paksa ke penjara perempuan tanpa bertanya atau meminta pendapat kepada yang bersangkutan akan lebih tepat dan merasa nyaman ditempatkan di penjara lelaki atau perempuan (jika memang terbukti ia melakukan tindak kriminal seperti yang dituduhkan), sementara yang bersangkutan sudah selalu menegaskan bahwa dirinya adalah lelaki,</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">c. Tidak memberi kesempatan kepada Alter untuk menjalani tes kromosom ketiga dengan dokter ahli kromosom pihak ketiga yang posisinya netral di luar kedua ahli kromosom dari 2 (dua) lembaga yang bertikai (RS Cipto Mangunkusumo dan RS Kepolisian) dan saling mendaku paling benar atas hasil tes kromosom Alter,</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">d. Penghakiman dan penghujatan secara sepihak dari anggota masyarakat lain dan para ulama (?) atas nama agama tanpa mereka tahu duduk masalah yang sebenarnya secara objektif ilmiah; terlebih kemudian MUI membuat fatwa yang sangat memojokkan (dan menihilkan kebutuhan) kelompok Interseks dan/atau Transseksual yaitu pengharaman dan pelarangan operasi penegasan kelamin.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><br />
<div style="text-align: justify;"><u>2. Terhadap Jane:</u></div><div style="text-align: justify;"><u><br />
</u></div><div style="text-align: justify;">Orangtuanya memisahkannya secara paksa dari Alter tanpa mempertimbangkan hak azasi yang</div><div style="text-align: justify;">dimiliki anaknya untuk memilih pasangan hidup/suami dan menjalani hidup berdasarkan</div><div style="text-align: justify;">kebebasan dan hak dasarnya sebagai manusia.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Masalah-masalah yang Ada</b></div><div style="text-align: justify;"><b><br />
</b></div><div style="text-align: justify;">Jelaslah, kasus Alter sebetulnya hanyalah merupakan puncak gunung es permasalahan yang dihadapi</div><div style="text-align: justify;">oleh kelompok Interseks dan/atau Transseksual. Kasus ini membuka mata kita bahwa ada banyak lagi</div><div style="text-align: justify;">kasus-kasus lain yang tersembunyi ataupun tidak terekspos ke permukaan karena ketidak-tahuan,</div><div style="text-align: justify;">ketidak-pedulian, tiadanya informasi dan tiadanya perhatian dari berbagai pihak untuk mencari jalan</div><div style="text-align: justify;">keluar terbaik.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Di antara banyak dan beragamnya masalah yang ada, secara prinsip yang paling menonjol adalah:</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">1. Tiadanya Undang-undang atau Peraturan Perundangan yang melindungi keberadaan kelompok Interseks dan/atau Transseksual berkaitan dengan hak-hak atas perlindungan dan keadilan hukum, hak memperoleh pendidikan tanpa diskriminasi, hak atas layanan kesehatan (fisik dan psikis sehubungan dengan gender-nya), hak memperoleh layanan administrasi kependudukan sesuai dengan gender-nya, serta hak hidup dengan aman di dalam komunitas dan masyarakat sekitarnya,</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">2. Tiadanya perlindungan hukum yang memadai dari para ahli dan praktisi hukum menyangkut eksistensi kelompok Interseks dan/atau Transseksual terhadap segala bentuk diskriminasi, kekerasan, dan pelanggaran hak azasi/hak-hak dasar yang bersangkutan,</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">3. Tiadanya perhatian dan kepedulian di bidang medis oleh para dokter ahli terkait menyangkut tindakan medis yang dubutuhkan dan mungkin harus dijalani oleh yang bersangkutan,</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">4. Diskriminasi, penghakiman, pelecehan, dan bentuk-bentuk kekerasan atau kesewenangwenangan lain yang dilakukan oleh anggota masyarakat lain –baik dalam kelompok ataupun individu terhadap kelompok Interseks dan/atau Transseksual,</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">5. Pengharaman, penajisan, dan penolakan yang dilakukan oleh para ulama/agamawan melalui pernyataan serta fatwa mereka yang mengatas-namakan Tuhan dan agama seolah-olah orangorang Interseks dan/atau Transseksual bukanlah (sesama) manusia ciptaan Tuhan sehingga perlu “disingkirkan”,</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">6. Pembiaran berlangsungnya tindak kekerasan oleh Pemerintah (yang dilakukan oleh anggota masyarakat lain terhadap kelompok ini).</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><br />
<div style="text-align: justify;"><b>Solusi yang Harus Diambil oleh Pemerintah dan Pihak-pihak Terkait</b></div><div style="text-align: justify;"><b><br />
</b></div><div style="text-align: justify;">Dengan adanya masalah-masalah laten prinsipial di atas, seyogyanya Pemerintah dan pihak-pihak terkait mulai memikirkan pemecahan/jalan keluar bagi masalah-masalah tersebut. Solusi yang sangat</div><div style="text-align: justify;">mendesak untuk segera diambil adalah:</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">1. Pemerintah bersama-sama dengan lembaga-lembaga yang berwenang serta lembaga-lembaga nirlaba yang peduli segera menyusun rancangan Undang-undang atau Peraturan Perundangan yang melindungi hak-hak kelompok minoritas (dalam hal ini Interseks dan/atau Transseksual) sehingga mereka dapat menjalani kehidupan sebagaimana anggota masyarakat lainnya dan terbebas dari rasa takut atau terancam,</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">2. Instansi-instansi terkait bersama dengan para dokter ahli, ilmuwan, dan praktisi hukum melakukan koordinasi serta kajian lintas-ilmu (interdisipliner) dalam menangani kasus-kasus atau tindakan-tindakan medis, psikologis, maupun hukum yang diperlukan,</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">3. Antar-instansi atau ahli dalam bidang yang sama (misalnya antar-dokter/rumah sakit, antarpakar hukum, dll) tidak saling bertikai karena arogansi keilmuan atau arogansi lembaga, akan tetapi saling bekerjasama membantu kelompok ini sesuai bidang mereka,</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">4. Para ulama/pemuka-agama mengkaji ulang teks-teks kitab suci dan bukan malah memelintirnya dengan mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang menindas hak azasi kelompok ini sematamata demi rasa sentimen pribadi atau ketidaksukaan mereka. Sebagai panutan umat, sudah semestinyalah para ulama/pemuka-agama dapat memberikan rasa sejuk bagi seluruh umat dengan memberikan pernyataan keagamaan yang mengacu pada inti ajaran Allah SWT bahwa seluruh umat manusia (dan alam semesta) adalah ciptaan-Nya yang memiliki hak azasi dan harkat-martabat sama di hadapan-Nya.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Kesimpulan</b></div><div style="text-align: justify;"><b><br />
</b></div><div style="text-align: justify;">Dengan menyimak kasus Alter beserta dengan pelanggaran, masalah dan solusi yang dipaparkan di atas; banyak pelajaran berharga yang dapat kita petik. Sejak saat ini, semestinya kita tidak mudah lagi menghakimi seseorang hanya karena dia berbeda dengan kita atau merupakan anggota kelompok minoritas (apapun jenis minoritas tersebut). Kita diingatkan untuk selalu menghormati hak azasi atau hak dasar manusia lain yang juga memiliki kebebasan untuk memperoleh rasa aman, untuk menentukan kehidupannya sendiri sesuai dengan gender dan/atau orientasi seksual yang dia yakini. </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Namun demikian, yang bersangkutan pun semestinya tidak bersikap overacting atau berlebihan di tengah-tengah masyarakat agar tidak menimbulkan rasa antipati, bibit kebencian dan diskriminasi. Akan lebih simpatik jika kelompok minoritas (apapun jenisnya) mampu bersenyawa serta bekerjasama dengan kelompok mayoritas/golongan main-stream; pun, bersedia menyadari posisi dan fungsinya</div><div style="text-align: justify;">sebagai bagian dari kelompok mayoritas/masyarakat yang –memang- tidak mungkin “dibasmi”. Jika</div><div style="text-align: justify;">kelompok minoritas ingin hak-haknya diakui dan dihormati oleh kelompok mayoritas, , maka pertama-tama mereka juga harus mampu mengakui dan menghormati keberadaan kelompok mayoritas sehingga betul-betul tercipta kesetaraan dan kesejajaran yang seimbang/adil. Ibarat dua sisi mata uang, maka keduanya haruslah saling melengkapi, bukan saling membasmi karena ingin mendominasi pihak yang lainnya –sebagaimana inti dari ajaran filsafat eksistensialisme yang mengatakan bahwa “aku ada karena ada engkau”.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Kasus Alter menjadi titik tolak bagi Pemerintah dan kita semua untuk melakukan perombakanperombakan mendasar pada cara berpikir, bersikap, membuat kebijakan publik dan menangani masalah-masalah yang berkaitan dengan hak azasi manusia di Indonesia, terutama hak azasi kaum minoritas.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><br />
<div style="text-align: justify;"><i>Esei/artikel/karya tulis ini boleh digandakan/dikutip oleh pihak-pihak mana pun HANYA untuk</i></div><div style="text-align: justify;"><i>TUJUAN ILMIAH dan PENDIDIKAN atas ijin serta kebaikan hati penulisnya. Pembaca atau pihak</i></div><div style="text-align: justify;"><i>manapun yang ingin menggunakan esei/artikel/karya tulis ini harus menghormati, memperhatikan dan </i><i>mengikuti prinsip-prinsip ilmiah-hukum Hak Cipta dan/atau Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) </i><i>serta Kode Etik Penulisan, Penerbitan dan Kepengarangan sesuai dengan pasal-pasal Perundangan </i><i>tentang Hak Cipta/Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) serta mencantumkan nama penulis, tahun </i><i>penulisan dan/atau hal-hal terkait karya tulis sebagai bagian dari rujukan atau kutipannya.</i></div><div style="text-align: justify;"><i><br />
</i></div>Harry Benjamin's Syndrome Indonesiahttp://www.blogger.com/profile/17172351739758279396noreply@blogger.com0