2 (dua) tujuan utama terapi hormon
adalah
1) untuk mengurangi kadar hormon endogen
sehingga dengan demikian akan mempengaruhi ciri-ciri seksual sekunder dari
kelamin biologis (genetis) dari individu yang bersangkutan, dan
2) untuk menggantikan kadar hormon
endogen yang ada dengan hormon seks baru yang dimasukkan dengan menggunakan
prinsip-prinsip terapi sulih hormon dari pasien hypogonadal.
Penentuan waktu dua tujuan ini serta umur
pasien saat memulai terapi dengan hormon lintas-seks (cross-sex)
diputuskan bersama oleh pasien yang membutuhkan perubahan seks dan psikiater
yang membuat diagnosa, memberikan evaluasi psikologis serta merekomendasikan
operasi penegasan kelamin. Perubahan-perubahan fisik yang disebabkan oleh
transisi hormone seks biasanya disertai dengan peningkatan kesejahteraan
mental.
Rekomendasi
- Kami merekomendasikan bahwa dokter ahli
endokrinologi menegaskan atau memperkuat kriteria diagnosa Gender
Indentity Disorder (= GID) atau kondisi transseksual dan kriteria
kesiapan dari pasien tersebut untuk menjalani tahap endokrin dari masa
transisinya.
- Kami merekomendasikan bahwa kondisi-kondisi medis
yang dapat memburuk karena habisnya hormon dan perawatan hormon lintas-seks
dievaluasi dan diberitahukan lebih dahulu pada awal perawatan (Tabel 11.
Kondisi-kondisi medis yang dapat memburuk karena terapi hormon
lintas-seks)
- Kami menyarankan agar kadar hormon lintas-seks
dijaga dalam rentang fisiologis normal bagi gender yang dituju.
* Walaupun diagnosa GID atau kondisi transseksual dibuat oleh psikiater, rujukan untuk perawatan endokrin mengimplikasikan pemenuhan kriteria prasyarat dan kesiapan pasien (Lihat Bagian 1). Hal ini merupakan tanggung-jawab dari dokter endokrin yang telah dirujuk bagi pasien transseksual bersangkutan untuk menegaskan bahwa pasien tersebut sungguh-sungguh memenuhi kriteria perawatan. Tugas ini dapat dilakukan oleh dokter yang telah terbiasa dengan syarat-syarat dan kriteria yang tertera dalam Tabel 1–5 (Tabel 1 di hal.7, Tabel 2 di hal. 9, Tabel 3 di hal. 10, Tabel 4 & Tabel 5 di hal. 11), yang kemudian secara menyeluruh menggunakan catatan sejarah pasien yang direkomendasikan untuk menjalani perawatan dan mendiskusikan kriteria tersebut dengan psikiaternya. Evaluasi lanjutan pasien transseksual yang dilakukan oleh psikiater bersama dokter ahli endokrin yang merawatnya akan memastikan bahwa keinginan untuk menjalani operasi penegasan kelamin sudah tepat –bahwa seluruh konsekuensi, risiko serta manfaat perawatannya sudah sangat dipahami dan keinginan menjalani operasi tersebut menetap sejak kecil hingga dewasa.
Transseksual FtM (Laki-laki)
Studi kllinis telah menunjukkan kemanjuran
beberapa preparat androgen yang berbeda untuk memberikan proses maskulinisasi
kepada para penderita transseksual FtM (80–84). Cara untuk mengubah ciri-ciri
seksual sekunder mengikuti prinsip umum terapi sulih hormon dalam kasus
hypogonadal laki-laki (85). Baik preparat parenteral atau transdermal (dimasukkan
di bawah permukaan kulit, susuk) dapat digunakan untuk mencapai kadar
testosteron dalam rentang normal laki-laki (32–1000 mg/dl) (Tabel 12). Kadar
testosteron suprafisiologis yang berkelanjutan menaikkan risiko reaksi-reaksi
yang merugikan (lihat Bagian 4.0.).
Sama dengan terapi androgen bagi laki-laki
yang kekurangan hormon, perawatan testosteron bagi individu FTM berakibat pada
meningkatnya massa otot dan menurunnya massa lemak, juga
meningkatnya jerawat dan bulu-bulu wajah, kebotakan yang biasa
terjadi pada laki-laki, serta naiknya libido (86). Hal-hal yang lebih spesifik
adalah bahwa testosteron akan berakibat pada membesarnya klitoris, menurunnya
kesuburan baik secara temporer maupun permanen, memberatnya warna suara, juga
biasanya berhentinya haid. Berhentinya haid dapat terjadi dalam kurun waktu
singkat hanya dengan perawatan testosteron saja walaupun bisa pula dibutuhkan
dosis tinggi bagi individu-individu tertentu. Jika pendarahan haid berlanjut,
harus dipertimbangkan pemberian tambahan obat progestational atau “ablasi”
endometrial (87, 88). Hormon pelepas gonadotropin yang sama atau depot
medroxyprogesterone mungkin juga dapat dipakai untuk menghentikan darah haid
sebelum dimulainya perawatan testosteron serta untuk mengurangi kadar estrogen
ke level yang dimiliki lelaki biologis.
Transseksual MtF (Perempuan)
Takaran hormon untuk individu MTF lebih
kompleks daripada takaran hormon untuk FTM. Kebanyakan studi klinis yang
dipublikasikan melaporkan penggunaan anti-androgen bersamaan dengan estrogen
(80, 82–84, 89). Anti-androgen menunjukkan efektivitas untuk mengurangi kadar
testosteron endogen, idealnya ke tingkat yang ditemukan pada perempuan biologis
dewasa, untukk memungkinkan perawatan estrogen mencapai efek puncaknya.
Dua kategori dari pengobatan ini adalah
progestin dengan efek anti-androgen dan “agonist” hormon pelepas gonadotropin
(90). Spironolactone memiliki sifat anti-androgen dengan cara menghambat
keluarnya testosteron secara langsung dan dengan menghambat androgen yang
melekat pada reseptor androgen (83, 84). Cyproterone asetat, senyawa progestational
dengan sifat anti-androgen (80, 82), adalah senyawa yang paling banyak dipakai
di Eropa.
Sedangkan flutamide memblokir
ikatan-ikatan androgen terhadap reseptor androgen tetapi tidak
merendahkan kadar serum testosterone. Selain itu, flutamide juga memiliki sifat
meracuni hati (liver) dan kemanjurannya belum teruji. Ditrich (90), yang
melaporkan sejumlah 60 pasien transseksual MTF yang setiap bulannya memakai
GnRH agonis goserelin asetat dikombinasi dengan esgtrogen, menemukan bahwa
senyawa ini efektif dalam menurunkan kadar testosteron dengan risiko
kerugian kecil.
Estrogen dapat diberikan secara oral
sebagai estrogen-kulum yang diserap lidah, ataupun 17b-estradiol sebagai susuk
atau ester estrogen parenteral (Tabel 12). Pengukuran kadar serum estradiol
dapat digunakan untuk memantau estradiol oral, susuk, injeksi atau “ester”-nya.
Penggunaan estrogen kulum atau estrogen sintetis tidak dapat dipantau oleh tes
darah.
Serum estradiol harus dijaga pada kadar
rata-rata hariannya bagi perempuan usia pra-menopause (<200 pg/ml) dan kadar
serum testosterone sebaiknya di dalam rentang perempuan (<55 ng/dl).
Preparat transdermal mungkin memberi keuntungan terhadap para perempuan
transseksual berusia lanjut yang mungkin memiliki risiko lebih tinggi terhadap
penyakit thromboembolik (92). Thromboembolisme vena mungkin merupakan
komplikasi yang serius. Kenaikan 22-lipat di dalam penyakit thromboembolik vena
dilaporkan kelompok besar subjek transseksual Belanda (93). Kenaikan ini
mungkin dihubungkan dengan penggunaan ethinil estradiol (92). Dan insiden ini
menurun seiring dengan dihentikannya penggunaan ethinyl estradiol (93).
Jadi, penggunaan estrogen sintetis, terutama
ethinyl estradiol, tidak diinginkan karena ketidak-mampuannya untuk mengatur
dosis melalui pengukuran kadar serum serta risiko timbulnya penyakit
thromboembolik. Thrombosis vena dalam terjadi terhadap 1 di antara 60 orang
transseksual MTF yang dirawat dengan analog GnRH dan estradiol oral (90).
Pasien tersebut kedapatan memiliki mutasi homozygous C677. Pemberian hormon
lintas-seks kepada 162 MTF dan 89 FTM tidak diasosiasikan dengan penyakit
thromboemblolik vena walaupun terdapat 8.0% dan 5.6% kasus thrombophilia (94).
Pemeriksaan thrombophilia kepada para pasien transseksual yang sedang memulai
perawatan hormon sebaiknya dibatasi kepada mereka yang mempunyai sejarah
kesehatan pribadi atau sejarah kesehatan keluarga dengan thromboembolisme
vena(94). Memantau kadar dimer-D selama perawatan tidaklah direkomendasikan
(95).
Tabel 11. Kondisi
Medis yang dapat memburuk karena terapi hormon lintas-seks (cross-sex)
|
TRANSSEKSUAL PEREMPUAN (MTF) – ESTROGEN
|
Risiko
sangat tinggi dengan akibat sangat merugikan:
|
Risiko
moderat sampai tinggi dengan akibat merugikan:
|
TRANSSEKSUAL LAKI-LAKI (FTM) – TESTOSTERON
|
Risiko
sangat tinggi dengan akibat sangat merugikan:
|
Risiko
moderat sampai tinggi dengan akibat merugikan:
|
Tabel 12. Takaran
hormon untuk individu transseksual
|
Dosis
|
TRANSSEKSUAL
MTF
|
Estrogen
|
Oral: Estradiol 2.0–6.0
mg/d
|
Transdermal: “koyo” Estradiol 0.1–
0.4 mg dua kali seminggu
|
Parenteral:
Estradiol 5–20
mg im tiap 2 minggu
|
valerate or
cypionate 2–10
mg im seminggu sekali
|
Antiandrogens
|
Spironolactone 100–200 mg/d
|
Cyproterone
acetateb 50–100 mg/d
|
GnRH agonist 3.75 mg sc setiap bulan
|
TRANSSEKSUAL FTM
|
Testosterone
|
Oral:
testosterone 160–240 mg/d
|
undecanoateb
|
Parenteral
|
Testosterone enanthate 100–200 mg im setiap
|
atau
cypionate 2 minggu atau 50% tiap minggu
|
Testosterone
|
Undecanoateb,c
|
Transdermal
|
Testosterone gel 1% 2.5–10
g/d
|
Testosterone patch 2.5–7.5
mg/d
|
a. Estrogen
digunakan dengan atau tanpa anti-androgen atau GnRH agonist
|
b. Tidak
tersedia di Amerika Serikat
|
c. Awalnya 1000 mg, kemudian diikuti dengan injeksi dalam interval
6 minggu, lalu dalam interval 12 minggu
|
Nilai dan Pilihan
Rekomendasi kami untuk menjaga kadar hormon
lintas-seks dalam rentang normal orang dewasa menempatkan nilai yang tinggi
untuk menghindari komplikasi jangka panjang dari penggunaan dosis obat. Mereka
yang menjalani perawatan endokrin yang memiliki riwayat kontra-indikasi
terhadap hormon (misalnya mereka yang merupakan perokok, menderita diabetes,
penderita liver, dsb) sebaiknya melakukan diskusi mendalam dengan dokter-dokter
mereka untuk menyeimbangkan risiko dan manfaat terapi.
Peringatan
Semua individu yang menjalani perawatan hormon
sebaiknya diberitahu seluruh risiko dan manfaat dari hormon lintas-seks sebelum
mulai melakukan terapi. Penghentian rokok sangat disarankan bagi individu MTF
untuk menghindari meningkatnya risiko thromboembolisme dan komplikasi jantung.
Rekomendasi
Kami menyarankan agar dokter ahli endokrin bersama
dengan orang-orang yang dirawat meninjau permulaan dan jadwal perubahan fisik
yang diakibatkan oleh perawatan hormon lintas-seks.
Diterjemahkan oleh: Prabha
Mahojjwala
Hak Cipta Terjemahan: II/2012
Copyright ©II/23/2012
Sumber: Endocrin Treatment for Transsexual
Persons: An Endrocrin Society Clinical Practice Guideline. The Journal of Endocrinology and Metabolism. (J Clin Endocrinol Metab 94:
3132–3154, 2009)
Catatan: Daftar Kepustakaan yang tertulis
berupa angka dalam kurung dapat dibaca/ditemukan langsung dalam The Journal of Clinical
Endocrinology and Metabolism, 94: 3132–3154, 2009 docrine Sciety Clinical Practice
bisa kasih info dimana bisa konsul buat terapi testoateron?
BalasHapusSaya jual hormon testos teron utk yg ingin kelihatan maco dan spt laki2
HapusAdd pin:53FA660A atau id line: kolebshop
kalo jual hormon jangan ngebegoin yang butuh info! ol shop lo ngasih info nggak bener banget.
Hapusapakah ada konsultasi online untuk terapi estrogen?
BalasHapusDEAR HBS
BalasHapusSAYA MAU TANYA,SAYA INGIN MEMULAI MEMAKAI SUSTANOM INJECTION,KIRA2 BISA SAYA TAU TAHAP DAN EFEK SAMPING YANG KIRA2 AKAN SAYA PEROLEH,THANKS
silahkan kontak dan baca di transhition.blogspot.com
Hapusuntuk jadi wanita itu mahal ribet dan lama ...
BalasHapushadeuuuhhhh....
jadi pria salah jadi wanita juga susah...
sebelll....
Saya mau nanya. Saya gak mau transgender cuman mau merubah bentuk tubuh. Saya wanita tapi memiliki badan yang berotot seperti laki2. Nah saya pengen balikin badan saya menjadi feminin seperti badan wanita yg sesungguhnya, kira2 bisa gak dng terapi pergantian hormon untuk MTF ? Kalo gak bisa kira2 dng cara apa ya ? Makasi
BalasHapusSis . ambil pueraria merfica aja . kalo mau makin feminim. Herbal aman loh
Hapusbener ga sis? apa bs utk membesarkan payudara. brp lama kira2 terlihat hasilnya?
HapusPermisi,
BalasHapusSaya umur 18 tahun, saya ingin menjalani terapi hormon untuk MtF kebetulan saya perokok.. kira kira saya harus berapa lama berhenti merokok dan memulai terapi hormon?
Satu lagi, banyak waria di luar sana yang udah transisi tpi mereka merokok? Apa ada efek samping nya merokok setelah transisi ?
Terima kasih
kamu bisa kontak dan ngobrol dengan kawan-kawan Sanggar SWARA di Jakarta sis
HapusMau tanya nih, bisa tolong kasih rekomendasi dokter yang mau melayani dan konsultasi MtF atau FtM?
BalasHapusDr. Kanadi Sumapraja, Sp.OG.Msc di RSCM sering menangani kasus transgender. Namun sebelumnya mungkin perlu rujukan terlebih dahulu dari psikiater dr. Sylvia Detri Elvira, SpKJ yang juga praktek di RSCM
Hapuskira2 kena kisaran berapa ya?
HapusKalo di Semarang yang menyediakan HRT buat MtF itu dimana ?
BalasHapus