Bagi
banyak transseksual dewasa, operasi penegasan kelamin mungkin
merupakan langkah penting untuk mencapai keberhasilan tujuan hidup utama mereka
dalam peran gender yang diinginkan. Walaupun operasi terhadap beberapa struktur
tubuh berbeda dipertimbangkan selama penegasan seks, hal yang paling penting
adalah operasi penegasan kelamin dan pembuangan organ reproduksi dalam.
Teknik-teknik operasi telah berkembang sangat pesat selama 10 tahun terakhir
ini. Operasi plastik dalam rangka penegasan kelamin dengan pemeliharaan sensasi
neurologis saat ini merupakan standard yang tak bisa ditawar. Tingkat
kepuasannya pun dewasa ini sangat tinggi (22). Tambahan pula, kesehatan mental
dari individu yang bersangkutan tampak meningkat dengan keterlibatannya di
dalam program perawatan yang menetapkan sebuah cara penanganan identitas gender
yang meliputi terapi hormon dan operasi (24).
Namun demikian, pasiennya
haruslah layak serta siap menjalani prosedur yang dipersyaratkan (Tabel 17).
Operasi penegasan kelamin untuk transseksual MTF terdiri dari gonadectomy
(pembuangan organ reproduksi dalam), penectomy (pembuangan penis) dan pembuatan
vagina (145, 146). Kulit penis biasanya dimasukkan ke dalam untuk membentuk
dinding vagina. Kantong kemaluan akan dijadikan labia mayora (bibir luar).
Dahulu operasi plastik hanyalah menmbuat klitoris buatan dan kepalanya, dengan
mempertahankan ikatan pembuluh syaraf pada ujung penis sebagai pensuplai sensor
syaraf ke klitoris. Namun, dewasa ini para dokter bedah plastic telah
mengembangkan teknik-teknik yang ada untuk membentuk labia minora (bibir
dalam). Sementara itu, para dokter ahli endokrinologi harus mendorong pasien
transseksual yang bersangkutan untuk menggunakan “DILATOR” tamponnya untuk
menjaga kedalaman dan lebar vagina melalui periode pasca-operasi hingga vagina
baru yang dibentuk dapat sering dipakai untuk berhubungan seks.
Respon seksual alat
kelamin dan aspek-aspek fungsi seksual lainnya harus dipelihara setelah operasi
penegasan kelamin (147). Operasi-operasi pendukung bagi penampakan feminin atau
maskulin tidak termasuk di dalam cakupan panduan ini. Jika mungkin, malah
diinginkan sesedikit mungkin operasi. Contohnya, terapi suara oleh ahli wicara
lebih dipilih pada metode-metode operasi saat ini yang dirancang untuk mengubah
pola titi-nada suara (148).
Ukuran payudara pada para perempuan genetik pun
menunjukkan spectrum yang sangat luas. Bagi orang-orang dengan kondisi
transseksual yang membuat keputusan berdasarkan informasi paling akurat,
operasi perbesaran payudara harus ditunda hingga –paling tidak– telah 2 tahun
menjalani terapi estrogen sehingga
payudaranya dapat terus tumbuh berbarengan dengan stimulasi estrogen yang
diberikan (90, 97). Upaya utama lainnya adalah pembuangan bulu-bulu tubuh dan
wajah yang memberikan penampakan maskulin dengan menggunakan baik perawatan
elektrolisis maupun sinar laser. Operasi yang lainnya, seperti operasi untuk
membuat wajah tampak feminin, sekarang ini menjadi lebih populer.
TABLE
17. Kriteria
kelayakan dan kesiapan operasi penegasan kelamin
|
Individu-individu
yang menjalani perawatan hormon lintas-seks dipandang layak untuk melakukan
operasi penegasan kelamin apabila mereka:
|
1.
Cukup usia sesuai dengan yang ditentukan hukum di negaranya.
|
2.
Telah menjalani perawatan hormon lintas-seks secara terus-menerus dan
bertanggung-jawab selama 12 bulan (jika mereka tidak memiliki kontra-indikasi
medis).
|
3.
Telah berhasil terus-menerus menjalani Pengalaman Hidup Sungguh-sungguh di
dalam peran gender yang dituju (RLE = Real Life Experience) secara
penuh-waktu selama 12 bulan.
|
4.
Telah (jika dibutuhkan oleh Psikiaternya) berpartisipasi secara berkala di
dalam psikoterapi melalui RLE pada masa tertentu yang bersama-sama diputuskan
oleh pasien yang bersangkutan dan psikiaternya.
|
5.
Telah menunjukkan pengetahuan lengkap tentang seluruh aspek dari praktek
operasi yang akan dijalani (misalnya: biaya yang dibutuhkan, lamanya waktu
perawatan di rumah-sakit, komplikasi-komplikasi yang mungkin terjadi,
rehabilitasi, dll).
|
Individu-individu,
yang dirawat dengan hormon lintas-seks, harus memenuhi kriteria kesiapan
berikut ini sebelum menjalani operasi penegasan kelamin:
|
1. Kemajuan yang tampak dalam menghayati
identitas gender-nya.
|
2.
Kemajuan yang tampak dalam menghadapi pekerjaan, keluarga, dan berbagai hal
antar-pribadi yang secara signifikan akan berdampak pada kondisi kesehatan
mental yang lebih baik.
|
Operasi
penegasan kelamin bagi transseksual FTM tidaklah terlalu memuaskan. Penampakan
neopenis yang dibentuk saat ini sudah bagus namun operasinya sendiri harus
dilakukan dalam beberapa tahap dan sangat mahal (152, 153).
Ereksi penis baru
tersebut dapat dicapai hanya jika ada beberapa alat mekanis yang dipasangkan
pada penisnya, misalnya: sebatang silikon atau alat pemompa (154). Banyak
pasien yang memilih metadoioplasty
yang akan memperbesar atau membuat klitoris maju sehingga memungkinkannya untuk
kencing berdiri. Kantung kelaminnya dibuat dari labia mayora dengan efek
operasi plastic yang bagus, juga prosthesis testikel dapat dipasangkan
sekaligus di situ.
Prosedur-prosedur ini –sebagaimana oopharectomy (pembuangan
indung telur), vaginectomy (pembuangan vagina) dan hysterectomy (pembuangan
rahin)– dilakukan setelah beberapa tahun terapi hormon serta dapat dengan aman
dibuat secara vaginal dengan laparoskopi.
Operasi lain yang sangat penting bagi
seorang FTM yang menjalani transisi adalah mastectomy (pembuangan payudara).
Ukuran payudara hanya menyusut sedikit dengan terapi androgen. Di antara pasien
dewasa, diskusi tentang mastectomy biasanya terjadi setelah terapi hormon
androgen dimulai. Karena beberapa remaja transseksual FTM baru menyadari siapa
dirinya justru setelah mereka mengalami tumbuhnya payudara secara signifikan,
mastectomy mungkin dapat dipertimbangkan sebelum usia 18.
Rekomendasi
- Kami merekomendasikan agar individu transseksual mempertimbangkan operasi penegasan kelamin hanya setelah dokter yang bertanggung-jawab terhadap terapi transisi endokrin dan psikiater memberikan saran kepada pasien untuk melakukan operasi.
- Kami merekomendasikan agar operasi penegasan kelamin diberikan hanya setelah pasien tunduk menjalani perawatan hormon secara konsisten selama minimal 1 tahun.
- Kami merekomendasikan agar dokter yang bertanggung-jawab memberikan perawatan endokrin paham betul secara medis bahwa individu transseksual membutuhkan operasi penegasan kelamin dan dokter tersebut bekerja-sama dengan dokter bedah terkait penggunaan hormon selama dan setelah operasi.
Fakta
Ketika seorang individu transseksual
memutuskan untuk menjalani operasi
penegeasan kelamin, baik dokter ahli endokrin maupun psikiaternya harus
menyatakan bahwa pasien yang bersangkutan memenuhi kriteria kelayakan dan
kesiapan seusai dengan Standard Perawatan (SOC = Standards of Care) (28) (Tabel
17).
Terdapat sejumlah pertimbangan bahwa terapi estrogen mungkin menyebabkan
meningkatnya risiko timbulnya thrombosis vena selama atau setelah operasi (21).
Untuk alasan inilah, dokter bedah dan dokter ahli endokrin harus bekerja-sama
dalam membuat keputusan tentang penggunaan hormon selama sebulan sebelum
operasi.
Walaupun sebuah penelitian mengatakan bahwa faktor-faktor pra-operasi
seperti pemenuhan persyaratan tidak lebih penting bagi kepuasan pasien daripada
hasil pasca-operasi fisik (39), beberapa penelitian lain serta pengalaman
klinis membuktikan bahwa pasien-pasien yang tidak mengikuti instruksi medis dan
tidak mau bekerja-sama dengan dokter-dokter mereka untuk mencapai tujuannya
benar-benar tidak mencapai tujuan perawatan (155); mereka juga mengalami angka
infeksi pasca-operasi dan komplikasi lain yang lebih tinggi (156, 157).
Penting
pula dicatat bahwa orang yang mengajukan operasi merasa nyaman dengan
perubahan-perubahan anatomis yang telah terjadi selama terapi hormon.
Ketidak-puasan terhadap akibat fisik dan sosial selama transisi dengan hormon
dapat merupakan kontra-indikasi bagi operasi yang diinginkan (78). Individu
transseksual harus dipantau oleh seorang dokter ahli endokrin setelah operasi.
Mereka yang menjalani gonadectomy (pembuangan organ reproduksi dalam) akan
membutuhkan terapi sulih hormon, pengawasan atau keduanya untuk mencegah
akibat-akibat yang merugikan karena kekurangan hormon secara kronis.
Diterjemahkan oleh: Prabha
Mahojjwala
Hak Cipta Terjemahan: II/2012
Copyright ©II/23/2012
Sumber: Endocrin Treatment for Transsexual Persons: An Endrocrin Society Clinical
Practice Guideline. The Journal of Endocrinology and
Metabolism. (J Clin Endocrinol Metab 94: 3132–3154, 2009)
Catatan: Daftar Kepustakaan yang tertulis berupa angka dalam kurung dapat
dibaca/ditemukan langsung dalam The Journal of Clinical Endocrinology
and Metabolism, 94: 3132–3154, 2009 docrine Sciety Clinical
Practice
Tidak ada komentar:
Posting Komentar